Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ←Suntingan Mandailing rules (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian |
||
Baris 50:
| dau = Rp. 2.629.220.000 ([[2018]])
| dak = Rp. 9.530.000.000 ([[2018]])
| suku = {{collapsible list|[[Suku
| agama = [[Islam]] 63,91%<br> [[Kristen]] 33,27%<br>— [[Kristen Protestan|Protestan]] 27,86%<br>— [[Katolik]] 5,41%<br> [[Buddha]] 2,43%<br> [[Hindu]] 0,35%<br> [[Konghucu]] 0,02%<br> [[Parmalim]] 0,01%<br> Lain-lain 0,01% <ref>[https://sumut.bps.go.id/frontend/index.php/publikasi/314/"Provinsi Sumatra Utara Dalam Angka 2016"]</ref>
| bahasa = {{collapsible list|[[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[bahasa
| lagu = [[Sinanggar Tullo]], [[Alusi Au]], Biring Manggis
| rumah = Balai Batak Toba
Baris 205:
=== Suku bangsa ===
Sumatra Utara merupakan provinsi multietnis dengan [[Suku
Berdasarkan Sensus tahun 2010, mayoritas penduduk Sumatra Utara adalah [[
{{Main|Suku di Sumatra Utara}}
Baris 217:
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[
{{bar percent|[[Jawa]]|green|32.62}}
{{bar percent|[[Nias]]|yellow|6.36}}
Baris 234:
Pusat penyebaran suku-suku di Sumatra Utara, sebagai berikut:
# [[Suku Melayu]]: Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhanbatu dan Langkat dan Kota Medan
# [[Suku
# [[Suku
# [[Suku
# [[Suku Pesisir]]: Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga
# [[Suku Batak Simalungun]]: Kabupaten Simalungun, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batubara
# [[Suku Batak Pakpak]]: Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
# [[Suku Nias]]: Pulau Nias
# [[Suku Minangkabau]]: Kota Medan, Kabupaten Asahan, Pesisir Barat
Baris 247:
# [[Arab-Indonesia|Suku Arab]]: Kota Medan
# [[India-Indonesia|Suku India]]: Kota Medan, Kota Binjai, Kota Sibolga, Kota Pematangsiantar, dan Kota Tanjungbalai
# [[Siladang|Suku Siladang]]: Bukit Torsihite, [[Mandailing Natal]].
=== Bahasa ===
Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah [[bahasa Indonesia]]. [[Suku Melayu]] [[Deli]] mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan [[bahasa Melayu]] yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Bahasa Melayu Asahan memiliki ciri khas yaitu pengucapan huruf R yang berbeda daripada Bahasa Melayu Deli contoh kata "cari" dibaca "caghi" dan kereta dibaca "kegheto". Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.
Suku Mandailing menuturkan bahasa yang khas dan mengayun dan Suku Mandailing juga memiliki tulisannya sendiri yang disebut dengan Surat Tulak-tulak. Suku Karo menuturkan Bahasa Karo yang dimana ragamnya berbeda dibandingkan bahasa Tapanuli. Suku Pakpak juga memiliki bahasa yang hampir mirip dengan Suku Karo namun agak sedikit kasar. Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan [[Bahasa Minangkabau|bahasa Pesisir]].▼
Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan [[bahasa Hokkian]] selain bahasa Indonesia. Orang India menuturkan [[bahasa Tamil]] dan [[bahasa Punjab]] disamping [[bahasa Indonesia]]. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan [[bahasa Batak]] yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba).
▲Suku Simalungun dan Mandailing juga menuturkan bahasa yang
=== Agama ===
Baris 273 ⟶ 276:
Agama utama di Sumatra Utara berrdasarkan Etnis adalah:
* [[Islam]]: terutama dipeluk oleh suku
* [[Kristen]] (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias dan sebagian Batak Angkola, Tionghoa.
* [[Hindu]]: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
* [[Buddha]]: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
Baris 399 ⟶ 402:
=== Musik ===
Musik yang biasa dimainkan,cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya.
Seperti pada
=== Arsitektur ===
Baris 421 ⟶ 424:
Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
Selain
=== Kerajinan ===
Baris 433 ⟶ 436:
=== Makanan khas ===
Makanan Khas di Sumatra Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut.
Di tanah Batak sendiri ada ''dengke naniarsik'' yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas. ''Pasituak Natonggi'' atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya ''tuak'' atau nira dengan kehidupan mereka.
== Catatan kaki ==
|