Hinduisme di Malaysia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak ada artikelnya
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
 
== Pendidikan ==
Semua pelajar India kebanyakan bersekolah di sekolah khusus orang Tamil atau di "sekolah kebangsaan". Sistem pendidikan di Malaysia membolehkan [[bahasa Tamil]] menjadi bahasa pengantar di "sekolah rendah jenis kebangsaan Tamil" (SRJKT). Begitu juga dengan [[bahasa CinaTionghoa]] dijadikan bahasa pengantar di "sekolah rendah jenis kebangsaan CinaTiongkok" (SRJKC). Hal ini berlanjut hingga Malaysia merdeka pada tahun [[1957]]. Lalu ditegaskan lagi dalam [[Penyata Razak]] dan seterusnya.
 
Kebanyakan sekolah dasar Tamil terletak di ladang-ladang dan hampir semua pelajarnya dari kaum India yang tinggal di ladang tersebut. Ladang-ladang ini telah berubah menjadi bandar dan kawasan perumahan modern. Penduduk India yang tinggal di bandar turut bersekolah di sekolah dasar Tamil ini yang dahulunya merupakan sekolah ladang. Subjek [[Matematika]] dan [[Sains]] diajar dalam [[bahasa ibu]] mereka yaitu bahasa Tamil. Sebaliknya subjek Matematika dan Sains di "sekolah kebangsaan" diajar dalam bahasa Inggris. Tahap penguasaan pelajar India dan CinaTionghoa terhadap bahasa Inggris lebih baik daripada pelajar Melayu karena faktor latar belakang ibu-bapak dan sebagainya.
 
Di peringkat sekolah menengah, bahasa Tamil dan bahasa CinaTionghoa tidak menjadi bahasa pengantar. Sebaliknya menjadi satu subjek saja dengan 6 waktu setiap minggu (6 waktu x 40 menit) yang disebut POL. Di sekolah menengah, pelajar India dan CinaTionghoa bercampur dengan pelajar Melayu dan yang lainnya dalam konteks masyarakat majemuk. Peluang untuk berinteraksi dan saling mengenali antar-kaum hanya bermula di sekolah menengah saja. Salah paham, pertengkaran dan keributan mudah terjadi tetapi dapat diatasi oleh guru-guru di sekolah karena "Kementerian Pelajaran" sangat menekankan soal perpaduan kaum.
 
Untuk merapatkan jurang antar-kaum, "Rancangan Integrasi Murid Untuk Perpaduan" (RIMUP) telah dilaksanakan di sekolah dari waktu ke waktu.
Baris 26:
Penduduk Selangor berjumlah 4.8 juta. 2.5 juta orang Melayu. Ada 358 buah masjid dan kira-kira 1000 buah surau. Jumlah keseluruhan 1366 buah.
 
Di Selangor terdapat 647,000 orang India dengan 810 [[kuil]], sementara kaum CinaTionghoa sebanyak 1.3 juta mempunyai 1015 [[kelenteng]] [[Buddha]]. Ada 27 buah gereja bagi 50,000 penganut Kristen.
 
Setiap tempat ibadah baik masjid, kuil, kelenteng atau gereja harus dibangun mengikut undang-undang dan tidak boleh dibangun di atas tanah pribadi milik orang lain. Perkara hak milik tanah dirujuk kepada Pejabat Tanah di setiap pejabat daerah.