Ja'far Umar Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Ardiansyah Arrasyid (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 51:
Ja'far bergabung dengan [[Mujahidin]] di [[Afghanistan]] selama perang melawan [[Uni Soviet]] pada tahun 1987. Dia berjuang dan belajar selama dua tahun di bawah bimbingan Jamaah al Dawa al Quran Syekh Jamilurrahman di provinsi Kunar, dekat perbatasan Pakistan. Ja'far bertemu [[Osama bin Laden]] pada tahun 1987 di [[Peshawar]], di perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan. Meskipun Jafar mengikuti aliran pemikiran [[Salafi]] radikal, ia menentang dirinya sendiri dari Osama Bin Laden dan dengan kuat meninggalkan kekerasan dan ideologi terorisme Osama.<ref name="Kesaksian tentang Usamah">{{cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2011/05/03/078331905/Kesaksian-Jafar-Umar-Tholib-tentang-Usamah|work=Tempo|title=Kesaksian Jafar Umar Tholib Tentang Usamah|language=id|date=May 3, 2011|accessdate=May 30, 2014}}</ref> Dia lebih jauh mengatakan bahwa [[Al-Qaeda]] adalah organisasi teroris dengan ideologi [[Khawarij]].<ref name="Kesaksian tentang Usamah"/>
 
Pada Januari 1990, Ja'far menyatakan bahwa ia sepenuhnya telah beralih kepada manhaj [[Salafi]] dan menanggalkan pemahaman lamanya yang ia anggap menyimpang.<ref>{{CitationCite neededweb|url=https://al-khidhir.blogspot.com/2020/02/mengenal-al-ustadz-jafar-umar-thalib.html|title=AL-KHIDHIR: MENGENAL AL-USTÂDZ JA'FAR 'UMAR THÂLIB|last=Alkhidhir|date=Sabtu, 22 Februari 2020|website=AL-KHIDHIR|access-date=2020-02-22}}</ref>
 
{{Citation needed}}n
 
Jafar kembali ke Indonesia sekitar tahun 1989 dan kemudian mengajar di Perguruan [[Al-Irsyad Al-Islamiyah]] sekolah asrama di [[Salatiga]] yang dijalankan oleh Yusuf Usman Ba'isa sebelum berangkat ke Yaman. Sekembalinya dari Yaman pada tahun 1993 dengan bantuan beberapa pengikut [[Salafi]], ia kemudian mendirikan sebuah pondok pesantren yang bernama ''Ihya Sunnah'' ("Menghidupkan Sunnah Nabi") di Dusun Degolan, [[Sleman]], [[Yogyakarta]] di tanah [[Wakaf]] yang di[[wakaf]]kan oleh keponakan petinggi TNI pada saat itu.