Sekolah Regina Pacis Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ag~idwiki (bicara | kontrib)
Sejarah Sekolah Regina Pacis Bogor
Baris 4:
Sekolah Regina Pacis Bogor merupakan sekolah yang didirikan pada bulan [[Juli]] [[1955]] di dalam lingkup [[Uskup|Keuskupan]] [[Bogor]], dan dikelola oleh Kesusteran Regina Pacis ([[kongregasi]] [[Fransiskus Misionaris Maria|FMM]]). Sekolah ini memiliki moto ''Ad Veritatem Per Caritatem''.
 
Kehadiran Sekolah Regina Pacis di Kota Bogor, yang tahun ini genap berusia 60 tahun (merujuk tahun 1948 sebagai awal pendirian sekolah ini), harus diakui membawa warna tersendiri bagi perkembangan dunia pendidikan di Kota Bogor. Pengaruh ini ini tidak saja dilihat dari perspektif ilmu pendidikan, namun juga dilihat dari sudut pandang historis, khususnya sejarah pendidikan di Kota Bogor. Bahkan, dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, peran dan keberadaan Sekolah Regina Pacis ikut andil bagi kemajuan dunia pendidikan di Kota Bogor Namun sayangnya penulisan sejarah Sekolah Regina Pacis ini belum mendapat banyak perhatian dari banyak kalangan sehingga sangat sulit mencari alasan yang rasional dan otentik untuk mendukung peran sekolah ini bagi masyarakat pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya. Untuk itu dalam tulisan ini saya akan mencoba memberikan rintisan Sejarah Sekolah Regina Pacis di Kota Bogor yang berasal dari sumber-sumber yang sangat terbatas.
=== Tokoh ===
 
Beberapa tokoh yang cukup dikenal di [[Indonesia]] yang berkaitan dengan Regina Pacis Bogor:
Sebagai salah satu sekolah yang telah lama berdiri dari telah cukup tua, Sekolah Regina Pacis memiliki sejarah yang cukup menarik dan penting tidak saja untuk melihat bagaimana peran sosial Gereja Katolik di tengah-tengah Kota Bogor, tetapi juga untuk melihat bagaimana sekolah ini dapat menjadi institusi pendidikan yang dipercayai oleh masyarakat Kota Bogor. Secara historis, keberadaan Sekolah Regina Pacis tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Gereja Katolik awal di Kota Bogor. Tiga tahun terbentuknya Paroki pertama di Buitenzorg pada tahun 1889, Pastor Claessens sebenarnya telah merintis karya sosial Katolik dalam bentuk panti asuhan Vincentius yang terbentuk pada tahun 1886. Memasuki abad ke-20, tepatnya tahun 1902, Pastor Claessens berhasil mengajak beberapa suster Ursulin untuk membuka beberapa sekolah khusus golongan Eropa di kota Butenzorg ini. Sedangkan tarekat suster FMM sendiri mulai berkarya ketika diberikan wewenang untuk mengelola sebuah panti asuhan dan sekolah kepandaian putri yang sebelumnya berada di bawah Yayasan Juegzorg bentukan Ny. Schmutser-Hendrikse. Setelah pimpinan yayasan ini memutuskan pulang ke Belanda, maka secara resmi pada tahun 1932 tarekat FMM bertanggung jawab atas panti asuhan dan sekolah kepandaian putri tersebut.
* [[Ayu Utami]] - [[aktris]] (alumnus SD, [[1981]])
 
* [[Imelda Fransisca]] - [[Miss Indonesia]] [[2005]] (alumnus SMA)
Di samping itu, jika kita ingin melacak asal usul berdirinya Sekolah Regina Pacis Bogor, maka kita tidak boleh melupakan peranan suster-suter Ursulin yang merintis pendirian beberapa sekolah khusus untuk orang Eropa dan Cina (HCS) pada tahun 1930 yang bertempat di kompleks Sekolah Regina Pacis sekarang. Namun menjelang Perang Dunia II, suster-suster Ursulin ini kemudian menyerahkan pengelolaan sekolah ini ke tangan suster-suster FMM. Pada Tahun 1941, suster-suster FMM ini sempat mengubah nama sekolah ini, sayangnya kedatangan Jepang membuat sekolah ini tidak dapat menjalankan kegiatan pendidikannya karena kompleks sekolah ini dijadikan tempat penahanan orang-orang Eropa. Di samping itu banyak suster FMM, khususnya yang berasal dari Belanda pun ikut ditangkap, namun suster-suster yang berkebangsaan Jerman tidak ikut ditangkap dan hanya berhasil mengurus anak-anak panti asuhan, itupun dengan tempat yang berpindah-pindah.
* [[Indy Barends]] - aktris (alumnus SMA)
 
* [[Marzuki Darusman]] - mantan [[Jaksa Agung Republik Indonesia|Jaksa Agung RI]] (alumnus SMA, [[1963]])
Beberapa tahun setelah Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, suster FMM kemudian berhasil kembali ke kompleks sekolah yang sebelumnya menjadi tenpat penahanan orang-orang Eropa. Para suster FMM juga memindahkan panti asuhan dan sekolah kepandaian putri ke kompleks sekolah yang rusak parah tersebut. Akhirnya pada tahun 1948, suster FMM ini kemudian mendirikan Sekolah Regina Pacis yang kala itu hanya terdiri dari SD dan SMP saja, baru pada tahun 1955 seiring dengan pembentukan Yayasan Bakti Utama, SMA Regina Pacis pun ikut berdiri.
* [[Rusdihardjo]] - [[Duta Besar]] RI untuk [[Malaysia]], mantan [[Kapolri]] (alumnus SMA, [[1964]])
 
* [[Taufik Ismail]] - [[sastrawan]] (mantan pengajar)
'''Perkembangan Sekolah Regina Pacis Bogor'''
* [[Vonny Cornelya]] - aktris (alumnus SMP)
 
* [[Margareth Wang]] - aktris Taiwan (pemeran Snow Angel)
Fase berkembang dan merangkak naiknya Sekolah Regina Pacis sesungguhnya terjadi setelah sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Bakti Utama yang dikelola oleh suster-suster FMM, sekolah ini kemudian setahap demi setahap berkembang dan mulai menjadi sekolah unggulan di Kota Bogor, sayang sampai dengan sekarang belum dapat ditemukan sumber-sumber yang cukup memadai untuk membuktikan peryataan ini, sehingga sangat sulit menulis sejarah Sekolah Regina Pacis yang bersifat komprehensif dan memadai. Di samping itu ,hal lain yang cukup menarik untuk diteliti lebih dalam adalah bagaimana proses transisi Sekolah Regina Pacis yang sebelumnya diperuntukkan bagi orang-orang Eropa dan Cina menjadi sekolah yang terbuka untuk umum. Padahal eksistensi sekolah pada saat itu mendapat tantangan dari iklim masyarakat memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan perasaan benci akan segala hal yang bersangkutan dengan barat, dalam hal ini bersangkutan dengan sistem pendidikan Katolik yang dicap produk Barat dan juga suster-suster berkebangsaan Eropa selaku pengelola sekolah ini. Lebih dari itu, Sekolah Regina Pacis kemudian dapat membalikkan semua hal negatif itu dengan memberikan corak yang khusus pada mekanisme pendidikan dan pengajaran yang diwujudkan tidak saja dengan peyedian sarana pokok dan penunjang pendidikan tetapi juga kualitas pengajar yang baik dan sistem pendidikan Katolik yan terkenal dengan kedisiplinan sehingga tidak heran sekolah ini kemudian banyak mendapat kepercayaan dari masyarakat Kota Bogor, yang tidak saja datang dari keluarga-keluarga Katolik, namun juga dari keluarga-keluarga non-Katolik.
 
== Pranala luar ==