Dinasti Song: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k bentuk baku
Baris 133:
=== Hukum, keadilan, dan ilmu forensik ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 12. Jahrhunderts (II) 001.jpg|ka|jmpl|Sebuah lukisan Tiongkok dari abad ke-12.]]
Undang-undang dari masa Dinasti Tang masih banyak dipertahankan pada masa Dinasti Song, dan tetap menjadi dasar [[hukum tradisional Tiongkok]] hingga era modern.<ref name="ebrey et al 2006 161">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=161}}.</ref> Penegak hukum daerah bertugas menegakkan hukum dan menjaga ketertiban di kota dan kadang-kadang mengawasi pedesaan.<ref name="McKnight 1992 155 157">{{Harvnb|McKnight|1992|pp=155–157}}.</ref> Sementara itu, hakim resmi yang mengawal kasus pengadilan tidak hanya harus menguasai hukum tertulis, tetapi juga mengangkat moralitas dalam masyarakat.<ref name="ebrey et al 2006 161"/> Hakim seperti [[Bao Qingtian]] (999–1062) harus menjadi hakim yang jujur, bermoral, dan tidak pernah gagal menerapkan asas-asasnya. Hakim Song bertugas menentukan siapa yang bersalah dan menjatuhkan hukuman yang tepat (seringkalisering kali [[hukuman pukulan rotan]]).<ref name="ebrey et al 2006 161"/><ref name="gernet 1962 107"/> Terdakwa yang dibawa ke pengadilan karena kejahatan kriminal atau sipil tidak dipandang tak bersalah hingga bukti menunjukkan yang sebaliknya, sementara sang penuduh sendiri juga sangat dicurigai oleh hakim.<ref name="gernet 1962 107">{{Harvnb|Gernet|1962|p=107}}.</ref> Akibat mahalnya biaya pengadilan serta pemenjaraan langsung bagi orang yang bersalah, rakyat Song lebih suka menyelesaikan sengketa tanpa melibatkan pengadilan.<ref name="gernet 1962 107"/>
 
''[[Meng Xi Bi Tan]]'' karya Shen Kuo mengkritik kepercayaan [[anatomi]] tradisional Tiongkok (misalnya, Shen Kuo berpendapat bahwa hanya ada dua katup tenggorokan dan bukan tiga); karya ini mungkin mendorong ketertarikan akan [[otopsi]] setelah kematian di Tiongkok selama abad ke-12.<ref name="sivin III 30 31">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=30–31}}</ref><ref name="sivin III 30 31 footnote">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=30–31, footnote 27}}.</ref> Dokter dan hakim yang bernama [[Song Ci]] (1186–1249) menulis karya yang memelopori ilmu forensik di Tiongkok yang mampu menentukan sebab kematian (dicekik, diracuni, ditenggelamkan, dll) suatu mayat dan membuktikan apakah kematian diakibatkan oleh pembunuhan, bunuh diri, atau kecelakaan.<ref name="gernet 1962 170">{{Harvnb|Gernet|1962|p=170}}.</ref> Song Ci menekankan perilaku [[Koroner (politik)|koroner]] (pejabat yang memeriksa sebab kematian) yang tepat dan pencatatan proses penentuan sebab kematian oleh juru tulis resmi.<ref name="sung 1981 12">{{Harvnb|Sung|1981|pp=12, 72}}.</ref>
Baris 139:
=== Militer dan metode peperangan ===
[[Berkas:Four Generals of Song.jpg|jmpl|ka|300px|"Empat jenderal Zhongxing" yang dilukis oleh Liu Songnian (1174–1224); jenderal terkenal [[Yue Fei]] (1103–1142) merupakan orang kedua dari kiri.]]
Militer Song diatur sedemikian rupa agar tak dapat mengancam kekuasaan kaisar, yang kadang mengakibatkan berkurangnya efektivitas dalam perang. Dewan Militer Song Utara dijalankan oleh seorang kanselir, yang tidak memiliki kuasa akan angkatan bersenjata kekaisaran. Angkatan bersenjata kekaisaran dibagi di antara tiga marsekal, yang masing-masing bertanggung jawab kepada kaisar. Karena kaisar jarang memimpin kampanye militer secara langsung, kesatuan komando agak kurang.<ref>Bai Shouyi, 2002, hal. 239</ref> Jenderal yang berhasil seringkalisering kali dianggap sebagai ancaman bagi otoritas kekaisaran, dan seringkalisering kali dijatuhkan atau bakhan dihukum mati (seperti Li Gang,<ref>Bai Shouyi, 2002,hal. 250</ref> [[Yue Fei]], dan [[Han Shizhong]].<ref>Bai Shouyi, 2002, hal. 254</ref>)
 
Walaupun tentara dipandang rendah oleh para pejabat,<ref name="graff higham 2002 25 26">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|pp=25–26}}.</ref> mereka bisa memperoleh status dan martabat dengan menjadi perwira militer berpangkat tinggi yang telah memenangkan berbagai pertempuran.<ref name="lorge 2005 43">{{Harvnb|Lorge|2005|p=43}}.</ref> Pada puncaknya, terdapat satu juta tentara di Dinasti Song,<ref name="ebrey et al 2006 164"/> yang dibagi menjadi [[peleton]] berisi 50 tentara, kompi yang terdiri dari dua peleton, dan satu batalion yang berisi 500 tentara.<ref name="lorge 2005 45">{{Harvnb|Lorge|2005|p=45}}.</ref><ref name="peers 2006 130"/> [[Busur silang|Pembusur silang]] dipisah dari [[infanteri]] reguler dan ditempatkan dalam satuan mereka sendiri karena merupakan penembak yang efektif dalam menghadapi serangan [[kavaleri]].<ref name="peers 2006 130"/> Pemerintah gencar mensponsori rancangan busur silang baru yang mampu menjangkau jarak yang lebih jauh, sementara pembusur silang juga sangat penting saat menjadi [[penembak runduk]] jarak jauh.<ref name="peers 2006 130 131">{{Harvnb|Peers|2006|pp=130–131}}.</ref> Kavaleri Song menggunakan berbagai macam senjata, seperti [[halberd]], pedang, panah, tombak, dan [[Tombak api|ganjur api]] yang melontarkan ledakan api dari mesiu dan [[Fragmentasi (persenjataan)|peluru shrapnel]].<ref name="peers 2006 131">{{Harvnb|Peers|2006|p=131}}.</ref>
Baris 153:
=== Seni, sastra, dan filsafat ===
[[Berkas:Wood Bodhisattva.jpg||ka|jmpl|Patung kayu [[Bodhisatwa]] dari masa Dinasti Song (960–1279).]]
Seni visual pada masa Dinasti Song mengalami kemajuan dengan adanya perkembangan baru dalam lukisan lanskap dan potret. Seni seperti melukis, ber[[puisi]], dan menulis [[kaligrafi]] merupakan waktu luang bagi golongan ''shenshi''.<ref name="ebrey et al 2006 81 83">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=81–83}}</ref> Penyair dan negarawan Su Shi dan rekannya [[Mi Fu]] (1051–1107) gemar mengoleksi barang antik, dan seringkalisering kali meminjam atau membeli seni untuk dipelajari dan disalin.<ref name="ebrey et al 2006 163"/> Sastra dan persajakan mengalami kemajuan karena kepopulerannya yang terus meningkat dan dikembangkannya [[ci (puisi)|gaya puisi ci]]. Volume-volume ensiklopedia disusun, seperti [[historiografi]] dan risalah teknik. Contohnya adalah teks [[sejarah universal]] ''[[Zizhi Tongjian]]'' yang disusun menjadi 1.000 volume yang mengandung 9,4 juta [[aksara Tionghoa|aksara Mandarin]]. Aliran [[sastra perjalanan]] juga menjadi populer berkat tulisan [[Fan Chengda]] (1126–1193) dan Su Shi. Su Shi sendiri unik karena menulis esai perjalanan harian dengan gaya penulisan persuasif untuk mendukung suatu argumen filosofis.<ref name="hargett 1985 74 76">{{Harvnb|Hargett|1985|pp=74–76}}.</ref> Meskipun gaya direktori geografis lokal sudah ada di Tiongkok semenjak abad ke-1, pada masa Dinasti Song gaya baru yang telah matang yang disebut "risalah perihal suatu tempat" atau ''fangzhi'' menggantikan gaya lama "panduan peta" atau ''tujing''.<ref name="bol 2001 44">{{Harvnb|Bol|2001|p=44}}.</ref>
 
Istana kaisar dipenuhi dengan pelukis, penulis kaligrafi, penyair, dan pencerita. [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] juga merupakan seniman dan pelindung seni yang terkenal. Contoh pelukis istana yang sangat terhormat adalah [[Zhang Zeduan]] (1085–1145), yang melukis lukisan panorama ''[[Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming|Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming). [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] melancarkan proyek seni besar-besaran yang dikenal dengan nama ''[[Hujia Shiba Pai]]'' (Delapan Belas Lagu Suling Pengembara) yang didasarkan dari kisah kehidupan [[Cai Wenji]] (lahir 177). Proyek seni ini merupakan langkah diplomatik untuk Dinasti Jin agar ibunda Kaisar dibebaskan.<ref name="ebrey cambridge 151">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=151}}.</ref>
Baris 179:
Kekuatan ekonomi Dinasti Song sangat memengaruhi oleh ekonomi asing. [[Al-Idrisi]] dari [[Maroko]] pada tahun 1154 menulis kegagahan kapal pedagang Tiongkok di [[Samudra Hindia]] dan perjalanan tahunan mereka yang membawa besi, pedang, sutra, beludru, porselen, dan berbagai macam tekstil ke tempat seperti [[Aden]] ([[Yemen]]), [[Sungai Indus]], dan [[Efrat]] (kini Irak).<ref name="shen 1996 159–161"/> Sebaliknya, orang asing juga memengaruhi ekonomi Tiongkok. Misalnya, banyak orang [[Muslim]] dari Asia Barat dan Tengah yang datang ke Tiongkok untuk berdagang, dan berperan penting dalam ekspor-impor, sementara beberapa di antaranya bahkan ditunjuk sebagai pejabat yang bertugas mengawasi urusan ekonomi.<ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465."/><ref>{{Citation | url = http://web.archive.org/web/20070208180239/www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/history/china_print.html | title = Islam in China (650–present): Origins | accessdate = 2007-08-01 | work = Religion & Ethics - Islam | publisher = BBC}}</ref> Perdagangan dengan Pasifik Selatan, dunia Hindu, [[dunia Islam]], dan Afrika Timur memperkaya para pedagang dan memacu pertumbuhan industri pembangunan kapal di [[Fujian]].<ref name="golas">{{Citation |last=Golas |first=Peter |title=Rural China in the Song |journal=The Journal of Asian Studies |year=1980 |volume=39 |issue=2 |pages=291–325 |doi=10.2307/2054291 |jstor=2054291}}</ref> Namun, terdapat pula risiko dalam melakukan perdagangan luar negeri yang jauh. Untuk mengurangi risiko kerugian, menurut sejarawan Ebrey, Walthall, dan Palais:
 
<blockquote>Penanam modal [Dinasti Song] biasanya menanamkan modalnya di banyak kapal, dan masing-masing kapal memiliki banyak penanam modal. Seorang pengamat memperhatikan bahwa hasrat untuk menanamkan modal di bidang perdagangan luar negeri telah menyebabkan arus keluar uang tembaga. Ia menulis, 'Orang di sepanjang pantai mengenal dengan baik pedagang yang berdagang di luar negeri, baik karena mereka adalah rekan sebangsa atau merupakan kenalan pribadi....[Mereka memberikan para pedagang tersebut] uang untuk membeli dan membawa kembali barang asing. Mereka menanamkan modal dari sepuluh hingga ratusan deret uang, dan seringkalisering kali memperoleh keuntungan beberapa ratus persen'.<ref name="ebrey et al 2006 159"/></blockquote>
 
== Teknologi, sains, dan teknik ==