Proyek Strategis Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
update infobox
Baris 428:
Ekonom Universitas Indonesia, [[Faisal Basri]], menyebut, tingginya impor minyak membuat neraca migas defisit sebesar Rp 176 triliun pada triwulan III-2018.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/uang/faisal-basri-impor-minyak-mentah-bbm-jadi-biang-kerok-defisit-transaksi-berjalan.html|title=Faisal Basri: Impor Minyak Mentah & BBM Jadi Biang Kerok Defisit Transaksi Berjalan|last=|first=|date=|website=Merdeka.com|language=id|access-date=2020-03-10}}</ref> Indonesia juga masih mengalami defisit perdagangan bahan kimia (petrokimia) sebesar 193 triliun, dengan ekspor Rp 124 triliun dan impor sebesar Rp 314 triliun. Kebutuhan petrokimia ini bisa terpenuhi jika ada pembangunan kilang minyak yang dilengkapi dengan kompleks petrokimia.<ref>{{Cite web|url=https://economy.okezone.com/read/2019/12/06/320/2138740/presiden-jokowi-impor-petrokimia-dan-migas-bebankan-neraca-perdagangan|title=Presiden Jokowi: Impor Petrokimia dan Migas Bebankan Neraca Perdagangan|last=|first=|date=2019-12-06|website=Okezone|language=id-ID|access-date=2020-03-10}}</ref>
 
Enam kilang minyak yang akan dibangun tersebut adalah empat ''Refinery Development Master Plan'' (RDMP) Balongan berkapasitas 125 ribu barel per hari dengan target selesai tahun 2021, RDMP Cilacap berkapasitas 340 ribu bph menjadi 400 ribu bph (2023), RDMP Dumai berkapasitas 170 ribu bph ditingkatkan menjadi 300 ribu bph (2023), RDMP Balikpapan berkapasitas 260 ribu bph ditingkatkan menjadi 360 ribu bph (2021), dan dua proyek kilang minyak baru (''Grass Root Refinery'') yakni GRR Tuban berkapasitas 300 ribu bph (2026)<ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/energi/d-4804616/pertamina-bangun-kilang-canggih-di-tuban-rp-225-triliun|title=Pertamina Bangun Kilang Canggih di Tuban Rp 225 Triliun|last=Laraspati|first=Angga|date=|website=Detikfinance|language=id-ID|access-date=2020-03-18}}</ref> dan GRR Bontang berkapasitas 300 ribu bph (2025).<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190516104704-4-72846/progres-proyek-3-kilang-pertamina-masih-jauh-untuk-membangun|title=Progres Proyek 3 Kilang Pertamina: Masih Jauh untuk Membangun|last=Arvirianty|first=Anastasia|date=|website=CNBCIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-18}}</ref> Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dalam negeri menjadi 2,2 juta bph dari saatkebutuhan inikonsumsi 1dalam sepuluh tahun mendatang sebesar 2,72 juta bph.<ref name=":35">{{Cite webnews|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1509205/34/kilang-minyak-rdmp-balikpapan-kecipratan-investasi-uea-1580138739|title=KilangEnergi Minyakdan RDMPKita BalikpapanPasca-2019|last=Hamdi|first=Al KecipratanHilal|date=1 InvestasiJuli UEA2019|websitework=SINDOnews.com|language=id-IDKompas|access-date=2020-03-19 Maret 2020}}</ref>
 
Proyek Strategis Nasional pembangunan kilang minyak menjadi salah satu proyek yang molor, karena baik kilang minyak GRR Bontang, GRR Tuban, maupun RDMP Cilacap, RDMP Balongan, RDMP Dumai, RDMP Balikpapan, dan RDMP Plaju, tak satupun yang terealisasi. Sejak dicanangkan pada tahun 2014, tidak ada satupun Proyek Strategis Nasional berupa kilang yang terbangun, sehingga tidak heran Presiden Joko Widodo beberapa kali menunjukkan kekesalannya ke publik.<ref>{{Cite web|url=https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/lKYBOpAN-jokowi-geram-pembangunan-kilang-minyak-mandek|title=Jokowi Geram Pembangunan Kilang Minyak Mandek|last=|first=|date=2019-12-16|website=Medcom.id|language=id|access-date=2020-03-05}}</ref>
Baris 436:
Pada tahun 2016, RDMP Kilang Minyak [[Kota Dumai|Dumai]] semula sempat diminati oleh Saudi Aramco<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/851834/saudi-aramco-pilih-investasi-di-kilang-cilacap|title=Saudi Aramco Pilih Investasi di Kilang Cilacap|last=Malik|first=Abdul|date=2017-03-02|website=Tempo|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> dan Abu Dhabi National Oil Company<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/12/28/bkpm-perusahaan-korea-berencana-investasi-rp-47-t-di-kilang-dumai|title=BKPM: Perusahaan Korea Berencana Investasi Rp 47 T di Kilang Dumai|last=|first=|date=2019-12-28|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> namun mereka membatalkan diri. Pertamina berencana mengumumkan ''framework agreement'' pada Desember 2019<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/q0l7wt423|title=Pertamina Umumkan Rekan Kerja Pembangunan Kilang Dumai|date=2019-11-07|website=Republika Online|access-date=2020-03-19}}</ref> Berdasarkan informasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kilang minyak ini diminati oleh investor Korea Selatan, meski Pertamina tidak mengonfirmasinya.<ref>{{Cite web|url=http://industri.kontan.co.id/news/investor-korsel-siap-kucurkan-rp-47-triliun-di-kilang-dumai-ini-tanggapan-pertamina|title=Investor Korsel siap kucurkan Rp 47 triliun di kilang Dumai, ini tanggapan Pertamina|last=|first=|date=2019-12-30|website=Kontan.co.id|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> Hingga Maret 2020, proses penawaran dengan investor dan tender revisi ''Bankable Feasibility Study'' masing berlangsung.<ref>{{Cite web|url=https://petrominer.com/ini-progres-proyek-kilang-pertamina/|title=Ini Progres Proyek Kilang Pertamina • Petrominer|last=Prismono|date=2020-03-02|website=Petrominer|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref>
 
Sementara itu, kemajuan pembangunan RDMP [[Kota Balikpapan|Balikpapan]] lebih baik dibandingkan kilang minyak lainnya. Pada November 2018, Pertamina menetapkan kontraktor pemenang tender konstruksi ''Engineering, Procurement and Construction'' (EPC), ''Inside Battery Limit'' (IBL) dan ''Outside Battery Limit'' (OSBL) pembangunan RDMP Balikpapan, yakni SK Engineering & Construction Co Ltd, Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri dan PT PP Tbk, senilai Rp 57,8 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20181210111550-4-45632/kontrak-epc-diteken-kilang-balikpapan-baru-rampung-2023|title=Kontrak EPC Diteken, Kilang Balikpapan Baru Rampung 2023|last=Arvirianty|first=Anastasia|date=|website=CNBCIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref> Pertamina juga telah menandatangan kontrak EPC fasilitas Lawe-Lawe senilai US$ 262 juta dengan PT Hutama Karya dan China Petroleum Pipeline Co Ltd (CPP) pada September 2019.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20190917/44/1149409/pertamina-gandeng-hutama-karya-dan-cpp-garap-fasilitas-rdmp-balikpapan|title=Pertamina Gandeng Hutama Karya dan CPP Garap Fasilitas RDMP Balikpapan|last=|first=|date=|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-19}}</ref> Pada awal 2020, pembangunan konstruksi kilang ini sudah mencapai 11,62% dan ditargetkan bisa mencapai di atas 25% pada akhir tahun 2020 dengan mengandalkan dana internal Pertamina sebesar US$ 1 miliar. Sementara itu, meski konstruksinya sudah berjalan, investor RDMP Balikpapan ini baru akan ditandatangani pada April 2020 antara Pertamina dengan Mubadala dengan nilai investasi mencapai US$ 3,3 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1509205/34/kilang-minyak-rdmp-balikpapan-kecipratan-investasi-uea-1580138739|title=Kilang Minyak RDMP Balikpapan Kecipratan Investasi UEA|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/01/16/percepat-pengembangan-kilang-balikpapan-pertamina-gandeng-mubadala|title=Percepat Pengembangan Kilang Balikpapan, Pertamina Gandeng Mubadala|last=|first=|date=2020-01-16|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20200121/44/1192379/kemajuan-konstruksi-rdmp-kilang-balikpapan-melebihi-target|title=Kemajuan Konstruksi RDMP Kilang Balikpapan Melebihi Target {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-19}}</ref>
 
Untuk proyek RDMP [[Balongan, Indramayu|Balongan]], Pertamina pada Januari 2020 telah menandatangani nota kesepahaman dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) untuk membangun kilang minyak terintegrasi dengan kompleks petrokimia. Perjanjian nota kesepahaman ini merupakan tindak lanjut dari ''Comprehensive Strategic Framework'' yang ditandatangani pada Juli 2019.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/01/16/gandeng-adnoc-pertamina-siap-kembangkan-kilang-petrokimia-balongan|title=Gandeng Adnoc, Pertamina Siap Kembangkan Kilang Petrokimia Balongan|last=|first=|date=2020-01-16|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> Khusus pembangunan kompleks petrokimia, Pertamina juga menggandeng China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20181011184123-4-37035/gandeng-taiwan-pertamina-bakal-rombak-kilang-balongan|title=Gandeng Taiwan, Pertamina Bakal Rombak Kilang Balongan|last=Wareza|first=Monica|date=|website=CNBCIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref> Sebelumnya, pada Desember 2019, Pertamina telah menandatangani kontrak ''Dual Feed Competition'' (DFC)<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/12/04/dua-konsorsium-bersaing-dapatkan-kontrak-pengembangan-kilang-balongan|title=Dua Konsorsium Bersaing Dapatkan Kontrak Pengembangan Kilang Balongan|last=|first=|date=2019-12-04|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> kilang minyak Balongan Fase I dengan konsorsium RRE (PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering, dan PT Enviromate Technology) dan konsorsium JSW (JCG Indonesia, PT Synergy Engineering dan PT Wijaya Karya).<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/12/13/pertamina-masih-cari-mitra-untuk-garap-kilang-bontang-dan-balongan|title=Pertamina Masih Cari Mitra untuk Garap Kilang Bontang dan Balongan|last=|first=|date=2019-12-13|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref>
Baris 449:
 
Dalam kerja sama dengan OOG, pembiayaan pembangunan kilang minyak GRR Bontang dibiayai sepenuhnya oleh investor. Pertamina akan mendapatkan 10% saham dari kerja sama ini secara otomatis dan berpotensi ditingkatkan menjadi 20-30%. Selain itu, Pertamina juga berhak memasok 20% kebutuhan minyak mentah, tidak ada jaminan offtake dari Pertamina, dan Pertamina ikut serta dalam pemasaran bersama.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20180130/44/732097/pertamina-gandeng-perusahaan-oman-jepang-bangun-kilang-bontang|title=Pertamina Gandeng Perusahaan Oman & Jepang Bangun Kilang Bontang|last=|first=|date=|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-19}}</ref>
 
Al Hilal Hamdi, mantan Ketua Timnas Bahan Bakar Nabati 2006-2008, menilai, dalam pembangunan kilang minyak, Pertamina menghadapi tantangan model bisnis, pasokan bahan baku, dan pendanaan.<ref name=":35" />
 
==== Pelabuhan ====
{{Lihat pula|Daftar pelabuhan di Indonesia}}