Bondho Nekat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 115.178.205.153 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
|nickname = <!-- Panggilan -->
|abbreviation = Bonek
|image = [[Berkas:Logo Bonek.jpeg|150px175px]]
|founded =
| established = 1988
Baris 30:
|website =
}}
Istilah '''Bonek''' adalah [[akronim]] [[bahasa Jawa]] dari ''Bondho Nekat'' (Bondho dan Nekat) yang ditujukan kepada suporter kesebelasan [[Persebaya Surabaya]]. Pada awal tahun 2017 manajemen baru [[Persebaya Surabaya]] melalui presiden klub [[Azrul Ananda]] berusaha menghilangkan stigma negatif terhadap Bonek yang dikenal selama ini dengan memberi tambahan perkataan 'kreatif' jadi kini Bonek dikenal dengan nama ''Bondo, Nekat & Kreatif''.<ref>[{{cite web |url=https://www.jawapos.com/sepak-bola/sepak-bola-indonesia/21/03/2017/bonek-bondo-nekat-dan-kreatif/ ''|title=Bonek bertransformasi menjadi Bondo, Nekat & Kreatif'']. |website=Jawapos.com. |date=21 Maret 2017. Diakses tanggal |access-date=5/10/2019.}}</ref>
 
Bonek juga mempunyai kelompok suporter wanita yang biasanya disebut Bonita (Bonek Wanita) dan kelompok suporter Bonek memiliki slogan ataupun juga salam yang selalu diucapkan ketika bertemu dengan sesama mereka yaitu "Salam Satu Nyali" dan dibalas dengan "WANI!!!"
Baris 39:
 
== Sejarah ==
Istilah ''Bonek'' pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi [[Jawa Pos]] tahun [[1988]]<ref>[{{cite web |url=https://historia.id/olahraga/articles/salam-satu-nyali-wani-vJNEJ ''|title=Asal usul sebutan Bonek'']. |website= Historia.id. Diakses tanggal |access-date=5/10/2019.}}</ref> untuk menggambarkan fenomena ribuan suporter [[Persebaya Surabaya]] yang berbondong-bondong ke Jakarta untuk mendukung Persebaya dalam laga final kompetisi [[Divisi Utama PSSI 1987–88]]. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang menggambarkan fenomena ''away supporters'' (pendukung sepak bola yang mengiringi tim kebanggaanya bertanding ke kota lain) seperti di Eropa, saat dulu memang belum ada suporter yang away dengan sangat terorganisir seperti Bonek. <ref>[{{cite web |url=https://emosijiwaku.com/2016/05/08/tradisi-tret-tet-tet-bonek-jadi-pionir-awaydays-suporter-di-indonesia/ ''|title=Bonek pionir awaydays suporter di Indonesia'']. |website=[[Emosijiwaku.com.]] |date=8 Mei 2016. Diakses tanggal |access-date=5/10/2019.}}</ref> Dalam perkembangannya, ternyata ''away supporters'' juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu pasti awal mulanya Bonek menjadi [[Radikalisme|radikal]] dan [[anarkis]]. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final [[Persebaya]] vs. [[Persija]], tidak ada kerusuhan apapun. Bonek juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan [[Viking Persib Club]] supporter klub [[Persib Bandung]].
 
Bagi kebanyakan masyarakat, Bonek cenderung memiliki catatan negatif jika dilihat dari kisah masa lalu. Namun seiring berjalannya waktu, perlahan Bonek menunjukkan kedewasaanya dalam mendukung klub kebanggannya dengan tertib, terorganisir, kompak dan tidak anarkis. Tidak hanya para remaja, mulai balita sampai yang tua baik laki-laki maupun wanita pun ada untuk menyaksikan klubnya bertanding. Hal ini menunjukkan stigma Bonek yang semakin hari semakin lebih baik. Eksistensi Bonek tidak hanya di Surabaya, melainkan juga di beberapa daerah di Indonesia bahkan sampai mancanegara. Kelompok suporter ini terkenal dengan loyalitasnya mendukung tim kesayangan dengan selalu menghadirkan ribuan suporter dimanapun klubnya berlaga. Bahkan saat terjadinya [[Dualisme Persebaya Surabaya]] yang terjadi antara 2010 hingga 2017, Bonek menempatkan dirinya digarda terdepan sebagai simbol perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai pendzoliman terhadap tim [[Persebaya Surabaya]].<ref>[{{cite web|=https://emosijiwaku.com/2017/01/16/selayang-pandang-kisah-perjuangan-heroik-bonek-membela-persebaya/ ''|title=Kisah heroik perjuangan Bonek membela Persebaya'']. |website=[[Emosijiwaku.com.]] |date=16 Januari 2017. Diakses tanggal |access-date=5/10/2019.}}</ref>
 
== Rivalitas ==
{{lihat|Super Derbi Jawa Timur}}
Ribuan [[Bonek]] selalu hadir memenuhi stadion saat Persebaya berlaga apalagi jika pertandingan tersebut melibatkan tim-tim besar era perserikatan seperti pertandingan melawan [[Persib Bandung]], [[Persija Jakarta]], [[PSIS Semarang]], [[PSM Makassar]] juga saat melawan [[Madura United]] yang lebih didasari oleh faktor kedekatan secara geografis dan kultural. Namun diantara pertandingan-pertandingan besar tersebut ada satu lagi pertandingan yang paling menyedot animo dan emosional suporter kedua tim yaitu pertandingan melawan [[Arema FC]], pertandingan yang dijuluki [[Super Derbi Jawa Timur]] ini dikenal sebagai salah satu pertandingan terpanas di Indonesia. Bahkan suasana panas sudah terasa menjelang pertandingan hingga akhir pertandingan dan puluhan ribu tiket yang dijual secara ''daring'' ludes terjual hanya dalam hitungan menit.<ref>[{{cite web |url=https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-4502794/50-ribu-tiket-persebaya-vs-arema-fc-ludes-dalam-11-menit ''|title=50 ribu tiket Persebaya vs. Arema ludes terjual hanya 11 menit''].|website= [[Detik.com. Diakses tanggal]] |access-date=5/10/2019.}}</ref>
 
== Lihat juga ==