Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Veverve (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k bentuk baku
Baris 282:
Kekaisaran Nicea berhasil merebut kembali Konstantinopel dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan [[Michael VIII Palaiologos]]. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian.<ref>{{harvnb|Madden|2005|p=179}}; {{harvnb|Reinert|2002|p=260}}.</ref> Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
 
Michael memilih untuk memperluas wilayah kekaisaran daripada menjaga jajahannya di Asia Kecil. Untuk mencegah penjarahan lain, ia memaksa gereja tunduk kepada Roma, yang menjadi solusi sementara.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=257}}.</ref> Selanjutnya, Kaisar [[Andronikos II Palaiologos|Andronikos II]], lalu cucunya Kaisar [[Andronikos III Palaiologos|Andronikos III]], berupaya membangkitkan kembali kekaisaran, namun tentara bayaran yang disewa Andronikos II seringkalisering kali menjadi bumerang.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=261}}.</ref>
 
==== Bangkitnya Utsmaniyah dan jatuhnya Konstantinopel ====
Baris 316:
[[Scrinium Barbarorum]] di Konstantinopel bertugas menangani protokol dan penyimpanan catatan mengenai apapun yang berhubungan dengan "barbar".<ref>{{harvnb|Seeck|1876|pp=31–33}}.</ref> Sementara sedang melaksanakan tugas protokol, mereka memastikan duta-duta asing diperlakukan dengan baik, dan juga berperan dalam penerjemahan misi diplomatik dari negara-negara Barbar. J.B. Bury meyakini bahwa departemen tersebut mengawasi semua orang asing yang mengunjungi Konstantinopel.<ref>{{harvnb|Bury|Philotheus|1911|p=93}}.</ref> Beberapa orang, seperti Michael Antonucci, meyakini bahwa Scrinium Barbarorum bertindak sebagai semacam jawatan mata-mata untuk kekaisaran, tetapi tak ada bukti yang kuat mengenai hal ini. ''On Strategy'' dari abad ke-6 menawarkan saran mengenai kedutaan asing: "[Duta-duta] yang dikirim harus diterima dengan hormat dan murah hati, karena siapapun menghormati para duta, namun kehadiran mereka perlu diawasi agar mereka tidak memperoleh informasi dengan menanyai orang-orang kita."<ref>{{harvnb|Dennis|1985|loc=Anonymous, ''Byzantine Military Treatise on Strategy'', para. 43, hal. 125}}.</ref>
 
Romawi Timur mengambil kesempatan baik dan memanfaatkan beberapa pendekatan diplomatik. Sebagai contoh, kedutaan ke ibukota seringkalisering kali tinggal selama bertahun-tahun. Salah satu anggota keluarga kerajaan dari negara lain seringkalisering kali diminta tinggal di Konstantinopel. Mereka tidak hanya berguna sebagai sandera, tetapi juga pion yang dapat dimanfaatkan jika kondisi politik negara tempat ia berasal berubah. Praktik penting lain pada diplomasi Romawi Timur adalah dengan banyak menunjukkan barang-barang mewah kepada pengunjung.<ref name="N1" /> Menurut [[Dimitri Obolensky]], keberlangsungan peradaban di [[Eropa Timur]] adalah karena keterampilan dan akal diplomasi Romawi Timur, yang tetap menjadi salah satu sumbangan Romawi Timur bagi sejarah Eropa.<ref name="O3">{{harvnb|Obolensky|1994|p=3}}.</ref>
 
== Ilmu pengetahuan dan hukum ==
Baris 341:
Seni Romawi Timur sebagian besar berhubungan dengan ekspresi religius. Gaya-gaya Romawi Timur disebar melalui perdagangan dan penaklukan ke Italia dan Sisilia; gaya-gaya tersebut akan memengaruhi seni [[renaisans Italia]]. Dengan maksud untuk memperluas Gereja Ortodoks Timur, gaya Romawi Timur disebar ke kota-kota Eropa timur, terutama Rusia.<ref name="BAr">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Art|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref> Pengaruh dari arsitektur Romawi Timur, terutama dalam bentuk bangunan religius, dapat ditemui di berbagai wilayah, dari Mesir dan Arabia, hingga Rusia dan Rumania.
 
Dalam bidang sastra, terdapat empat elemen budaya, yaitu [[sastra Yunani|Yunani]], Kristen, [[sastra Latin|Romawi]], dan Oriental. Sastra Romawi Timur seringkalisering kali diklasifikasikan dalam lima kelompok: sejarawan dan analis, ensiklopedis (Patriark Photios, [[Michael Psellos]], dan [[Michael Choniates]] dianggap sebagai ensiklopedis terbesar Romawi Timur) dan penulis esai, serta penulis puisi sekular. Dua kelompok lainnya meliputi jenis sastra baru: sastra gerejawi dan teologis, dan sastra populer. Dari dua hingga tiga ribu volume sastra Romawi Timur yang selamat, hanya tiga ratus tiga puluh yang meliputi puisi sekular, sejarah, ilmu pengetahuan, dan [[ilmu semu]].<ref>{{harvnb|Mango|2005|pp=233–234}}.</ref> Sastra sekuler berkembang dari abad kesembilan hingga keduabelas, sementara sastra religius ([[Khotbah (teologi)|khotbah]], buku liturgi, puisi, devosi, dll) berkembang lebih dahulu, dengan [[Romanus Melodus]] sebagai contoh yang paling menonjol.<ref name="CLi">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Literature|encyclopedia=Catholic Encyclopedia|url=http://www.newadvent.org/cathen/03113a.htm}}</ref>
 
=== Agama ===