Sultan Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 156:
<td align="center" bgcolor="#DDEEFF">[[1761]]-[[1801]]</td>
<td bgcolor="#DDEEFF">[[Sunan Nata Alam]] (Pangeran Mangkubumi) bin Sultan Tamjidullah I</td>
<td bgcolor="#DDEEFF">* Raja Kayu Tangi. Tahun 1771 ia memindah ibu kota ke Martapura yang dinamakan Bumi Selamat. Semula sebagai wali [[Putra Mahkota]] dengan gelar [[Panembahan]] [[Kaharuddin Halilullah]]. Pamannya yang bernama Pangeran Mas menjadi mangkubumi dengan gelar Ratu Anom Kasuma Yuda (mangkubumi Sultan [[Tahmidullah II]]). Ratu Anom Kasuma Yuda kemudian wafat dan digantikan [[Ratu Anom Ismail]] atau Ratu Anom Mangkubumi Sukma Dilaga.<ref name="tutur candi"/> Gelar lain: Sultan Tahmidullah II/Sunan Nata Alam (1772)/Pangeran Nata Dilaga/Pangeran Wira Nata/Pangeran Nata Negara/Akamuddin Saidullah([[1762]])/Amirul Mu'minin Abdullah(1762)/Sunan Sulaiman Saidullah I(1787)/Panembahan Batu ([[1797]])/Panembahan Anom. Mendapat bantuan VOC untuk menangkap Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah yang menuntut tahta dengan bantuan ArungPangeran Trawe/PettaTërawei atau Patta To RaweRawé (anak Aroe Singkang) pimpinan [[suku Bugis]]-[[Paser]] yang mengalami kegagalan, kemudian Pangeran Amir menjalin hubungan dengan [[suku Bakumpai]] dan akhirnya ditangkap Kompeni Belanda [[14 Mei]] [[1787]], kemudian diasingkan ke [[Srilangka]]. Sebagai balas jasa kepada VOC maka dibuat perjanjian [[13 Agustus]] [[1787]] yang menyebabkan Kesultanan Banjar menjadi vazal VOC atau daerah protektorat, bahkan pengangkatan [[Sultan Muda]] dan [[mangkubumi]] harus dengan persetujuan VOC. Sultan Tahmidullah II mempunyai saudara perempuan bernama Ratu Laiya yang menikah dengan Sultan Muhammad dari Sumbawa.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=iQ1JAAAAMAAJ&dq=kris%20singkir&pg=PA503#v=onepage&q=kris%20singkir&f=true {{nl}} Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde, Jilid 14, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, 1864]</ref></td>
</tr>
<tr>