Sastra hikmat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Soktay) dan mengembalikan revisi 13397569 oleh HsfBot: tanpa rujukan
k Amsal: bentuk baku
Baris 16:
Dalam kitab Amsal terdapat arti hikmat secara luas bahwa tidak selalu berupa pengertian-pengertian saja, melainkan mencakup keterampilan yang situasional.<ref name="Fokkelman"/> Sebagai contoh, {{Alkitab|Amsal 26:4-5}}, kedua ayat ini berorientasi kepada situasi.<ref name="Fokkelman"/> Ayat keempat mengarahkan agar tidak atau lebih baik jangan menjawab orang bebal, jika kita tidak memiliki pegetahuan atau mempunyai jawaban.<ref name="Fokkelman"/> Kemudian pada ayat kelima, jika kita memang memiliki pengetahuan yang melampaui orang bebal dan dapat menjawab pertanyaannya, Amsal mengarahkan agar kita menjawabnya.<ref name="Fokkelman"/> Hal ini sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa orang tersebut tidaklah bijak.<ref name="Fokkelman"/>
 
Amsal seringkalisering kali dikaitkan dengan [[Salomo]], namun harus tetap diingat bahwa ada amsal-amsal dari pengarang yang lainnya.<ref name="Lempp">{{id}} W. Lempp. 2009.Karangan-Karangan Theologia: Sekolah Tinggi Theologia. Jakarta. Hlm. 45-49.</ref> Amsal Salomo sebetulnya ialah perkataan manusia yang mengandung pengalaman, pengajaran dan kebijaksanaan yang diperoleh orang beriman sambil memandang dan mempertimbangkan hidup.<ref name="Lempp"/> Secara ringkas, hikmat secara keseluruhan dalam kitab Amsal berbicara jelas tentang hitam dan putih, suatu [[analog]] antara yang baik dan yang jahat.<ref name="Fokkelman"/>
 
=== Ayub ===