Sunan Ngudung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Baris 20:
Apabila benar demikian, maka perang antara Demak dan Majapahit yang dikisahkan dalam naskah-naskah babad terjadi pada tahun [[1478]] belum tentu pernah terjadi. Prasasti Trailokyapuri menyebut Girindrtawardhana sebagai penguasa [[Majapahit]], [[Janggala]], dan [[Kadiri]].
 
Sementara itu ''Babad Sengkala'' menyebut Kadiri runtuh akibat serangan Demak pada tahun [[1527]]. Karena menurut prasasti di atas, Kadiri dan Majapahit adalah satu kesatuan, maka dapat disimpulkan bahwa perang antara Majapahit dan Demak bukan terjadi pada tahun 1478 melainkan tahun 1527.
 
Perang antara dua kerajaan tersebut mungkin terjadi lebih dari satu kali. Naskah ''Hikayat Hasanuddin'' menyebutkan pada tahun [[1524]] imam Masjid Demak yang bernama '''Pangeran Rahmatullah''' tewas ketika memimpin perang melawan Majapahit. Tokoh ini kemungkinan besar identik dengan Sunan Ngudung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kematian Sunan Ngudung terjadi pada tahun 1524, bukan 1478 sebagaimana yang tertulis dalam naskah babad.