Bubuksah dan Gagangaking: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) |
Kembangraps (bicara | kontrib) |
||
Baris 24:
|1
|[[File:033 Pendopo Relief (26560136098).jpg|thumb|left|300px|]]
|Gambaran adegan 1: Tampak dua orang duduk berhadap-hadapan. Yang di sebelah kiri tampak bertubuh gemuk (Bubuksah) dan di sebelah kanan berbadan kurus (Gagangaking). Tampak bangunan rumah di sebelah kanan, menyiratkan bahwa percakapan terjadi di halaman atau pendopo rumah.
Penafsiran cerita: Dua bersaudara pertapa, Bubuksah dan Gagangaking tengah berdebat mengenai cara ''laku'' yang benar: apakah dengan cara berpantang makanan sehingga tubuh menjadi kurus atau dengan cara memakan segala sesuatu yang tersedia.
|-
|2
|[[File:034 Pendopo Relief (26560131178).jpg|thumb|left|300px|]]
|Gambaran adegan 2: Seekor harimau/macan duduk berhadapan dengan seorang pertapa dalam posisi duduk. Pertapa ini bertubuh kurus.
Penafsiran cerita: Macan jelmaan dari Kalawijaya menguji keteguhan hati Gagangaking, apakah ia bersedia berkorban dengan menjadi mangsa sang harimau. Gagangaking dalam kejadian ini menolak untuk menjadi mangsa.
|-
|3
|[[File:035 Pendopo Relief (38620317810).jpg|thumb|left|300px|]]
|Gambaran adegan 3: Seekor harimau/macan duduk berhadapan dengan seorang pertapa dalam posisi duduk. Pertapa ini bertubuh gemuk.
Penafsiran cerita: Macan jelmaan dari Kalawijaya menguji keteguhan hati Bubuksah, apakah ia bersedia berkorban dengan menjadi mangsa sang harimau. Bubuksah bersedia menjadi mangsa karena ia menganggap itulah saat dia menghadap kepada pada dewa.
|-
|4
|