Kaligangsa Wetan, Brebes, Brebes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.5.147.173 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Wagino Bot
Tag: Pengembalian
Herygunaidi (bicara | kontrib)
k cerita
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
'''Kaligangsa Wetan''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Brebes, Brebes|Brebes]], [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
kali = sungai, gang = gong alat gamelan, sa = racun
 
'''''ARTI KALIGANGSA'''''
{{kelurahan-stub}}
 
# sungai lon terletak di sebuah perbatasan kota tegal dan kabupaten brebes. di namakan sungai lon, karna saat pelebaran sungai, warga setempat mengangkut tanah bekas galian menggunakan keranjang elon. keranjang yang terbuat dari anyaman bambu.
 
2. gong atau alat musik gamelan. pada th 1965 meletusnya G30 spki. pa Toyi menemukan harta karun berupa gong sebanyak satu truk, berbahan campuran emas, perak dan tembaga. namun gong tersebut di rampas oleh oknum yang tak bertanggung jawab. harta karun tersebut di politisir sebagai dana pemberontakan G30 spki. pada saat itu jika tidak di serahkan pada penguasa politik. keluarga bisa di tuduh anggota pki. mereka bisa di hukum atau di hakimi masa. gong tersebut di rampas dan di angkut menggunakan kendaraan truk. kemudian di lebur di desa pesayangan tegal. di ambil emasnya untuk kepentingan pribadi.
 
sebelum di temukan gong, pernah ada dua orang pertapa dari desa randusanga BREBES, bertapa selama 40 hari 40 malam, untuk mendapatkan harta karun (gong) peninggalan sunan kalijaga. pada malam ke 40, mereka mendapat ilham, dalam mimpinya ruh sunan kalijaga mendatangi mereka dan memberitahu. bahwa gong tersebut tidak bisa di ambil sebelum waktunya, karna bukan pewaris aslinya atau keturunanya. akhirnya dua orang tersebut hanya di wejang ilmu pandangan batin saja. mereka mampu melihat masa depan tentang siapa yang akan mengambil harta karun itu. mereka kemudian mendatangi orang tua pa Toyi. yang ternyata pemilik pekarangan tersebut (sekarang masjid baitul makmur). yang saat itu baru punya anak dua. pa Toyi belum lahir. kelak anak ke lima lah, seorang laki laki titisan (keturunan) sunan kalijaga yang dapat mengambil barang pendaman (gong) itu.
 
setelah beberapa tahun kemudian, benarlah anak kelima dari pasangan sadi dan wasmi, seorang anak laki laki bernama Toyi. masa remaja Toyi mondok di pesantren wanantara cirebon. beliau bertemu seorang kyai yang bisa melihat masa depan. pa Toyi di ramal dan di beritahu. kelak ketika menemukan harta karun, lalu ada sekelompok orang yang akan mengambil. segera lah di berikan saja. agar keluarganya selamat. masa hidup pa toyi sering berpuasa sampai menjadi paranormal, beliau mendapat ilham lewat mimpi. dalam mimpinya pa toyi melihat bulan tetapi terjadi gerhana kemudian di makan macan dari arah selatan. ternyata arti mimpi itu ketika mendapatkan harta karun di rampas oleh salah satu partai politik dari arah selatan. semua temuan itu di berikan, tinggal satu di taruh di museum fatahilah jakarta. gong dengan identitas pa Toyi kaligangsa. entah sekarang di pindah di museum mana lagi. terakhir di lihat oleh seorang guru SD kaligangsa 02 . yang bernama pa udin pada waktu mengunjungi museum fatahilah.
 
3. sa atau gangsa yang artinya racun. racun dalam bahasa jawa di sebut rangan, yaitu sebuah racun yang di oleskan pada keris ketika akan berperang. menurut versi kedua, menurut pandangan batin pa Toyi. racun gangsa adalah sejenis gas metan. racun yang keluar dari dalam bumi di sekitar makam mbah bapang kaligangsa. racun itu akan muncul kalo sudah saatnya nanti, ketika orang orang desa tidak lagi menghormati leluhurnya.
 
desa kaligangsa terbagi menjadi tiga wilayah. yaitu desa kaligangsa kulon, kaligangsa wetan dan kaligangsa gawe.
 
desa kaligangsa kulon dan wetan masuk dalam wilayah brebes. sedangkan desa kaligangsa gawe masuk wilayah tegal.
 
desa kaligangsa dulunya bernama desa krandon. karna masyarakat setempat sering menyebut krandon. yang artinya ndon ndonane barange sunan kalijaga. yaitu sebuah tempat sunan kalijaga menaruh peralatan musik untuk mengiring wayang golek, dakwah sunan kalijaga. wilayah krandon masih ada karna nama sebuah pasar yang masih menggunakan nama krandon.
 
orang yang pertama kali memberi nama desa kaligangsa adalah mbah dawil. seorang tokoh kepala desa. nama kaligangsa terbentuk bersamaan dengan lahirnya kota brebes sekitar th 1680. menurut tutur tinular sesepuh setempat, mbah dawil adalah seorang keturunan dari sunan kalijaga. lahirnya kabupaten brebes pada 16 januari 1678. yaitu saat tumenggung martoloyo dan martapura bertarung sampai mati karna di adu domba belanda. kemudian kekuasaan kabupaten tegal menjadi kosong. di gantikan oleh dua kakak beradik dari tumenggung martoloyo. wilayah tegal terbagi dua. satunya menjadi brebes yang di pimpin oleh bupati arya suralaya. dan kabupaten tegal di pimpin oleh rekso negoro.
 
kedua keris kakak beradik martoloyo dan martapura, di buat oleh anak keturunan mpu supa bernama, mpu banisem dan mpu kasilem. mereka adalah saudara kembar. mpu banisem tinggal di sebelah timur sungai lon. sedangkan mpu kasilem tinggal di sebelah barat sungai lon. selain membuat senjata para penggede keraton. mereka juga membuat pesanan untuk alat pertanian seperi cangkul dan arit. orang orang dari tetangga desa sebelah. menyebut desa kaligangsa kulon dan kaligangsa wetan, karna letak posisi tempat tinggal kedua mpu tersebut.
 
kemudian desa kaligangsa terbagi menjadi dua kelurahan, yaitu kaligangsa kulon dan kaligangsa wetan ikutnya wilayah brebes
 
sedangkan sebelah timur sungai bernama kaligangsa gawe ikutnya wilayah Tegal. nama desa kaligangsa gawe di ambil dari sebuah nama : candi due gawe artinya makam kuno punya hajat. yaitu makam leluhur desa kaligangsa bernama mbah bapang, yang setiap bulon suro di adakan sedekah bumi dalam rangka melestarikan adat dan budaya peninggalan sunan kalijaga, berupa kesenian wayang golek.{{kelurahan-stub}}