Pikon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
perbaiki |
||
Baris 1:
{{hapus|tanpa referensi}}
'''Pikon''' berasal dari kata Pikonane, yang dalam bahasa Lokal artinya alat musik bunyi. Pikon merupakan alat musik tradisional khas [[suku Hubula]] yang biasa dimainkan oleh kaum pria saat beristirahat setelah lelah bekerja seharian atau ketika bersantai di rumah Honai. Suara yang dihasilkan oleh Pikon sebenarnya tidaklah merdu, namun cenderung sumbang. Hal ini wajar karena pada awalnya, Pikon tidak dibuat sebagai alat musik romantis. Pikon hanya digunakan sebagai penghilang penat sehingga suara yang dihasilkan pun lebih mirip suara kicau burung yang tak bernada. Pikon lebih memilih posisi untuk diingat sebagai alat musik penenang. Namun, seiring berkembangnya jaman, kini suara yang dihasilkan oleh Pikon mulai dapat terdengar sebagai nada do, mi dan sol.
Wujud dari Pikon itu sendiri adalah ukurannya yang kecil, kurang lebih hanya sebesar satu genggaman orang dewasa. Terbuat dari sebilah bambu dengan bentuk yang bulat lonjong. Terdapat seutas tali yang dipasang cukup kencang dan terikat pada sepotong lidi penggetar pada bagian tengah potongan bambu. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu lidi bagian pangkal ditarik, potongan penggetar akan bergetar dan akhirnya akan mengeluarkan suara.<ref>{{Cite web|url=http://www.cintaindonesia.web.id/2018/05/pikon-alat-musik-tradisional-dari-papua.html
|