Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Komite Nasional Papua Barat Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Komite Nasional Papua Barat (KNPB) adalah organisasi Politik rakyat Papua dan sebuah kelompok Masyara...'
 
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 87:
Halaman ini terakhir diubah pada 27 November 2018, pukul 10.32.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 
== KORONOVIRUS 2019-2020 DI SELURUH DUNIA. ==
 
Negara Persatuan Republik Papua Barat.
Pandemi koronavirus 2019–2020.
.
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Untuk wabah SARS-CoV, lihat Wabah SARS 2002–2004.
 
Artikel ini mendokumentasikan suatu pandemi terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai pandemi ini untuk semua bidang.
Pandemi koronavirus 2019–2020
COVID-19 Outbreak World Map.svg
Peta persebaran kasus COVID-19 di seluruh dunia:
1000+ Kasus terkonfirmasi
100-999 Kasus terkonfirmasi
10-99 Kasus terkonfirmasi
1-9 Kasus terkonfirmasi
Penyakit Penyakit koronavirus 2019 (COVID-19)
Galur Virus SARS-CoV-2
Lokasi Seluruh dunia
Asal Wuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi 213.541
Kasus pulih 84.314
Kematian
8.790
Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa pandemi penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19). Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[1] COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 setelah beberapa orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan prosedur perawatan dan vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif. Kemunculan penyakit diduga berhubungan dengan pasar grosir makanan laut Huanan yang menjual hewan hidup. Sedikitnya 70% urutan genom SARS-CoV-2 sama seperti SARS-CoV.[2][3][4][5]
 
Per 18 Maret 2020, minimum 213.541 kasus telah terkonfirmasi, di antaranya terjadi di daratan Tiongkok. Jumlah penderita yang meninggal mencapai 8.790. Kasus kematian terbesar di luar Tiongkok terjadi di Iran, Italia dan Korea Selatan.[6][7]
 
Di Tiongkok dan di seluruh dunia, otoritas kesehatan masyarakat berupaya menahan penyebaran penyakit ini. Pemerintah Tiongkok telah membatasi perjalanan, mengarantina, dan membatasi orang-orang untuk keluar dari rumah, yang memengaruhi lebih dari 170 juta orang.[8][9][10][11] Sejumlah negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Wuhan, Hubei, dan Tiongkok pada umumnya.[12][13] Wisatawan yang telah mengunjungi Tiongkok Daratan telah diminta untuk memantau kesehatan mereka setidaknya selama dua pekan.[14] Siapa pun yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi disarankan untuk memakai masker pelindung dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik kesehatan.[15] Bandar udara dan stasiun kereta api menerapkan pemeriksaan suhu tubuh, pernyataan kesehatan, dan plakat informasi untuk mengidentifikasi pembawa virus.[16] Banyak acara Tahun Baru Imlek dan tempat-tempat wisata ditutup untuk mencegah orang-orang berkumpul secara massal, termasuk Kota Terlarang di Beijing dan pameran kuil tradisional.[17] Pihak berwenang di 24 dari 31 provinsi, kota, dan wilayah Tiongkok, memperpanjang liburan tahun baru hingga 10 Februari ...dan memerintahkan sebagian besar tempat kerja agar tidak buka sampai tanggal tersebut.[18][19] Wilayah-wilayah ini menyumbang 80% produk domestik bruto dan 90% ekspor Tiongkok.[19] Hong Kong menaikkan tingkat respons penyakit menularnya ke level tertinggi dan menyatakan keadaan darurat, menutup sekolah hingga bulan Maret, dan membatalkan perayaan tahun baru imlek.[20][21]
 
Wabah ini telah dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Januari 2020.[22] Pernyataan ini adalah deklarasi keenam yang dilakukan oleh WHO sejak pandemi flu babi 2009. Xenophobia dan rasisme terhadap orang-orang keturunan Tiongkok dan Asia Timur terjadi sebagai akibat dari wabah COVID-19, dengan ketakutan dan permusuhan terjadi di beberapa negara.[23][24][25][26] Misinformasi tentang koronavirus yang menyebar terutama melalui internet membuat WHO menyatakan "infodemik" pada 2 Februari 2020.[27]
 
 
Daftar isi
1 Latar belakang
2 Epidemiologi
2.1 Kematian
3 Penyebab
3.1 Filogenetik dan taksonomi
3.2 Penyebaran
4 Karakteristik penyakit
4.1 Gejala pada presentasi klinis
4.2 Uji diagnostik
4.3 Kekhawatiran akan kurangnya laporan
5 Pencegahan dan pengendalian
5.1 Karantina
5.2 Evakuasi diplomat dan warga negara asing dari Wuhan
5.3 Rumah Sakit khusus
6 Reaksi
6.1 Organisasi Kesehatan Dunia
6.2 Respons Pemerintah Indonesia
6.2.1 Evakuasi WNI
6.3 Respons Internasional
6.4 Evakuasi WNP
7 Dampak
7.1 Tiongkok
7.2 Taiwan
7.3 Jepang
7.4 Asia Tenggara
7.5 Asia Selatan
7.6 Negara Persatuan Republik Papua Barat.
8 Catatan
9 Lihat juga
10 Referensi
11 Bacaan lebih lanjut
12 Pranala luar
Negara Persatuan Republik Papua Barat. Sony Esau Mbisikmbo.S.Kom.S.H Independen The Christian And Misionary Aliance Hitadipa NPRPB 19 Maret 2020 22.53 (UTC)