Aneksasi Texas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 34:
Mirabeau B. Lamar adalah tokoh Texas yang menentang aneksasi. Mimpinya adalah melihat Texas berkembang dengan usaha sendiri tanpa menggantungkan diri kepada negara lain. Lamar melanjutkan kebijakan ekonomi Houston dengan membina hubungan perdagangan dengan Inggris dan Prancis. Selama tiga tahun kepemimpinannya, Lamar sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan untuk aneksasi. Apalagi ekonomi Texas perlahan membaik, dan pengakuan diplomatic untuk kemerdekaan Texas berdatangan dari Prancis di tahun 1839 dan Belanda, dan Belgia di tahun berikutnya. Inggris juga akhirnya memberikan pengakuan politiknya untuk Texas. Walaupun pengakuan politik ini didasarkan pada motif ekonomi. Sekitar tahun 1838 hingga 1841, Meksiko berada dalam masalah besar karena banyaknya pemberontakan, kegagalan Meksiko melunasi utang kepada Prancis serta intrik politik di dalam pemerintahannya sendiri serta kembali berkuasanya Santa Anna sebagai pemimpin tertinggi. Inggris berinvestasi cukup banyak di Meksiko dan tidak ingin mengalami kerugian. Oleh karena itu Inggris memberikan pernyataan pengakuan terhadap kemerdekaan Texas dan berharap dapat memediasi perdamaian antara Texas dan Meksiko.<ref name=":8" />
Sam Houston terpilih kembali menjadi presiden Texas dan dilantik pada tanggal 21 Desember 1841. Saat itu Texas di ambang kehancuran dan kebangkrutan. Kuasa usaha Amerika di Texas saat itu, Joseph Eve, bahkan menyatakan bahwa Texas akan kehilangan kemerdekaannya. Houston sepenuhnya menyadari hal ini, karena itu dia mengirimkan dua utusannya, James reily dan Isaac Van Zandt, ke Amerika untuk mendapatkan bantuan militer bahkan kemungkinan untuk aneksasi bila memungkinkan. Masalah ekonomi yang berat dan ditambah lagi Presiden Meksiko Santa Anna yang mulai menyerang Texas di daerah Goliad, Refugio dan Victoria, membuat Houston sangat berhati-hati mengambil kebijakan. Namun ini membuatnya terlihat seperti seorang dictator di mata orang lain yang tidak menyadari seberapa besar masalah yang dimiliki Texas saat itu.<ref name=":9">{{Cite web|url=https://www.tsl.texas.gov/exhibits/annexation/part2/page3.html|title=Part 2: On Our Own {{!}} TSLAC|website=www.tsl.texas.gov|access-date=2020-02-28}}</ref>
Perjuangan Van Zandt dan Reily di Washington pun tidak mudah. Banyak tokoh yang mengetahui maksud kedatangan mereka, dengan terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap aneksasi Texas. Salah satunya adalah mantan presiden [[John Quincy Adams]]. Terlepas dulu semasa menjabat presiden, Adams bersama [[Henri Clay]] pernah mengajukan penawaran untuk membeli Texas dari Meksiko pada tahun 1825, kini dia sangat menentang kemungkinan tersebut. Sebagai anggota Dewan Representatif dari [[Massachusetts]], Adams bahkan memulai kampanye penolakan terhadap usaha memperbarui aneksasi Texas. Adams tidak menerima pernyataan kemerdekaan Texas dan menganggap Texas masih bagian dari Meksiko. Adams adalah seorang pejuang anti perbudakan karenanya sangat menentang masuknya Texas karena masih mendukung praktik perbudakan. Atas dasar ini, Houston kemudian memutuskan untuk menandatangani perjanjian perdagangan dan kesepakatan untuk mengakhiri perdagangan Budak dengan pihak Inggris pada bulan Juli 1842. Kesepakatan yang lain adalah mengizinkan Inggris sebagai pihak ketiga dalam upaya kesepakatan perdamaian antara Texas dan Meksiko.<ref name=":9" />
Pada musim gugur tahun 1842, Meksiko sekali lagi melanggar batas dan menyerang San Antonio. Houston memutuskan untuk melakukan serangan balasan dengan [[Ekspedisi Somervell]] dan [[Ekspedisi Mier]] yang berakhir sebagai bencana. Houston kemudian meminta bantuan Inggris pada bulan November 1842 untuk secepatnya mengupayakan usaha perdamaian dengan Meksiko.<ref name=":9" />
Keterlibatan Inggris membuat Presiden Santa Anna mengeluarkan pernyataan yang meminta agar Houston mengakui kedaulatan Meksiko atas Texas, yang secara tidak langsung menyatakan kemerdekaan Texas tidak sah, dan meksiko akan memberikan Texas kendali penuh untuk mengatur pemerintahannya sendiri. Pihak Inggris yang sejak awal memiliki motif ekonomi atas Meksiko dan Texas, menyambut baik kemungkinan ini. Melalui wakilnya di Meksiko, Duta Besar Richard Packenham, dan wakilnya di Texas, Kuasa Usaha Charles Elliot, Inggris mendesak Houston untuk menerima tawaran Meksiko. Houston menjawab dengan datar bahwa Texas hanya akan duduk dengan Meksiko untuk membahas gencatan senjata dan tidak untuk hal yang lain. Anson Jones, sekretaris negara Texas dengan jelas menyatakan bahwa,<blockquote>Meksiko harus mengembalikan kepada kami ribuan nyawa warga Texas yang terbunuh sebelum kami bisa menerima rencana untuk bersatu lagi dengan pemerintahan mereka.<ref name=":10">{{Cite web|url=https://www.tsl.texas.gov/exhibits/annexation/part3/page1.html|title=Part 3: An International Matter {{!}} TSLAC|website=www.tsl.texas.gov|access-date=2020-02-28}}</ref></blockquote>Pada bulan Maret 1843, Dewan Senat Amerika menolak perjanjian perdagangan dengan Texas karena alasan ketidakstabilan sepanjang perbatasan Texas. Pada bulan Juni 1843, Sam Houston menyatakan gencatan senjata secara sepihak terhadap Meksiko, yang kemudian diterima Meksiko sebulan kemudian. Inggris mengadakan pertemuan perdamaian di Matamoros dan Houston mengirimkan George Hockley dan Samuel M. Williams sebagai wakilnya. Pertemuan yang sudah sia-sia sejak awal karena Houston tidak pernah bersedia kembali berada di bawah Meksiko, sedangkan dari pihak Meksiko sendiri, Santa Anna bahkan menyerang dan menginvasi daerah Texas saat pertemuan perdamaian sedang berlangsung.<ref name=":10" />
Di penghujung tahun 1843, Sekretaris Negara, Abel Upshur memberitahu Van Zandt bahwa dia dan Presiden [[John Tyler]] membicarakan kemungkinan aneksasi Texas.
=== Babak terakhir ===
|