Buku ibadat harian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k bentuk baku |
||
Baris 13:
Cikal bakal buku ibadat harian adalah [[buku mazmur]], yang wajib didaraskan oleh para rahib dan rubiah. Pada abad ke-12, buku mazmur telah berkembang menjadi [[brevir]], yang memuat ayat-ayat mazmur, doa-doa, madah-madah, antifon-antifon, dan bacaan-bacaan Alkitab sesuai masa liturgi untuk siklus ibadat sepekan.<ref>Eamon Duffy, "A Very Personal Possession: Eamon Duffy Tells How a Careful Study of Surviving Books of Hours Can Tell Us Much About the Spiritual and Temporal Life of Their Owners and Much More Besides." History Today 56.11 (Nov 2006): 12(7).</ref> Brevir kemudian diringkas lagi menjadi buku ibadat harian.<ref>John Harthan "The Book of Hours: With a Historical Survey and Commentary by John Harthan", New York: Crowell, 1977.</ref>
Banyak buku ibadat harian dibuat bagi kaum perempuan. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa buku ibadat harian adakalanya dijadikan salah satu barang seserahan dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan.<ref name="John Harthan">John Harthan</ref> Buku-buku ini
Harga buku-buku ibadat harian yang sarat hiasan sangatlah mahal, tetapi buku-buku ibadat harian ukuran kecil dengan sedikit atau tanpa iluminasi sama sekali juga tersedia dengan harga yang cukup terjangkau, dan semakin terjangkau di mana-mana pada abad ke-15. [[William de Brailes|Buku ibadat harian buatan Inggris yang tertua]] agaknya ditulis sekitar tahun 1240 oleh seorang perempuan awam yang tinggal di kota [[Oxford]] atau tak jauh dari Oxford. Ukuran buku ini lebih kecil dibanding buku ibadat harian modern bersampul lunak, tetapi diiluminasi dengan inisial-inisial, kendati tanpa miniatur-miniatur sehalaman penuh. Pada abad ke-15, para pembantu rumah tangga sekalipun mampu membeli buku ibadat harian. Pada tahun 1500, seorang perempuan miskin diperkarakan di hadapan mahkamah karena didakwa mencuri buku ibadat harian milik seorang pembantu rumah tangga.<ref>Eamon Duffy</ref>
Buku-buku ibadat harian jarang sekali memuat doa-doa yang disusun khusus bagi pemiliknya, tetapi
[[Berkas:Schwarzes Stundenbuch edit.jpg|320px|jmpl|[[Buku Ibadat Harian Hitam, Morgan MS 493]], ''Pentakosta'', Folio 18v, ''ca.'' 1475-1480. [[Perpustakaan dan Museum Morgan]], New York]]
Baris 31:
Semenjak abad ke-14, gambar-gambar bingkai hias di sekeliling pinggiran halaman, sekurang-kurangnya pada halaman-halaman penting, lazim dijumpai dalam buku-buku yang diperindah dengan hiasan berlimpah, termasuk buku-buku ibadat harian. Pada awal abad ke-15, gambar-gambar bingkai hias ini masih meniru bentuk sulur-suluran, dan dilukis pada latar belakang putih polos, tetapi pada paruh kedua abad ke-15, lukisan bingkai hias pada latar belakang berwarna atau latar belakang berpola hias, dan mencakup gambar berbagai macam benda, sudah menghiasi buku-buku mewah.
Buku-buku ibadat harian bekas
Menjelang akhir abad ke-15, rumah-rumah percetakan menghasilkan buku-buku ibadat harian yang dihiasi gambar-gambar [[cukil kayu]]. Buku-buku ibadat harian juga tergolong salah satu kelompok buku utama yang dihiasi gambar-gambar [[cukil logam]], yakni teknik pembuatan ilustrasi yang masih erat kaitannya dengan teknik cukil kayu.
== Buku ibadat harian mewah ==
[[Berkas:Hastings book of the hours.jpg|jmpl|ka|Lukisan bingkai yang tampak hidup dalam buku ibadat harian buatan Flandria dari akhir era 1470-an ini adalah contoh buku mewah yang lazim dihasilkan pada kurun waktu ini,
Pada abad ke-14, buku ibadat harian menggeser posisi buku mazmur sebagai buku yang paling lazim dihiasi iluminasi mewah. Kenyataan ini turut mencerminkan peningkatan jumlah iluminasi yang dipesan maupun yang dikerjakan oleh kalangan awam alih-alih oleh kalangan rohaniwan biara. Dari penghujung abad ke-14, sejumlah raja [[bibliofilia|pecinta buku]] mulai mengoleksi naskah-naskah beriluminasi mewah untuk tujuan pamer. Kebiasaan yang menyebar ke seluruh Eropa ini muncul dari lingkungan istana [[wangsa Valois|Valois]] di Prancis dan [[Kadipaten Bergougne|Burgundia]], maupun dari [[Praha]] pada masa pemerintahan [[Karl IV, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Karl IV]] dan [[Wenceslaus, Raja Orang Romawi|Raja Wenceslaus]]. Satu generasi kemudian, Adipati Burgundia, [[Philippe Si Budiman]], menjadi salah seorang kolektor naskah yang terkemuka. Beberapa orang dekatnya juga mengoleksi naskah-naskah.<ref>Thomas, 8-9</ref> Pada kurun waktu inilah [[Flandria|kota-kota Flandria]] menggeser posisi Paris sebagai ujung tombak kegiatan seni iluminasi. Kota-kota Flandria mempertahankan posisinya ini sampai dengan berakhirnya masa kejayaan naskah beriluminasi pada permulaan abad ke-16.
Baris 42:
Kolektor yang paling ternama adalah pangeran Prancis, [[Jean de Berry|Jean, Adipati Berry]] (1340–1416). Sang pangeran mengoleksi beberapa buah buku ibadat harian, beberapa di antaranya masih lestari sampai sekarang, termasuk buku ibadat harian yang paling dikagumi orang, yakni ''[[Très Riches Heures du Duc de Berry]]''. Buku ini bulai dikerjakan sekitar tahun 1410 oleh [[adik-beradik Limbourg]], kendati tidak kunjung mereka rampungkan. ''Très Riches Heures du Duc de Berry'' baru rampung setelah ditangani sejumlah seniman lain dan sesudah beberapa kali berganti pemilik. Demikian pula dengan ''[[Buku Ibadat Harian Torino-Milano]]'', yang juga sempat dimiliki Sang Adipati Berry.
Pada pertengahan abad ke-15, semakin banyak kaum ningrat dan usahawan kaya yang mampu memesan buku ibadat harian yang dihias secara mewah dan
== Galeri ==
|