Kecanduan game online: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wahyu Alim (bicara | kontrib) Membuat halaman baru |
Wahyu Alim (bicara | kontrib) |
||
Baris 1:
Telah kita ketahui bersama bahwa game online adalah game yang paling banyak di minati oleh banyak orang bahkan anak-anak pun ada yang memainkannya. Namun tidak dapat di pungkiri sudah banyak juga orang yang kecanduan game online tersebut hingga mengakibatkan gangguan mental. Pada tingkat parah, anak-anak yang mengalami gangguan ini bahkan berani melawan orang tuanya seperti memaki dan memukul. Saat ini banyak juga anak-anak yang tak menyadari bahwa dirinya tengah terganggu mentalnya. Sebagian besar penderita gangguan ini adalah dari keluarga ekonomi mampu.
Fenomena tingginya penderita gangguan mental akibat [[gaming disorder]] <ref>{{Cite web|url=https://jatim.sindonews.com/read/15563/3/kian-banyak-anak-gangguan-jiwa-akibat-kecanduan-game-1571368238|title=Kian Banyak, Anak Gangguan Jiwa Akibat Kecanduan Game|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2020-03-05}}</ref>telah menggejala di berbagai belahan dunia seiring cepatnya perkembangan teknologi digital saat ini. Sejak tahun lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah memasukkan gaming disorder ke dalam klasifikasi penyakit internasional (ICD) sebagai bagian dari penyakit mental. Sekitar 3-4% gamer dari total sekitar 2 miliar gamer di 92 negara diyakini mengidap penyakit itu.
Pada umumnya orang yang mengalami gangguan mental tersebut adakah orang yang sudah terikat dengan game online. Mereka lebih banyak menghabiskan banyak waktu untuk bermain game daripda hal lain. Bahkan sampai lupa waktu makan, waktu tidur, waktu dengan keluarga, dan lain sebagainya.
|