Titik menjadi tokoh penting di Indonesia saat ini, dengan ambisinya terhadap proyek digitalisasi naskah kuno sebagai upaya penyelamatan naskah Nusantara, menjadikan Titik seringkalisering kali terjun ke lapangan untuk mencari naskah-naskah yang dianggap sebagai harta kekayaan bangsa ini. Titik seringkalisering kali menemui naskah-naskah yang diperjualbelikan. Kebanyakan mereka (pemilik naskah) menjual naskahnya ke orang asing dengan harga berkisar 40-50 juta rupiah. Unuk mengantisipasi dan meminimalisir kegiatan semacam ini, Titik mencoba untuk mendapatkan data-data dalam naskah tersebut. Adapun yang ia lakukan adalah dengan melakukan pemotretan terhadap naskah sekalipun ia harus membayar 2 juta rupiah kepada pemiliknya. Selain itu, Titik juga menemukan adanya pandangan masyarakat yang menganggap bahwa naskah kuno itu barang keramat, sehingga pemiliknya enggan untuk membuka naskah tersebut. Atas dasar ini, Titik mencoba melakukan pendekatan terhadap pemilik naskah untuk berusah mengeksplorasi isi dari naskah yang bersangkutan tersebut. Alhasil, Titik mendapatkan berbagai macam informasi dari masing-masing naskah yang ia temukan.
Untuk saat ini, Titik tengah mencari naskah-naskah yang terdapat di wilayah Indonesia timur. adapun wilayah-wilayah yang ia datangi seperti Papua Barat,Sorong, Fak-Fak, Bima, NTB, Ternate, Tidore, dan beberapa wilayah di Sulawesi dan Kalimantan.