Mark Manson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 43:
<blockquote> keluar dari khayalan dan penolakan, tunjukkan pada lubang tempat Anda terjebak dan paksa Anda untuk tidak hanya melihat kekotoran dan kotoran yang menutupi Anda tetapi juga untuk menerimanya.<ref name='franklyn'>{{cite web|last1=Franklyn|first1=Tree|title=The Subtle Art of Not Giving a F*ck–A Book Review|url=http://www.huffingtonpost.com/tree-franklyn/the-subtle-art-of-not-giv_b_12012008.html|website=Huffington Post|accessdate=October 6, 2016}}</ref>{{better source|date=July 2019}}</blockquote>
 
Erica Rivera, menulis untuk Mandatory.com , menggambarkan gaya Manson dalam buku itu "sama tumpunya dengan obrolan antar manusia",<ref name='rivera'>{{cite web|last1=Rivera|first1=Erica|title=Interview: Mark Manson on "The Subtle Art of Not Giving A F*ck"|url=https://www.mandatory.com/living/1132257-interview-mark-manson|website=Mandatory|accessdate=July 21, [9]2019}}</ref> dan Katharine Pushkar menggambarkannya sebagai "bermulut kotor, lucu-seperti-neraka, [dan] mati-on ", dan filosofinya demikian:
<blockquote> "bahwa hidup itu sulit, kamu tidak istimewa, kebahagiaan adalah tujuan kosong dan oleh karena itu kamu harus memastikan kamu fokus pada yang benar-benar berharga"<blockquote>
 
== Referensi ==