Kalero: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
== Sejarah Kalero ==
Di masa kolonial, untuk membuat suatu bangunan terutama benteng, bahan baku dasar pembangunan benteng adalah batu, pasir dan kalero. Kalero, fungsinya seperti semen, digunakan sebagai bahan perekat pasir dan batu, masyarakat Ternate menyebutnya spesi, yang digunakan untuk pembangunan benteng atau bangunan lainnya di masa kolonial. Di Kota Ternate, tempat pembakaran kalero terletak di Kelurahan Toboleu, Kolongcucu Pantai. Bangunan yang tingginya empat meter itu dijadikan sebagai tempat pembakaran batu karang, lalu diolah menjadi bahan perekat atau disebut spesi.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.diahinews.com/@news/kalero-situs-sejarah-di-kota-ternate-yang-diabaikan|title=KALERO, Situs Sejarah di Kota Ternate yang Diabaikan|last=DiahiNews|website=www.diahinews.com|access-date=2020-02-17}}</ref>
Sekarang ini Kalero sudah dijadikan salah satu cagar budaya ang perlu dilestarikan keberadaannya. benda cagar budaya ini sudah dilindungi oleh pemerintah Kota Ternate dengan payung hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 yang menjelaskan tiga hal penting yaitu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Sedangkan peran pemerintah dalam porsi potensi cagar budaya Kota Ternate, pemerintah telah melakukan registrasi atau mendata sebagai objek cagar budaya.<ref name=":0" />
<br />
== Referensi ==
|