Harimurti Kridalaksana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agungsn (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 8:
ia diangkat menjadi ''pangeran sentana'' di Pura Pakualaman Yogyakarta', sehingga ia sekarang bergelar dan bernama Kangjeng Pangeran Harya (KPH)Martanegara.
 
Harimurti mulai aktif dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada tahun 1961 ketika ia menjadi guru dalam bidang ''civic'' dan penerjemah berbagai tulisan dalam ilmu politik dan ilmu sosial selama beberapa tahun. Pada tahun itu pula ia mulai mengajar di Universitas Indonesia. Pada 1963 ia mengajar Sejarah Linguistik dan Perbandingan Sejarah Linguistik Austronesia. Setahun kemudian ia mengajar di [[Universitas Katolik Atma Jaya]] dan di pelbagai perguruan tinggi di Jakarta dan [[Yogyakarta]], termasuk di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut]], [[Universitas Gadjah Mada]]. Ia juga pernah mengajar di [[Frankfurt]], [[Napoli]], [[Kuala Lumpur]], dan [[Bangkok]]. Sampai kini ia masih aktif sebagai Profesor dalam bidang [[Linguistik|Teori Linguistik]] dan [[Bahasa Indonesia]].
 
Ia pernah dua kali menjabat sebagai Ketua Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan selama dua periode menjadi Koordinator Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana. Ia juga mengajar di [[Universitas Trisakti]] di Jakarta. Selain itu, sampai sekarang ia menjadi penguji luar [[Universitas Annamalai]] di [[India]], [[Universitas Malaya]], [[Universitas Putra Malaysia]], dan [[Universitas Brunei Darussalam]]. Selain itu, Harimurti juga pernah menjadi konsultan [[bahasa Melayu]] pada [[Dewan Bahasa dan Pustaka]], Malaysia, dan konsultan perkamusan dan peristilahan pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia menjadi editor [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] Edisi Kedua dan "Kamus Mandarin-Indonesia". Harimurti pernah menjadi peneliti pada Proyek Penelitian Internasional tentang Proses Perencanaan Bahasa di [[Universitas Stanford]], [[California]], AS dan [[Universitas Indonesia]] ([[1970]]-[[1971]]). Selain penelitian sosiolinguistik, Harimurti juga pernah mengadakan penelitian mengenai [[bahasa Melayu Riau]] di [[Pulau Bintan]] dan [[Pulau Lingga]], lalu melanjutkan penelitiannya mengenai [[bahasa Orang Laut]] di [[Kepulauan Riau]] dan mengenai [[bahasa Orang Sakai]] di [[Riau Daratan]] dari tahun 1969 sampai dengan 1972. Penelitian ini disponsori oleh [[Lembaga Research Kebudayaan Nasional]] [[LIPI]]. Kemudian, pada tahun 1974 ia melakukan survei politik bahasa di [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[Filipina]].