==== Modernisme Buddhis ====
{{Main|Modernisme Buddhis}}
Meskipun pada zaman pra-modern, beberapa aliran agama Buddha menyingkirkantidak terlalu menekankan pada sisi keyakinan dalam praktik Buddha,{{sfn|Buswell|Lopez|2013|loc=Baotang zong}} peran keyakinan benar-benar baru dikritik secara besar-besaran pada zaman modern. Pada abad kedelapan belaske-18, [[Abad Pencerahan]], para intelektual barat memandang agama sebagai kerabat budaya, brseberanganberseberangan dengan kebenaran akal budi tunggal. Pada akhir abad kesembilan belaske-19, pandangan tentang agama tersebut menginformasikanmenunjukkan bagaimana dunia Barat menanggapimerespons agama Buddha. Para penulis Barat seperti [[Edwin Arnold]] mulai menghadirkan agama Buddha sebagai jawaban untuk kontradiksi antara sains dan agama, karena agama rasional bukanlah budaya. Saat sains barat dan rasionalisme menyebar ke Asia, para intelektual Asia seperti di Sri Lanka mengembangkan gagasan yang samaserupa.{{sfn|Robinson|Johnson|1997|p=302}} Karena ancaman pemerintah kolonial dan agama Kristen, dan kebangkitan kelas menengah perkotaan, pada akhir abad kesembilan belaske-19, Buddhismeagama Buddha di Sri Lanka mulai berubah. Dideskripsikan oleh para cendekiawan saat ini sebagai [[modernisme Buddhis|"modernisme Buddhis" atau "Buddhisme protestan"]], orang-orangmasyarakat Barat dan orang-orang Sri Lanka bersama-sama yang berasal dari didikan Inggris mengadvokasikan agama Buddha sebagai filsafat rasional, bebas dari keyakinan dan pemberhalaan buta, menyanjung sains dan gagasan modern.<!--all refs-->{{sfn|Baumann|1987|page=1187}}{{sfn|Harvey|2013|p=378}}{{sfn|Gombrich|2006|pp=196–7}} Mereka memandang praktik tradisional seperti pemujaan relik dan kegiataan devosional lainnya sebagai kesalahan dari sebuah gagasan, bentuk rasional dari agama Buddha,<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=ckSBgvtU42YC|last1=Trainor|first1=Kevin|title=Relics, ritual, and representation in Buddhism : rematerializing the Sri Lankan Theravāda tradition|date=1997|publisher=[[Cambridge University Press]]|location=Cambridge [u.a.]|isbn=0-521-58280-6|pages=19–20|edition=digital}}</ref>{{sfn|McMahan|2008|pp=65, 69}} sesambilsementara itu mengasimilasikan nilai-nilai [[Zaman Victorian|Victorian]] dan nilai-nilai modern lainnya dan menyebut mereka sebagai Buddhis tradisional, seringkali tanpatidak mengetahui dari mana asal-usulnya tradisi kesadaranitu.{{sfn|Gombrich|2006|pp=191–2}}
[[Berkas:Daisetsu Teitarō Suzuki photographed by Shigeru Tamura.jpg|kiri|jmpl|lurus|[[Daisetsu Teitarō Suzuki]], difoto oleh [[Shigeru Tamura (fotografer)|Shigeru Tamura]]]]
Di Jepang, dari [[zaman Meiji]], Jepang sangat menyerang agama Buddha sebagai sistem keyakinan asing dan takhayul. Dalam menanggapinya, aliran-aliran Buddha seperti Zen mengembangkan sebuah gerakan yang disebut "Buddhismeagam Buddha Baru" (''Jepang: [[D. T. Suzuki#Buddhisme Baru|shin bukkyo]]''), yang memajukanmengedepankan rasionalisme, modernisme, dan gagasan keprajuritan.<ref>{{cite encyclopedia|last1=Ahn|first1=Juhn|editor1-last=Buswell|editor1-first=Robert E.|editor1-link=Robert Buswell Jr.|title=Popular conceptions of Zen|encyclopedia=Encyclopedia of Buddhism|date=2004|publisher=Macmillan Reference USA, [[Thomson Gale]]|location=New York [u.a.]|isbn=0-02-865720-9|url=http://www.ahandfulofleaves.org/documents/Encyclopedia%20of%20Buddhism_2%20Vols_%20Buswell.pdf|page=924|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170614204648/http://www.ahandfulofleaves.org/documents/Encyclopedia%20of%20Buddhism_2%20Vols_%20Buswell.pdf|archivedate=2017-06-14|df=}}</ref> Masih di Buddhismeagama Buddha Jepang, pada abad kedua puluhke-20, tanggapan kritikal terhadap Buddhismeagama Buddha tradisional berkembang, yang dipimpin oleh dua akademisi Hakamaya Noriaki dan Matsumoto Shirō, disebut [[Buddhisme Kritikal]]. Aliran pemikiran Noriaki dan Shirō mengkritik gagasan agama Buddha Tiongkok dan Jepang karena merendahkan pemikiran kritis, mempromosikan kepercayaan buta dan kurang menunjangmendukung perkembangan masyarakat. Namun, cendekiawan [[kajian Asia Timur]] Peter Gregory menyatakan bahwa upaya Buddhis Kritikal untuk menemukan Buddhismeagama Buddha murni tanpa campur tangan secara ironi diikuti dengan kritikal terhadap esensialisme yang sangat sama.<ref name="Dennis 2005">{{cite encyclopedia|last1=Dennis|first1=Mark|editor1-last=Jones|editor1-first=Lindsay|encyclopedia=Encyclopedia of religion|title=Buddhism, Schools of: East Asian Buddhism|date=2005|publisher=[[Thomson Gale]]|location=Detroit|isbn=0-02-865997-X|page=1250|edition=2nd|url=https://www.politicalavenue.com/PDF/ENCYCLOPEDIAS/The%20Gale%20Encyclopedia%20of%20Religion%202nd%20Ed%20Vol.%202.pdf|volume=2|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170302073830/https://www.politicalavenue.com/PDF/ENCYCLOPEDIAS/The%20Gale%20Encyclopedia%20of%20Religion%202nd%20Ed%20Vol.%202.pdf|archivedate=2017-03-02|df=}}</ref><ref>{{cite encyclopedia|last=Gregory|first=P.N.|year=1997|title=Is Critical Buddhism Really Critical?|encyclopedia=Pruning the Bodhi Tree: The Storm Over Critical Buddhism|pages=passim|nopp=yes|url=http://www.thezensite.com/ZenEssays/CriticalZen/Critical_Buddhism_Gregory.pdf|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160817164907/http://www.thezensite.com/ZenEssays/CriticalZen/Critical_Buddhism_Gregory.pdf|archivedate=2016-08-17|df=}}</ref> Cendekiawan lainlainnya membuatjuga menyatakan argumen serupa. BuddhismeAgama Buddha Kritikal mengkritik bahwa kepercayaan membabi buta dan keyakinankepercayaan dalamakan Alamhakikat Buddha, tetapinamun merekatidak menyajikan sebuahada tempat untukbagi keyakinan: menurutKeyakinan Noriaki,buddhis keyakinansebagaimana Buddhayang dinyatakan oleh Noriaki adalah kapasitas kritikalkritital tanpa kompromi untuk membedakan antara Buddhismeagama Buddha benar dan salahyang keliru, dan berkomitmenkomitmen pada apaagama yangBuddha menjadi Buddhismeyang benar. Noriaki mengontraskan keyakinan dengan [[Wa (budaya Jepang)|gagasan harmoni Jepang]] (''wa''), yang ia yakinipercaya berpindahbisa darisaling tangan kebergandengan tangan dengan penerimaan tanpanon kritikal dari gagasanideal non- Buddhis, termasuk kekerasan..{{sfn|Swanson|1993|pages=133–4}}{{sfn|Williams|2008|p=324 n.61}}
DisampingWalaupun tren modernis merebakmodernisasi di Asia semakin merebak, para cendekiawan juga menyorotimenemukan penurunanbahwa rasionalisme dan penimbulankemunculan ulangkembali ajaran dan praktik keagamaanreligius pra- modern: semakin menurun. Dari tahun 1980an dan setelah itu, mereka mengamatijuga menemukan bahwa dalamagama BuddhismeBuddha Sri Lanka, relijiusitasyaitu sisi devosi devosionalreligius, praktik magis, menghormatimemuja dewa-dewi sertademikian ambiguitasjuga moralkebingungan moralitas telah makin merebak kemana-mana, karenasebagai efek Buddhismedari Protestanagama makinBuddha Protestan menjadi. Sehingga,semakin lemah. Richard Gombrich dan antropolog [[Gananath Obeyesekere]] mencanangkantelah menyebutkan istilah Agama ''BuddhismeBuddha pasca-protestan'' untuk mendeskripsikan tren tersebut.{{sfn|Harvey|2013|p=384}}<ref>{{cite encyclopedia|url=https://www.academia.edu/1417358/Aspects_of_Esoteric_Southern_Buddhism|url-access=registration|last=Cousins|first=L.S.|year=1997|title=Aspects of Esoteric Southern Buddhism|editor1-last=Connolly|editor1-first=P.|editor2-last=Hamilton|editor2-first=S.|encyclopedia=Indian Insights: Buddhism, Brahmanism and Bhakti: Papers from the Annual Spalding Symposium on Indian Religions|publisher=Luzac Oriental|page=188|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20171122131255/https://www.academia.edu/1417358/Aspects_of_Esoteric_Southern_Buddhism|archivedate=2017-11-22|df=}}</ref><ref>{{cite book|last1=Gombrich|first1=Richard|last2=Obeyesekere|first2=Gananath|authorlink1=Richard Gombrich|authorlink2=Gananath Obeyesekere|title=Buddhism transformed: religious change in Sri Lanka|date=1990|publisher=[[Motilal Banarsidass]]|location=Dehli|isbn=8120807022|url=https://books.google.com/?id=rpN9atSFua0C|pages=415–7}}</ref>
==== Buddhisme abad kedua puluh di dunia Barat ====
|