Diabetes melitus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 16473735 oleh Bagas Chrisara (bicara): Bukan sumber tepercaya. (Notto Disu Shitto Agen ⛔) Tag: Pembatalan |
k bentuk baku |
||
Baris 55:
* Kelelahan (Tiredness)
* Kehilangan perhatian dan konsentrasi (Lack of interest and concentration)
* Muntah dan nyeri lambung,
* A tingling sensation or numbness in the hands or feet
* Kaburnya penglihatan (Blurred vision)
Baris 93:
[[Organisasi Kesehatan Dunia|Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)]] mengklasifikasikan bentuk diabetes melitus berdasarkan perawatan dan simtoma:<ref name="WHO1999-DefDiagClass" />
# Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma [[ketoasidosis]] hingga rusaknya [[sel beta]] di dalam [[pankreas]] yang disebabkan atau menyebabkan [[autoimunitas]], dan bersifat [[idiopatik]]. Diabetes melitus dengan [[patogenesis]] jelas, seperti [[fibrosis]] sistik atau defisiensi [[mitokondria]], tidak termasuk pada penggolongan ini.
# Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin,
# Diabetes Tipe Spesifik lain yang meliputi defek genetik fungsi sel beta pankreas, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, pengaruh obat atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang, dan sindrom genetik lain yang berhubungan dengan diabetes mellitus .
# Diabetes gestasional, yang meliputi ''gestational impaired glucose tolerance'', GIGT dan ''gestational diabetes mellitus'', GDM.{{br}}{{br}}dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
Baris 117:
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, [[ketosis]] dan [[diabetic ketoacidosis]] bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga.<ref>{{cite web |url=http://www.dokterkamu.com/penyakit/diabetes/jenis-olahraga-paling-baik-untuk-penderita-penyakit-diabetes-melitus |title=Jenis Olahraga untuk penderita diabetes |date=3 Desember 2014}}</ref> Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui [[insulin pump|pump]], yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a [[bolus]]) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80–120 mg/dl, 4-6 mmol/l).{{fact|date=2010}} Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140–150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events".{{fact|date=2010}} Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l)
Saat ini mulai banyak dilakukan pemberian insulin kepada penderita diabetes type 2 yang secara terus menerus gula darah sewaktunya selalu di atas 200 mg/dl, walaupun telah diberikan berbagai kombinasi obat oral. Insulin yang diberikan adalah yang bersifat 'long acting' atau 24 jam sekali dan tetap minum obat oral dengan dosis yang lebih rendah tiap kali makan besar.
Baris 383:
* [[polidipsia]] - selalu merasa [[haus]]
* [[polifagia]] - selalu merasa [[lapar]]
* penurunan berat badan,
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
* gangguan pada [[mata]] dengan potensi berakibat pada [[kebutaan]],
Baris 406:
== Hereditas dan Gaya hidup ==
Diabetes melitus diturunkan, terutama bila kedua orang tuanya penderita diabetes berat, tetapi mulai munculnya Diabetes melitus tipe 2 lebih dipengaruhi oleh Gaya Hidup yang buruk, bahkan pada pasangan yang salah satunya adalah penderita Diabetes Melitus tipe 2, maka pasangannya yang sebelumnya tidak menderita Diabetes melitus tipe 2 pada akhirnya 26 persen dapat juga mengidapnya, karena mengikuti atau terpengaruh oleh Gaya Hidup pasangannya. Lelaki
== Riset ==
|