Kadipaten Jipang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arya Mataram (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Arya Mataram (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 39:
{{Sejarah Indonesia}}
 
'''Kerajaan Jipang"''' atau lazim dikenal dengan nama '''Kadipaten Jipang''' adalah nama sejarah yang sering disebut dalam beberapa kronik Jawa, khususnya yang terkait dengan [[Kerajaan Demak]] dan proses berdirinya [[Kerajaan Pajang]]. Jipang sering disebut sebagai Tanah Mahkota tempat tinggal keluarga Raja, Jipang merupakan "Tanah Lungguh" atau apenageapanase dari Kerajaan Majapahit, sebuah Pemerintahan yang memiliki hak otonomi luas yang dipimpin oleh keluarga Raja atau orang- orang yang berpengaruh di Kerajaan yang berkuasa saat itu sebagai daerah bagian dari pertahanan luar Kerajaan. Status Kadipaten Jipang adalah Kerajaan vazal Majapahit yang lazim disebut Kadipaten. Adipati Jipang pertama adalah [[Ratu Ayu Retno Komolo]] yang tidak lain adalah anak dari Raja Majapahit Brawijaya V. Kerajaan Djipang merupakan salah satu pendukung utama berdirinya Kerajaan Demak. Kerajaan Djipang dengan suka rela menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Vazal''(bawahan)''. Hal ini bisa terjadi karena Pendiri Kerajaan Demak R. Fatah tidak lain adalah Kakak dari Ratu Jipang sendiri yang dalam babad tanah jawi sering disebut sebagai Penguasa Jipang. Bukan hanya itu bahkan Prajurit Jipang Soreng soreng pun dikerahkan untuk secara total sebagai pasukan utama Kerajaan Demak. Tercatat nama [[Sunan Ngudung dan Sunan Kudus]] yang merupakan Bapak dan anak adalah 2 orang Jipang yang menjadi Panglima Kerajaan Demak di masa R. Fatah dan Pati Unus.
Nama Jipang banyak muncul dalam catatan sejarah karena penguasanya, [[Arya Penangsang]] lebih dikenal dengan nama [[Arya Jipang]] yang merupakan Sultan Demak ke 5 telah dibunuh oleh Pasukan perusuh kiriman adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijaya) guna merebut takhta Demak lalu mendirikan Kerajaan Pajang. Ini terjadi pada tahun ke 8 setelah mangkatnya Mukmin Sunan Prawoto Sultan Demak 4 yang sempat bertahta lebih kurang 1 tahun, 1546 - 1547
Pada masa [[Arya Penangsang]] menjadi [[Sultan Demak 5]] ibu kota Kerajaan/ Kesultanan Demak yang semula oleh Mukmin dari Bintoro dipindahkan ke Prawoto (Pati), yang masa itu dikenal dengan sebutan [[Demak Prawoto]] oleh Arya Penangsang dipindahkan lagi ke Jipang. Sehingga pada masa itu di kenal dengan sebutan [[Demak Jipang]]
Baris 45:
Wilayah Kadipaten Jipang meliputi [[Kabupaten Blora]], [[Pati]] [[Lasem Rembang]], dan [[Kabupaten Bojonegoro]]. Nama "Jipang" saat ini masih sebagai nama desa di bagian selatan Kecamatan Cepu (Desa [[Jipang, Cepu, Blora|Jipang]]) yang dulu pernah menjadi pusat kotaraja tempat kedudukan [[Arya Jipang]]. Nama "Panolan" pun saat ini masih menjadi nama desa yakni desa [[Panolan, Kedungtuban, Blora|Panolan]] yang letaknya sekitar 7 km dari desa Jipang, berada dalam wilayah administrasi [[Kedungtuban, Blora|kecamatan Kedungtuban]], [[Kabupaten Blora]].
Semasa [[Arya Penangsang]] berkuasa nama Jipang tanpa Panolan. Nama Jipang Panolan adalah nama semasa Jipang di kuasai Kerajaan Pajang sebagai Kadipaten penuh, dimana pusat Pemerintahan yang semula di Kotaraja Jipang dipindahkan ke desa Panolan. Sejak itulah Jipang menjadi Kadipaten dengan nama [[Kadipaten Jipang Panolan]].
 
 
=== Berita-berita Kuno tentang Kerajaan Djipang ===