[[Berkas:Kecerdasan Majemuk.jpg|jmpl]]
'''Kecerdasan Majemuk''' atau ({{Lang-en|Multiple IntelegensiaIntellegences}}) adalah salah satu teori belajar yang dikemukakan oleh [[Howard Gardner]]<ref>{{Cite book|title=Multiple Intelligences Kecerdasan Majemuk|last=Gardner|first=Howard|date=|publisher=Binarupa Aksara|isbn=|location=|pages=448|url-status=live}}</ref>, seorang pakar pendidikan dan psikologi berkebangsaan [[Amerika Serikat|Amerika]]<ref>{{Cite book|title=Sejarah Amerika Serikat|last=IG. Krisnadi|first=IG. Krisnadi|date=|publisher=Ombak|isbn=9786030000000|location=Yogyakarta|pages=462|url-status=live}}</ref>, lahir dengan nama lengkap Howard Earl Gardner pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, [[Pennsylvania Station (Kota New York)|Pennsilvania]]<ref>{{Cite journal|date=2017-01-26|title=Philadelphia, Pennsylvania|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Philadelphia,_Pennsylvania&oldid=12217227|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. Teori belajar Howard Gardner dikenalkan pertama kali pada tahun 1983. Teori ini menjadi sumber kekuatan baru bagi pendidik untuk lebih luas dalam berkreativitas dan berinovasi di dunia pendidikan. Selain itu setiap pendidik harus belajar meyakini bahwa dibalik keterbatasan siswa juga terdapat kelebihan yang belum tereksplor dengan baik. Gardner dalam bukunya yang berjudul ''Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences'' tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah dalam menciptakan suatu (produk) yang bernilai pada suatu budaya.
== Tahapan Teori Belajar ==
Teori belajar [[Multiplekecerdasan Intelligences]] (MI)majemuk, telah mengalami perkembangan sejak pertama kali ditemukan. Di awal teori Howard Gardner dalam buku Frame of The Mind (1983) terdapat tujuh [[kecerdasan]]<ref>{{Cite book|title=Kamus Bahasa Indonesia Lengkap|last=Daryanto|first=Daryanto|date=2006|publisher=Apollo|isbn=|location=Surabaya|pages=141|url-status=live}}</ref> yang dimiliki oleh setiap anak. Setelah itu pada tahun 1990 jumlah kecerdasan [[majemuk]]<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.web.id/majemuk|title=KBBI Online|last=Setiawan|first=Ebta|date=2012 - 2019|website=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Pusat Bahasa)|access-date=}}</ref> menjadi delapan dengan tambahan kecerdasan naturalis. Dalam perkembangan selanjutnya Howard Gardner memunculkan adanya kecerdasan yang ke-9, yaitu kecerdasan eksistensial. Kecerdasan - kecerdasan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda - beda. Berikut beberapa panduan bagi kita untuk memahaminya :
=== Kecerdasan Bahasa atau Linguistik ===
=== Kecerdasan Visual dan Spasial ===
Kecerdasan ini memiliki ketertarikan terhadap gambar. Karakteristik pemilik kecerdasan ini adalah lebih mudah menghafalkan wajah daripada nama, menyampaikan ide atau pendapat dengan [[Sketsa (gambar)|sketsa]]<ref>{{Cite journal|date=2018-11-30|title=Sketsa (gambar)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Sketsa_(gambar)&oldid=14526401|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>, dan memiliki kompetensi untuk [[kreatif]]<ref>{{Cite journal|date=2018-11-26|title=Kreativitas (Filsafat Proses)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kreativitas_(Filsafat_Proses)&oldid=14495637|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> dan [[imajinatif]] dalam segala hal.
=== Kecerdasan Musikal ===
Kecerdasan ini dimiliki oleh seseorang yang suka dengan hal - hal yang berbau alam, seperti : memelihara binatang, suka melihat film flora dan fauna, senang bercocok tanam, empati terhadap lingkungan sekitar, gemar melakukan perjalanan atau wisata alam seperti ke daerah pegunungan, hutan, laut dan lain - lain.
=== KecedasasanKecredasan Eksistensial ===
Kecerdasan ini dimiliki oleh seseorang yang mampu menempatkan diri sendiri. Beberapa contoh pemahaman yang dimiliki oleh kecerdasan ini adalah tentang kebermaknaan hidup, memiliki pengalaman batin, kehidupan setelah kematian, memahami proses kehidupan yang berbeda - beda pada setiap orang dan akhir kisah sebuah kehidupan. Kecerdasan ini berfokus terhadap kegiatan - kegiatan filsafat atau keagamaan.
<br />
== Referensi ==
{{Reflist}}<references />
<br />
|