Perilaku menyimpang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Kepercayaan menggunakan HotCat |
k bentuk baku |
||
Baris 3:
'''Perilaku menyimpang''' yang juga biasa dikenal dengan nama [[penyimpangan sosial]] adalah [[perilaku]] yang tidak sesuai dengan [[nilai]]-nilai [[kesusilaan]] atau [[kepatutan]], baik dalam sudut pandang kemanusiaan ([[agama]]) secara [[individu]] maupun pembenarannya sebagai bagian daripada [[makhluk sosial]].
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] perilaku menyimpang diartikan sebagai [[tingkah laku]], perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap [[lingkungan]] yang bertentangan dengan [[norma]]-norma dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]].<ref>
Dalam kehidupan [[masyarakat]], semua [[tindakan]] [[manusia]] dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang [[siswa]] menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Baris 47:
::Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.
:* '''Penyimpangan sekunder''' ('''''secondary deviation''''')
::Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan
=== Berdasarkan pelakunya ===
Baris 97:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Sosiologi-stub}}▼
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Kepercayaan]]
▲{{Sosiologi-stub}}
|