The Dictator Pope: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan informasi
menambahkan informasi
Baris 56:
 
Bab pertama memberikan catatan singkat bagaimana kelompok rahasia neo-modernisasi yang dikenal dengan nama kelompok St. Gallen, memuluskan langkah Kardinal Bergoglio (nama lengkap Paus Fransiskus adalah Jorge Mario Bergoglio), bagaimana Paus Fransiskus mengetahui persis apa yang harus dia lakukan dan menyetujui rencana pemilihannya dan bagaimana dia menjalankan rencana kelompok yang membantunya meraih kursi Paus tanpa berpikir dua kali. Untuk mafia St. gallen, yang juga membantu pemilihan Bergogli pada siding tertutup pemilihan Paus pada tahun 2005, Colonna memberikan beberapa detail penting. Misalnya tentang inti dari kelompok pendeta subversive ini (Kardinal Martini, lehmann dan kasper dari Jerman, Bačkis dari Lithuania, van Luyn dari Belanda, Danneels dari Belgia, dan Murphy O'Connor dari Inggris) bertemu di Villa Nazareth Roma, rumah Kardinal Silvestrini, yang tidak lagi memenuhi syarat untuk ikut dalam pemilihan. Pertemuan mereka untuk mendiskusikan taktik yang akan digunakan agar Joseph Aloisius Ratzinger (nama asli Paus Benediktus XVI) tidak terpilih sebagai Paus di tahun 2005 itu. Colonna juga menekankan bahwa cardinal dan uskup yang terlibat dalam mafia ini terlalu banyak untuk disebutkan. Mereka bertemu setiap tahun sejak tahun 1996 hingga tiba saatnya siding tertutup dilakukan, walaupun pada tahun 2005 itu usaha mereka gagal dan Ratzinger terpilih sebagai Paus.<ref name=":2" />
 
Dalam bab dua Colonna menggambarkan bagaimana neo-modernisasi Bergoglio adalah peronisme<ref>{{Cite web|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/Peronism|title=Definition of PERONISM|website=www.merriam-webster.com|language=en|access-date=2020-02-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://library.brown.edu/create/modernlatinamerica/chapters/chapter-9-argentina/primary-documents-w-accompanying-discussion-questions/what-is-peronism-by-juan-domingo-peron-1948-the-twenty-truths-of-the-peronist-justicialism-juan-domingo-peron-1950/|title=Document #24: “What is Peronism?” by Juan Domingo Perón (1948) {{!}}{{!}} “The Twenty Truths of the Perónist Justicialism,” Juan Domingo Perón (1950) {{!}} Modern Latin America|website=library.brown.edu|access-date=2020-02-07}}</ref> di dalam gereja, gerakan yang menggabungkan ideologi "kiri" dan "kanan", persahabatan yang diikuti dengan pengkhianatan, kerakyatan palsu, ketakwaan yang dipamerkan secara berlebihan. Semuanya demi mendapatkan, meningkatkan dan mengabadikan kekuasaan namun selalu dengan pemikiran liberal. Catatan Profesor Lucrecia Rego de Planas, seorang psikiatri di Buenoa Aires yang spesialisasinya adalah memberikan sesi terapi untuk pejabat gereja menunjukkan kecenderungan peronisme dalam diri Bergoglio. Walaupun dia tidak menyadari hal ini pada awalnya karena dia bukanlah orang Argentina melainkan Meksiko. de Planas menggambarkan Bergoglio persis seperti anekdot tentang politik Juan Sebastian Peron yang hanya popular di antara orang-orang Argentina. jadi dikisahkan suatu hari, Peron ingin memperlihatkan kepada keponakannya bagaimana dunia politik yang diajalani dan diyakininya. Pertama, dia menerima utusan dari paham komunisme, setelah mendengar pandangan politiknya, Peron mengatakan "Kamu benar". Setelahnya bertemu dengan utusan dari paham fasisme, setelah mendengar pandangan politik mereka, Peron juga mengatakan "Kamu benar". Hal ini membuat keponakannya heran, bagaimana mungkin Peron mengatakan setuju untuk dua pandangan politik yang jelas-jelas berseberangan dan ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Dan Peron hanya menjawab "Kamu juga benar". Hal inilah yang didapati oleh de Planas dari sesi terapi dengan pejabat gereja. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu pasti apa yang disetujui oleh Bergoglio. Itu yang membuat de Planas kemudian memutuskan dia tidak bisa membantu pejabat-pejabat gereja tersebut. Solusinya hanyalah dengan membantu uskup besar mereka dalam hal ini adalah Bergoglio.<ref name=":2" />
 
== Tanggapan ==