Proyek Strategis Nasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 472:
Terdapat enam Proyek Strategis Nasional yang berupa pembangunan ''smelter'', yakni berlokasi di Kuala Tanjung-Sumatra Utara (peleburan aluminium), Ketapang-Kalimantan Barat (peleburan bauksit menjadi alumina), Morowali-Sulawesi Tengah (peleburan nikel), Konawe-Sulawesi Tenggara (peleburan nikel), Bantaeng-Sulawesi Selatan (peleburan nikel), dan Buli-Maluku Utara (peleburan ferronikel). Seluruh proyek ini telah selesai dibangun.<ref name=":31" />
''Smelter'' di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dibangun oleh PT Indonesia Asahan Alumunium, dengan mengembangkan kapasitas dari saat ini sebesar 265 ribu ton aluminium ingot pertahun menjadi 300 ribu ton dan smelter baru berkapasitas 300 ribu ton dengan investasi sebesar US$ 800 juta, sehingga total kapasitas menjadi 500 ribu ton.<ref>{{Cite web|url=https://www.suara.com/bisnis/2016/09/26/012040/bangun-smelter-di-kuala-tanjung-inalum-siapkan-800-juta-dolar-as|title=Bangun Smelter di Kuala Tanjung, Inalum Siapkan 800 Juta Dolar AS|last=|first=|date=2016-09-26|website=Suara.com|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> ''Smelter'' Ketapang-Kalimantan Barat, dibangun oleh Harita Group senilai Rp 7 triliun berupa pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina dengan kapasitas 1 juta ton.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160521190555-92-132457/harita-group-tuntas-bangun-smelter-tahap-i-di-ketapang|title=Harita Group Tuntas Bangun Smelter Tahap I di Ketapang|last=Valenta|first=Elisa|date=|website=CNNIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref> Di Morowali-Sulawesi Tengah, kompleks pengolahan ''smelter'' senilai Rp 32,4 triliun, dengan investor seperti PT Sulawesi Mining Investment yang membangun pabrik pengolahan feronikel berkapasitas 300 ribu ton pertahun, PT Indonesia Guan Ching Nickel and Stainless Steel Industry berkapasitas 600 ribu ton per tahun.<ref>{{Cite web|url=https://money.kompas.com/read/2017/01/11/164721726/industri.smelter.di.morowali.serap.investasi.rp.78.triliun.|title=Industri Smelter di Morowali Serap Investasi Rp 78 Triliun|last=|first=|date=|website=Kompas.com|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref>
Sementara itu, di Konawe-Sulawesi Tenggara, kompleks pengolahan ''smelter'' berhasil mendapatkan investasi Rp 13,43 triliun, dari PT Virtue Dragon Nickel Industry yang mengolah pig iron berkapasitas 600-800 ribu ton per tahun.<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2019/02/25/16312271/investor-china-bangun-pabrik-smelter-senilai-rp-14-triliun-di-konawe|title=Investor China Bangun Pabrik Smelter Senilai Rp 14 Triliun di Konawe|last=|first=|date=|website=Kompas.com|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> Sementara itu, ''smelter'' Bantaeng-Sulawesi Selatan, PT Huadi Nickel Aloy Indonesia dengan investasi Rp 2 triliun untuk pengolahan feronikel berkapasitas 100 ribu ton per tahun<ref>{{Cite web|url=https://makassar.tribunnews.com/2019/01/26/gubernur-sulsel-akhirnya-resmikan-smelter-nikel-investor-china-di-bantaeng|title=Gubernur Sulsel Resmikan Smelter Nikel Investor China di Bantaeng|website=Tribun Timur|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref> dan ''smelter'' Buli-Maluku Utara oleh PT Aneka Tambang Tbk untuk mengolah feronikel dengan kapasitas sebesar 1 juta ton per tahun dan investasi Rp 19,7 triliun.<ref>{{Cite web|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1418374/34/tiga-smelter-nikel-dipastikan-siap-beroperasi-tahun-ini-1562584596|title=Tiga Smelter Nikel Dipastikan Siap Beroperasi Tahun Ini|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref>
=== Lima sektor lainnya ===
|