Akikah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Perkataan beliau Shallallaahu alaihi wa Sallam, yang artinya: “ingin menyembelihkan,..” merupakan dalil yang memalingkan perintah yang pada dasarnya wajib menjadi sunnah.
 
==Hikmah Aqiqah<ref>{{cite web|url=http://www.nikmat-aqiqah.coblogspot.com/2008/08/hikmah-aqiqah.cchtml}}</ref>==
 
 
1. Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alahi wa sallam dalam meneladani Nabiyyullah [[Ibrahim]] alaihissalam tatkala [[Alloh]]Allah Subhanahu wa Ta’ala menebus putra Ibrahim yang tercinta [[Ismail]] alaihissalam.
 
2. Dalam aqiqah ini mengandung unsur pengusiranperlindungan dari syaithan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadits, yang artinya: “Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya.” (Hadits shahih riwayat Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai, Dan Ibnu Majah. Sehingga Anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan syaithan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh [[Al Imam IbnuIbunu Al Qayyim]] Al Jauziyah "bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh aqiqahnya". [[Imam Ahmad]] mengatakan: Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya).
 
3. Aqiqah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: "Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya)".
 
4. Merupakan bentuk taqarrub kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lahirnya sang anak.