Arianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
k bentuk baku
Baris 62:
Konstantinus diyakini mengasingkan mereka yang menolak untuk menerima Kredo Nicea—Arius sendiri, diakon [[Euzoios]], para uskup Libya [[Teonas dari Marmarika]] dan [[Sekundus dari Ptolemais]]—serta juga para uskup yang menandatangani kredo tersebut tetapi menolak untuk bersama-sama mengutuk Arius, Eusebius dari Nikomedia, dan [[Teognis dari Nicea]]. Sang kaisar juga memerintahkan [[pembakaran buku|pembakaran]] semua salinan ''Thalia'', yakni buku yang di dalamnya Arius mengungkapkan ajaran-ajarannya. Bagaimanapun, tidak terdapat bukti bahwa ia mengasingkan putra dan penerus utamanya, [[Konstantius II]], yang adalah seorang Kristen Arian.
 
Meskipun ia berkomitmen untuk mempertahankan apa yang telah didefinisikan di Nicea oleh Gereja, Konstantinus juga bertekad untuk menenangkan situasi dan pada akhirnya menjadi lebih lunak terhadap mereka yang dikutuk dan diasingkan dalam konsili tersebut. Pertama-tama ia mengizinkan Eusebius dari Nikomedia, yang merupakan anak didik dari saudarinya, dan Teognis untuk kembali setelah mereka menandatangani suatu pernyataan iman yang ambigu. Keduanya, dan teman-teman Arius yang lain, berupaya untuk merehabilitasi Arius. Dalam [[Sinode Tirus I]] tahun 335, mereka mengajukan tuduhan terhadap [[Athanasius]], yang saat itu telah menjadi uskup Aleksandria, lawan utama Arius; setelah itu Konstantinus menyingkirkan Athanasius karena ia menganggapnya sebagai halangan terhadap rekonsiliasi. Pada tahun yang sama, Sinode Yerusalem di bawah arahan Konstantinus menerima kembali Arius ke dalam persekutuan pada tahun 336. Namun, Arius wafat dalam perjalanannya menuju acara tersebut di Konstantinopel. Beberapa akademisi mengemukakan bahwa Arius mungkin diracun oleh lawan-lawannya.<ref>Edward Gibbons "The Decline and Fall of the Roman Empire", Chapter 21, (1776–88), Jonathan Kirsch, "God Against the Gods: The History of the War Between Monotheism and Polytheism", 2004, and [[Charles Freeman (historian)|Charles Freeman]], ''[[The Closing of the Western Mind]]: The Rise of Faith and the Fall of Reason'', 2002.</ref> Eusebius dan Teognis tetap didukung sang kaisar, dan ketika Konstantinus, yang telah menjadi seorang [[katekumen]] sepanjang hampir seluruh masa dewasanya, menerima [[baptis]]an di ranjang kematiannya, yang melayankannya adalah Eusebius dari Nikomedia.<ref>{{cite book|lastname="Gonzalez|first=Justo|title=The Story of Christianity Vol.1|year=1984|publisher=Harper Collins|isbn=0-06-063315-8|page=176}}<"/ref>
 
=== Dampak dari Nicea ===
Baris 69:
Oleh karena itu, setelah wafatnya Konstantinus pada tahun 337, perdebatan terbuka berlanjut kembali. [[Konstantius II]], putra Konstantinus, yang telah menjadi kaisar dari bagian timur Kekaisaran, sebenarnya mendukung kalangan Arian dan bermaksud untuk membatalkan kredo Nicea. Penasihatnya dalam urusan-urusan tersebut adalah Eusebius dari Nikomedia, yang telah menjadi pimpinan dari faksi Arian sejak Konsili Nicea, yang juga dijadikannya sebagai uskup Konstantinopel.
 
Konstantius menggunakan kekuasaannya untuk mengasingkan para uskup yang berpegang pada kredo Nicea, terutama St. [[Athanasius dari Aleksandria]], yang melarikan diri ke Roma. Pada tahun 355, Konstantius menjadi satu-satunya Kaisar dan memperluas kebijakannya yang pro-Arian pada provinsi-provinsi Barat. Ia seringkalisering kali menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan keyakinannya, bahkan mengasingkan [[Paus Liberius]] dan melantik [[Anti-Paus Feliks II]].
 
Seiring dengan perdebatan yang terus berlangsung dalam suatu upaya untuk menghasilkan rumusan baru, berkembang tiga faksi di antara kalangan penentang kredo Nicea. Kelompok pertama secara khusus menentang terminologi Nicea dan lebih menyukai istilah ''homoiousios'' (serupa dalam substansi) daripada ''homoousios'' Nicea, tetapi mereka menolak Arius dan ajarannya serta menerima kesetaraan dan kesamaan dalam kekekalan dari pribadi-pribadi Trinitas. Karena posisi yang berhaluan tengah itu, dan penolakan mereka akan Arius, maka mereka disebut kalangan "semi-Arian" oleh para penentang mereka. Kelompok kedua juga menghindari penggunaan nama Arius, tetapi umumnya mengikuti ajaran Arius dan, dalam upayanya menggunakan istilah kompromis yang lain, mendeskripsikan Putra sebagai hakikat serupa/seperti (''[[Kaum Akasian|homoios]]'') Bapa. Kelompok ketiga secara eksplisit mendukung Arius dan mendeskripsikan bahwa Putra tidak seperti (''[[Anomoeanisme|anhomoios]]'') Bapa. Konstantius goyah dalam memberikan dukungannya antara kelompok pertama dan kedua, sedangkan kelompok ketiga menerima penganiayaan yang keras darinya.
Baris 77:
Perdebatan antara kelompok-kelompok tersebut menyebabkan diselenggarakannya berbagai sinode, di antaranya yaitu [[Konsili Serdika]] pada tahun 343, [[Konsili Sirmium]] pada tahun 358, [[Konsili Ariminum|Konsili Rimini]] dan Seleukia pada tahun 359, serta tidak kurang dari empat belas rumusan kredo lanjutan antara tahun 340 dan 360, menyebabkan seorang pengamat pagan bernama [[Ammianus Marcellinus]] berkomentar sinis: "Jalan-jalan raya ditutupi oleh derap langkah para uskup". Tidak ada satu pun dari upaya-upaya itu yang diterima oleh para pembela ortodoksi Nicea; dalam tulisannya tentang konsili-konsili terakhir tersebut, St. [[Hieronimus]] mengatakan bahwa dunia "terbangun dengan suatu erangan karena mendapati bahwa dirinya adalah Arian."
 
Setelah wafatnya Konstantius pada tahun 361, [[Flavius Claudius Julianus|Yulianus]] penggantinya, seorang pemuja [[Agama di Romawi Kuno|dewa-dewi pagan Roma]], menyatakan bahwa ia tidak lagi berupaya untuk lebih memihak salah satu faksi gereja daripada yang lainnya, dan mengizinkan semua uskup yang diasingkan untuk kembali; hal ini menyebabkan meningkatnya perselisihan di antara kalangan Kristen Nicea. Namun, Kaisar [[Valens]] menghidupkan kembali kebijakan Konstantius dan mendukung pihak "Homoian", mengasingkan uskup-uskup dan seringkalisering kali menggunakan pemaksaan. Selama penganiayaan tersebut terdapat banyak uskup yang diasingkan ke bagian lain Kekaisaran, sebagai contoh St. [[Hilarius dari Poitiers]] diasingkan ke provinsi-provinsi Timur. Jalinan kontak dan keadaan buruk yang dialami bersama itu mengakibatkan terjadinya suatu pemulihan hubungan antara para pendukung kredo Nicea dan ''homoousios'' dari Barat dengan kalangan semi-Arian dari Timur.
 
=== Konsili Konstantinopel ===
Baris 116:
 
== Arianisme masa kini ==
[[Saksi-Saksi Yehuwa]] seringkalisering kali disebut sebagai "kaum Arian zaman modern" atau terkadang "[[Semi-Arianisme|kaum Semi-Arian]]",<ref>Institute for Metaphysical Studies—[https://books.google.com/books?id=KRkzOWYc7JkC&pg=PA210&lpg=PA210&dq=jehovah%27s+witness+are+semi-arian&source=bl&ots=ENxfCQxiN_&sig=WB7HP4iYP9_5NPDxzyMVTdI27FU&hl=en&sa=X&ei=jmSXU_WkK5PjsASgpIFA&ved=0CF4Q6AEwBg#v=onepage&q=jehovah%27s%20witness%20are%20semi-arian&f=false The Arian Christian Bible] - Metaphysical Institute, 2010. Page 209. Retrieved 10 June 2014.</ref><ref>Adam Bourque - [http://www.miskeptics.org/2012/07/ten-things-you-didnt-know-about-jehovahs-witnesses/ Ten Things You Didn’t Know about Jehovah’s Witnesses.]—Michigen Skeptics Association. Retrieved 10 June 2014.</ref> biasanya oleh para penentang mereka.<ref>{{cite web|last=Dorsett|first=Tommy|title=Modern Day Arians: Who Are They?|url=http://www.believersweb.org/view.cfm?ID=644|accessdate=2 May 2012}}</ref><ref>{{cite web|title=Trinity: Arius and the Nicene Creed|url=http://www.bible.ca/trinity/trinity-history-arius.htm|accessdate=2 May 2012}}</ref><ref>{{cite web|last=Young|first=Alexey|title=Jehovah's Witnesses|url=http://www.fatheralexander.org/booklets/english/jehovah_e.htm|accessdate=2 May 2012}}</ref> Meskipun terdapat beberapa kemiripan yang signifikan dalam hal teologi dan doktrin, Saksi-Saksi Yehuwa dianggap berbeda dari kaum Arian karena mengatakan bahwa Putra dapat mengenal Bapa sepenuhnya (suatu hal yang dibantah oleh Arius), dan penolakan mereka atas kepribadian [[Roh Kudus]]. Arius menganggap Roh Kudus sebagai suatu pribadi atau malaikat berperingkat tinggi, yang memiliki awal mula sebagai suatu makhluk, sedangkan Saksi-Saksi Yehuwa menganggap Roh Kudus sebagai "energi" atau "tenaga aktif" Allah, yang tidak memiliki awal mula, dan bukan suatu pribadi yang sebenarnya. Kaum Arian asli umumnya berdoa secara langsung kepada Yesus, sedangkan Saksi-Saksi Yehuwa berdoa kepada Allah (Bapa), melalui Yesus sebagai mediator.<ref>{{cite journal|title=Should You Believe in the Trinity?|journal=Awake!|date=August 2013|pages=12–13|url=http://wol.jw.org/en/wol/d/r1/lp-e/102013286|accessdate=2 November 2014}}</ref>
 
=== Para penganut ===