Aprila Wayar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Aprila Russiana Amelia Wayar]] atau yang biasa disapa Emil adalah seorang novelis perempuan pertama dari [[Papua]] dan juga seorang jurnalis yang lahir di [[Jayapura]], 15 April 1980, ia dibesarkan di [[Jawa]] setelah mengikuti orangtuanya yang pindah ke [[Tasikmalaya Jawa barat]]. <ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.indonesiana.id/read/63692/aprila-wayar-novelis-perempuan-papua-pertama|title=Indonesiana|last=|first=Ignasia|date=27/04/2019|website=Aprila Wayar, Novelis Perempuan Papua Pertama|access-date=26/02/2020}}</ref>Setelah selesai menempuh sekolah menengah atas, kemudian ia melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi dengan mengambil jurusan [[Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta]]. Ketika lulus pada tahun 2006, seorang kawannya yang baru membuka hotel di [[Bitung]] mengajaknya untuk bergabung, walaupun ia berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya di perguruan tinggi yakni manajemen pada pekerjaannya, tetapi Emil hanya bertahan enam bulan dalam pekerjaannya tersebut. Emil memilih kembali ke [[Jayapura Papua]] dan bergabung dengan [[Forum Kerja sama Lembaga Swadaya Masyarakat (Foker-LSM) Papua]] sebagai seorang peneliti.
 
Pengalamanlah yang menghantarkan Emil menjadi peneliti di [[Foker-LSM Papua]] sehingga sangat akrab dengan dunia riset, disaat yang bersamaan Emil juga menjadi kontributor aktif di [[Jubi]], sebuah situs pemberitaan online di [[Papua]]. Bagi Emil, menjadi seorang jurnalis dapat memberikan dirinya kesempatan yang lebih luas untuk melihat masalah ataupun isu-isu sosial di tanah [[Papua]], namun sayangnya dalam dunia jurnalistik ia mengalami kendala dimana tidak semua hal yang ditemui dapat dimuat dalam laporan jurnalistiknya. Pengalaman dirinya menjadi seorang jurnalis yang dirasakan dirinya paling menantang ialah ketika dirinya melakukan liputan konflik [[Papua]], tokoh-tokoh [[Papua]] seperti [[Goliath tabuni, Seth Jafet Rumkorem, Richard Yoweni|Goliath Tabuni, Richard Yoweni, dan Seth Jafet Rumkorem]] sudah pernah ia wawancarai ketika bertugas. <ref>{{Cite web|url=http://www.Beritagar.id|title=Seorang penulis dan novelis|last=Fitriyanto|first=Aprila|date=12/03/2019|website=Aprila Russiana Amelia, Seorang Novelis dan Jurnalis|access-date=26/02/2020}}</ref>
 
Selain sebagai seorang jurnalis [[Papua]], Emil juga memiliki kegemaran menulis cerita pendek saat ia berada pada semester akhir di bangku perkuliahannya. Pada tahun 2006 saat dirinya mencoba menulis sebuah cerita pendek dan berniat untuk mempublikasikannya ke [[Jubi]], tak disangka ide-ide yang dimilikinya dalam alur cerita pendek tersebut mendapat sorotan dari pihak redaksi [[Jubi]] saat itu, sehingga draf cerpen miliknya berubah menjadi sebuah naskah novel. Dari titik inilah seorang Emil mencatatkan dirinya sebagai seorang novelis perempuan pertama asal [[Papua]]. Novel pertama Emil yang berjudul [[Mawar Hitam Tanpa Akar (2009)|''Mawar Hitam Tanpa Akar (2009)'']] yang menggambarkan perjuangan orang asli [[Papua]] di tengah pelanggaran HAM besar-besaran oleh oknum aparat keamanan kala itu berhasil mengantarnya ke ''[[Ubud Writers and Readers Festival]]'' (2012 dan 2015) di [[Bali]] bersama penulis-penulis terbaik di seluruh [[Indonesia]]. Ia juga diundang menghadiri ''[[ASEAN Literary Festival tahun 2014.|ASEAN Literary Festival]]'' [[ASEAN Literary Festival tahun 2014.|tahun 2014.]]<ref name=":0" />
 
Pada 27 April 2018, Emil merilis novel ketiganya yang berjudul "[[Sentuh Papua]]" di Kantor [[Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta]]. Pada cetakan pertamanya novel "[[Sentuh Papua]]" dicetak sebanyak 300 eksemplar dengan jumlah halaman sebanyak 374 lembar. Adapun novel tersebut mengisahkan tentang sebuah ''undercover reporting'' jurnalis [[Belanda]] bernama Rohan di tanah [[Papua]] yang mengunjungi [[Papua]] menggunakan visa turis, kemudian melakukan penjelajahan untuk sampai ke sebuah daerah di [[Papua]] yang bernama [[Tanah Merah]] dan melakukan wawancara terhadap tokoh [[Organisasi Papua Merdeka]] (OPM) atau dalam pandangan [[Indonesia]] sebagai [[Kelompok Kriminal Bersenjata]] (KKB) di [[Papua]]. Menurut pengakuan Emil, selaku penulis Novel "[[Sentuh Papua]]" cerita di dalam novel tersebut diangkat dari kisah nyata, dimana isinya delapan puluh lima persen adalah fakta.<ref>{{Cite web|url=https://lokadata.id/artikel/aprila-russiana-identitas-ganda-jurnalis-dan-novelis|title=Aprila Russiana, Identitas Ganda Jurnalis dan Novelis|last=Zakaria|first=Anang|date=22/06/2018|website=Loka Data|access-date=26/02/2020}}</ref>
 
<br />