Ismail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 93:
 
=== Pengungsian ===
Sumber Muslim dan Alkitab berbeda pandangan mengenai waktu saat Hajar dan Isma'il diungsikan ke Arab. Meski Al-Qur'an sendiri tidak mengisahkan peristiwa ini, hadits dan tafsiran para ulama sepakat bahwa Hajar dan IsmailIsma'il diungsikan saat Isma'il masih kecil dan menyusu. Dalam sebuah riwayat hadits diterangkan bahwa Ibrahim mendapat perintah untuk mengungsikan Hajar dan Isma'il dari Syam dan menempatkan mereka di tengah padang pasir tak berpenghuni. Saat Ibrahim beranjak pergi, Hajar membuntutinya dan bertanya, "Wahai Ibrahim, engkau hendak ke mana? Apakah kamu akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada suatu tanamanpun ini?" Namun Ibrahim tetap tidak menjawab meski Hajar bertanya berkali-kali. Setelahnya, Hajar mengganti pertanyaannya, "Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan semuanya ini?" Barulah Ibrahim memberi jawaban, "Iya." Hajar kemudian membalas, "Jika demikian, Allah tidak akan menelantarkan kami."<ref name="B3364">HR. Al-Bukhari (3364)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=222}}
 
Sumber Alkitab menjelaskan bahwa Isma'il diungsikan pada sekitar usia enam belas tahun. Disebutkan bahwa Isma'il lahir saat Ibrahim berusia 86 tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 16}}</ref> dan Ishak lahir saat Ibrahim berusia 100 tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 5}}</ref> sehingga keduanya terpaut sekitar empat belas tahun. Saat pesta penyapihan Ishak, Sarah melihat Isma'il bermain bersama Ishak dan dia tidak menyukai hal tersebut. Sarah mengatakan pada Ibrahim, "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 8-10}}</ref> Meski Ibrahim kesal dengan perkataan Sarah, Allah memerintahkan Ibrahim mendengar perkataan Sarah.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 12-13}}</ref> Ibrahim kemudian meminta mereka pergi dan Hajar kemudian menggendong perbekalan berikut Isma'il di bahunya sampai padang gurun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 14}}</ref> Sumber Alkitab menggambarkan bahwa Ibrahim tidak ikut serta mengantar Hajar dan Isma'il.
Baris 124:
=== Pembangunan Ka'bah ===
[[Berkas:Kaaba Masjid Haraam Makkah.jpg|jmpl|ka|[[Ka'bah]], [[Makkah]]]]
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa bersama IsmailIsma'il, Ibrahim meninggikan pondasi [[Ka'bah]].<ref>Al-Baqarah (02): 127</ref> As-Suddiy menyatakan bahwa tatkala diperintahkan Allah untuk membangun Ka'bah, Ibrahim dan IsmailIsma'il tidak mengetahui tempat yang cocok untuk tempat pembangunan tersebut, Allah mengutus angin yang menyapu segala hal yang ada di sekitar tempat yang akan dibangun Ka'bah. Saat Ka'bah sudah mulai tinggi, Ibrahim menggunakan batu pijakan agar dapat menggapai bagian atas Ka'bah. Batu pijakan tersebut kemudian disebut "[[Maqam Ibrahim]]" dan di sana terdapat bekas pijakan kaki Ibrahim. Pada masa [[Umar bin Khattab|'Umar bin Khaththab]], maqam Ibrahim yang awalnya menempel ke dinding Ka'bah kemudian digeser menjauh dari dinding agar tidak menghalangi orang yang sedang [[thawaf]]. Tatkala pondasinya telah sempurna, Ibrahim memerintahkan IsmailIsma'il untuk mencari batu untuk diletakkan di sudut Ka'bah. Namun sebelum IsmailIsma'il tiba, Malaikat Jibril membawakan batu tersebut. Batu tersebut adalah "[[Hajar Aswad|hajar aswad]]."{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=248}}
 
Setelah usai, Ibrahim kemudian diperintahkan menyeru manusia untuk melaksanakan ibadah [[haji]]<ref>Al-Hajj (22): 26-27</ref> dan mengajarkan tata caranya.<ref>Al-Baqarah (02): 128</ref>{{sfn|Peters|1994|pp=4-7}} Haji tetap terus dijalankan setelah Ibrahim dan IsmailIsma'il wafat. Menurut sejarawan Marshall Hodgson (1922–1968), [[umat Kristen Arab]] juga melaksanakan haji pada masa pra-Islam.<ref>Marshall G. S. Hodgson, ''The Venture of Islam: Conscience and History in a World Civilization'', University of Chicago Press, hlm. 156</ref>
 
Saat bangsa Arab perlahan mulai jatuh dalam kemusyrikan, ibadah haji masih bertahan,{{sfn|Haykal|2008|p=35}} tetapi tercampuri ritual pengagungan pada berhala-berhala dan di sekitar Ka'bah didirikan banyak berhala. Pada masa Nabi Muhammad, ibadah haji kemudian dikembalikan untuk pengagungan Allah semata sebagaimana pada masa Ibrahim dan berhala-berhala di sekitar Ka'bah dihancurkan.{{sfn|Haykal|2008|pp=439-440}}
Baris 144:
Alkitab menyebutkan bahwa Isma'il turut memakamkan Ibrahim di Gua Makhpela bersama Ishak.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 9}}</ref> Isma'il sendiri disebutkan wafat pada usia 137 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 17}}</ref>
 
Ibnu Katsir dan beberapa tradisi Islam menyebutkan bahwa Isma'il dimakamkan di Al-Hijr Isma'il di samping makam Hajar.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=320}} Namun sebagian pendapat menolak keyakinan tersebut karena tidak ada keterangan pasti dari Nabi Muhammad.<ref>{{Cite web|url=https://konsultasisyariah.com/28468-asal-usul-hijr-ismail.html|title=Hijr Isma'il|last=Baits|first=Ammi Nur|date=17 Oktober 2016|website=Konsultasi Syariah|access-date=}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa Hijr IsmailIsma'il sebenarnya adalah bekas kamar Isma'il dan Hajar.<ref>{{Cite web|url=https://islami.co/sejarah-hijir-ismail-pintu-angin-surga-di-dunia/|title=Hijr Isma'il|last=Utami|first=Wahyu Tri|date=27 November 2018|website=Islami.co|access-date=}}</ref>
 
== Sudut pandang ==
Baris 157:
Kedudukan Isma'il sebagai "penemu bangsa Arab" pertama kali dinyatakan oleh [[Flavius Yosefus]].<ref> Millar, Fergus, 2006. ‘Hagar, Ishmael, Josephus, and the origins of Islam’. In Fergus Millar, Hannah H. Cotton, and Guy MacLean Rogers, Rome, the Greek World and the East. Vol. 3. The Greek World, the Jews and the East, 351-377. Chapel Hill: University of North Carolina Press.</ref> Saat Islam terbentuk, sosoknya dan keturunannya kerap dikaitkan, bahkan disamakan, dengan istilah "Arab" pada literatur Yahudi dan Kristen awal.<ref name=Ephal1976>{{cite journal|last=Ephʿal |first=I. |title="Ishmael" and "Arab(s)": A Transformation of Ethnological Terms |journal=Journal of Near Eastern Studies|year=1976 |volume=35 |issue=4 |pages=225–235 |doi=10.1086/372504}}</ref>
 
Isma'il dicitrakan dalam beberapa cara dalam sumber Yahudi dan Kristen. Namun setelah masa Muhammad, Isma'il cenderung digambarkan dengan buruk dan menjadi lambang bagi "orang lain" dalam kedua agama tersebut.<ref name=Bakhos2006>{{cite book|last=Bakhos|first=Carol|title=Ishmael on the Border: Rabbinic Portrayals of the First Arab|year=2006|publisher=State University of NY Press|location=Albany, NY |url=https://books.google.com/books?id=OmmizYwOtTIC |isbn=9780791467602}}</ref>{{rp|2–3}} Saat umat Islam menjadi lebih kuat, [[midras]] Yahudi tentang Isma'il diubah sehingga penggambarannya lebih buruk untunguntuk menantang sudut pandang umat Islam terkait Isma'il.<ref name=Bakhos2006/>{{rp|130}} Perkembangan Islam menciptakan tekanan bagi Muslim untuk melakukan pembedaan dari Yahudi dan Kristen, dan karenanya, garis keturunan Isma'il kepada orang Arab lebih ditekankan.<ref name=Bakhos2006/>{{rp|117}}
 
Dalam sejumlah tafsiran, Isma'il melambangkan tradisi Yahudi lama yang ditinggalkan, sedangkan Ishak melambangkan tradisi Kristen baru yang harus dianut.<ref name="EoR-Ishmael">Encyclopedia of Religion (2nd). (2005). Ed. Lindsay Jones. MacMillan Reference Books.</ref> [[Rasul Paulus]] tidak mempersoalkan status Isma'il atau Ishak secara harafiah, melainkan dalam konteks dua jenis kepercayaan dalam ajaran [[Kristen]], yaitu terus mengikuti ajaran [[Taurat]] atau dibebaskan dari hukum [[Taurat]] di dalam hukum kasih [[Yesus]] [[Kristus]],<ref name="EoC-Isaac">Encyclopedia of Christianity(Ed. John Bowden), Isaac</ref> seperti yang ditulisnya dalam [[Surat Galatia]].<ref>{{Alkitab|Galatia 4:21-31}}</ref><br />
 
Pada masa modern, sebagian umat Kristen percaya bahwa Allah memenuhi janjinya atas Isma'il dengan memberkati negara-negara Arab dengan minyak<ref>[http://www.ctsfw.net/media/pdfs/fryinvitationtoishmael.pdf An invitation to Ishmael] oleh C. George Fry.</ref> dan kekuatan politik.<ref>[http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.600.8502&rep=rep1&type=pdf#page=60 The Ishmael Promise and Contextualization Among Muslims] oleh Jonathan Culver</ref>
Baris 183:
* [[Nafish]]
* [[Kedma]]
 
Beberapa sumber menyatakan bahwa Nabi Muhammad keturunan Nebayot, sebagian lain berpendapat keturunan Kedar. Keturunan IsmailIsma'il biasanya disebut ''`Arab al-Musta`ribah'' ("Arab yang di-Arab-kan"), karena mereka bukan asli Arab dan mempelajari bahasa Arab dari penduduk asli setempat.{{sfn|Chalil|2001|pp=18-19}}<ref>{{cite book|title=Chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Islam|first=Abdul|last=Aziz|url=http://books.google.co.id/books?id=BFjul8gkZHYC&pg=PA159&dq=Arab+yang+di-Arabkan&hl=en&sa=X&ei=xSDSU6DQPMmzuASumIDABg&ved=0CC0QuwUwAg#v=onepage&q=Arab%20yang%20di-Arabkan&f=false|publisher=Pustaka Alvabet|year=2011|id= ISBN 978-979-3064-98-7}}, hlm. 159.</ref>
 
== Catatan ==