Linezolid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Linezolid bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteria. Dengan menghambat pembentukan protein yang dibutuhkan bakteri, maka produksi protein bakteri terganggu. Akibatnya bakteri kesulitan tumbuh bahkan mati. Meskipun kebanyakan antibiotika bekerja dengan cara mirip, namun linelozid punya keunikan sendiri, yaitu sedari awal sudah memblokade pembentukan protein, sebelum prosesnya dimulai. Karena itu, itu digolongkan kepada pengobatan kelas oxazolidinone.<ref>[https://aac.asm.org/content/aac/42/12/3251.full.pdf ''The Oxazolidinone Linezolid Inhibits Initiation of Protein Synthesis in Bacteria''.] dari situs asm.org</ref>
 
==Sejarah==
Obat jenis oxazolidinones yang dikenal sebagai monoamine oxidase inhibitors sebenarnya sudah ditemukan sejak tahun 1950n. Namun manfaat antimicrobialnya ditemukan peneliti di EI duPony de Nemours pada tahun 1970an. Paten ozazolidinone didaftarkan duPont pada tahun 1978, setelah terbukti effektif membasmi penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur di tanaman. Tahun 1984, patentnya didaftarkan lagi karena terbukti efektif membasmi infeksi bakteri di hewan mamalia. Tahun 1987, ilmuwan duPont menemukan bahwa oxazolidinones adalah antibiotika yang efektif membasmi bakteri dengan cara kerja yang baru. Tapi karena menyebabkan keracunan hati, maka pengembangannya dihentikan.
 
==Efek negatif==