Daun sampare: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
ada keterangan gambar dan penjelasannya
Baris 1:
[[Berkas:Sampare.jpg|jmpl|Daun sampare]]
'''Deskripsi'''
'''Nama latin''' : Glochidion sp.Var.Biak
 
'''Famili''' : Euphorbiaceae
 
'''Nama Loka'''l : Sampare (Biak Papua)'''Deskripsi'''
 
'''Daun Sampare''' merupakan tumbuhan perdu, tinggi 2-3 m, cabang menyudut ke atas. Daun majemuk menyirip gasal , anak daun berseling, berpasangan 8– 15 pasang, bangun anak daun memanjang-oval, ketika masih muda berwarna kecoklatan agak merah. Ranting dan tangkai daun merah kecoklatan. Bunga tersebar di ketiak anak daun, daun mahkota bunga berwarna kehijaun sedikit kekuningan, ukuran kecil 3-5 mm, seperti lonceng. Buah bulat berkendaga 5 bagian, ukuran diameter 1-1,5 cm., berwarna hijau sewaktu masih muda, kalau sudah tua berwarna kehitaman. Biji kecil berwarna hitam. Berbunga dan berbuah dapat sepanjang tahun tidak mengenal musim.
Baris 19 ⟶ 24:
<ref>{{Cite journal|last=chrystomo|first=Linus|year=2017|title=Uji Aktivitas Sitotoksik dan Analisis Fitokimia Ekstrak Etanol Daun
Sampare (Glochidion sp.)|url=https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/JBP/article/view/112|journal=biologi papua|volume=9|issue=2|pages=49-54|doi=-}}</ref>
 
'''Penggunaan secara tradisional'''
 
Tumbuhan ini digunakan secara luas di dataran rendah Papua terutama di Biak Papua digunakan untuk mengobati malaria. Cara meraciknya 2 tangkai daun sampare yang tidak terlalu tua di cuci bersih kemudian direbus dengan air. Air rebusan daun sampare diminum 2X sehari pagi dan sore hari sampai penderita malaria sembuh (biasanya antara 3-5 hari)
 
[https://budaya-indonesia.org/Sampare]
 
<br />