Masturbasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k bentuk baku
Baris 1:
[[Berkas:1925 Wegener Les Delassements dEros 01 anagoria.JPG|250px|jmpl|Lukisan yang menggambarkan masturbasi yang dipraktikkan seorang wanita di atas [[kasur]].]]
[[Berkas:Male masturbation.svg|jmpl|Gambaran seorang lelaki bermasturbasi.]]
'''Masturbasi''' (istilah lainnya '''onani''' atau '''coli''' dalam [[slang]]nya)<ref group=catatan> Menurut KBBI Onani adalah pengeluaran mani (sperma) tanpa melakukan sanggama; masturbasi</ref> adalah perangsangan [[seksualitas]] yang sengaja dilakukan pada [[organ kelamin]] untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan suatu objek atau alat, atau kombinasi dari keduanya. Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun hal tersebut dapat pula dilakukan dengan bantuan orang lain.
 
[[Hewan]] juga melakukan masturbasi, baik di alam bebas maupun dalam pemeliharaan.<ref name="Bagemihl, 1999">Bruce Bagemihl: Biological Exuberance: Animal Homosexuality and Natural Diversity. St. Martin's Press, 1999. ISBN 0-312-19239-8</ref> Masturbasi lebih umum dilakukan oleh manusia. Pada sebuah penelitian terungkap bahwa 95% [[pria]] dan 89% [[wanita]] pernah melakukan masturbasi.<ref>[http://www.webmd.com/sex-relationships/guide/masturbation-guide Your Guide to Masturbation: Who Masturbates?]</ref> Masturbasi merupakan tindakan seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar pria dan wanita, meskipun lebih banyak wanita yang telah melakukan [[sanggama]] sebelum mereka pernah melakukan masturbasi. Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita, dan mereka cenderung selalu atau biasanya mengalami [[orgasme]] ketika bermasturbasi. Ini adalah perilaku seksual yang paling umum nomor dua setelah sanggama, bahkan masih saja ada yang melakukan masturbasi meskipun telah memiliki pasangan seksual tetap.
Baris 132:
Mayoritas masyarakat hingga abad ke-20 menganggap masturbasi sebagai hal yang tidak baik. Dikatakan bahwa persepsi memalukan dan berdosa yang terlanjur tertanam disebabkan karena penyalahgunaan pada kata itu hingga kini masih tetap ada dalam terjemahan modern, meskipun para ahli kesehatan sepakat menyatakan bahwa masturbasi tidak mengakibatkan kerusakan fisik maupun mental.{{fact}} Tidak juga ditemukan bukti bahwa anak kecil yang melakukan perangsangan diri sendiri bisa mengalami celaka.{{fact}}
 
Sumber kepuasan seksual yang dianggap penting oleh beberapa kalangan ini masih ditanggapi dengan rasa bersalah dan kecemasan karena ketidaktahuan mereka bahwa masturbasi adalah kegiatan yang mereka anggap aman, juga karena pengajaran [[agama]] berabad-abad yang menganggapnya sebagai kegiatan yang berdosa. Terlebih lagi, banyak yang telah menerima pesan-pesan negatif dari para orang tua, atau pernah dihukum ketika tertangkap basah melakukan masturbasi saat usia anak-anak. Pengaruh dari kejadian-kejadian ini seringkalisering kali mengakibatkan kebingungan dan rasa berdosa yang sulit dihilangkan.{{or}} Saat di mana masturbasi menjadi begitu berbahaya adalah ketika ia sudah merasuki mental ([[kompulsif]]). Masturbasi kompulsif seperti halnya perilaku kejiwaan yang lainnya adalah pertanda adanya masalah kejiwaan, dan perlu mendapatkan penanganan dari [[psikiater]].{{fact}}
 
Berlawanan dengan keyakinan kuno, masturbasi dikatakan tidak menyebabkan munculnya [[birahi]] tanpa kendali, tidak akan menyebabkan [[buta]] atau [[tuli]], menyebabkan flu, tumbuh rambut pada tangan, [[gagap]], atau menyebabkan kematian.<ref>[http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1854518-bahaya-onani-dan-akibatnya/ Bahaya onani dan akibatnya]</ref>{{better source}} Masturbasi merupakan ungkapan seksualitas yang alami dan dikatakan tidak berbahaya bagi pria dan wanita, dan cara yang sangat baik untuk mengalami kenikmatan seksual. Bahkan, beberapa pakar berpendapat bahwa masturbasi bisa meningkatkan kesehatan seksual karena meningkatkan pemahaman seseorang akan bagian-bagian tubuhnya dengan cara bagaimana memuaskannya, membangun rasa percaya diri, dan sikap dapat memahami diri sendiri.<ref>[http://www.dechacare.com/Fenomena-Masturbasi-I421.html Fenomena masturbasi]</ref>{{better source}} Pengetahuan ini selanjutnya bisa dibawa untuk memperoleh hubungan seksual yang memuaskan pada masa depan, baik dengan cara masturbasi bersama-sama pasangan karena bisa memberitahukan pasangannya tentang apa saja yang bisa memuaskan diri mereka. Suatu hal yang bagus bagi setiap pasangan untuk membicarakan perilaku masturbasi mereka, dan juga untuk menenangkan pasangan jika sewaktu-waktu salah satu di antara mereka lebih memilih untuk melakukan masturbasi daripada sanggama.{{or}}