Subnivium: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah referensi
menambah teks
Baris 3:
 
== Pembentukan ==
Pada skala regional, pembentukan subnivium dibatasi oleh iklim lingkungan. Pada skala lokal, vegetasi, mikrotopgrafi dan angin merupakan faktor pembentuk utama. Pembentukan dan persistensi subnivium sepenuhnya dikontrol secara langsung oleh akumulasi dan kepadatan salju. Pembentukan ini dipengaruhi suhu lingkungan, angin, salju, dan fluks radiasi. Stabilitas kehangatan subnivium terjaga dengan sangat baik pada kepadatan salju yang rendah. Peningkatan ablasi yang terjadi pada suhu lingkungan yang lebih hangat membuat kedalaman salju berkurang dan meningkatkan kepadatan salju. Gradien suhu antara lapisan bawah salju dan suhu udara mengalami peningkatan pada suhu yang lebih dingin. Ini meningkatkan kepadatan salju di permukaan kantong salju. Suhu udara tetap di bawah 0 ° C meskipun kepadatan meningkat. Ini mencegah terjadinya pencairan salju di permukaan dan mendukung retensi kedalaman salju. Angin mempengaruhi kedalaman dan kepadatan salju. Pengurangan akumulasi salju terjadi melalui erosi angin dan meningkatkan sublimasinya. Peningkatkan akumulasi dan pemadatan melalui redistribusi juga terjadi. Akhirnya, karakteristik salju terpengaruh oleh gelombang panjang yang bersih dan geombang pendek.<ref name=":1" />
 
Karakteristik tutupan salju diubah oleh tutupan lahan. Hujan salju ditahan pada kisaran 40% hingga 60% keseluruhan penutup kanopi. Hujan salju yang tertahan terkena oleh angin dan terkena radiasi matahari. Ini menyebabkan hujan salju tersebut rentan tersublimasi kembali ke atmosfer. Dengan demikian, kedalaman salju menjadi berkurang. Pengaruh lain juga meningkatkan retensi salju setelah paket salju dikembangkan dengan menyediakan penyangga terhadap angin dan menghalangi salju dari radiasi gelombang pendek yang masuk. Karena jumlah radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh hutan umumnya tidak melebihi radiasi gelombang pendek yang masuk, perlindungan termal yang diberikan oleh pohon dapat meningkatkan kondisi salju yang tahan lama.<ref name=":1" />
 
Subnivium terbentuk dari hasil sublimasi dan kondensasi di dalam bungkusan salju yang terjadi secara terus menerus. Subnivium terbentuk selama perpindahan uap air dari daerah dengan kepadatan uap yang tinggi ke kepadatan uap yang rendah. Kepadatan uap yang tinggi terletak pada permukaan tanah, sedangkan kepadatan uap yang rendah terletak pada permukaan salju. Gerakan uap ini membuat ukuran kristal es di lapisan salju paling bawah menjadi sangat kecil. Ini juga menghasilkan jaringan kristal yang saling terhubung secara longgar. Jaringan kristal ini memiliki kepadatan yang rendah, sehingga dapat menahan panas yang dilepaskan dari tanah. Ketika salju cukup tebal, daya hantar panas yang rendah dari sekumpulan salju mengisolasi subnivium. Ini menciptakan suatu iklim di area sempit yang lebih hangat dan lebih stabil dibandingkan dengan suhu udara di atas permukaan salju.<ref name=":1" />