Martin Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 115.178.206.210 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LaninBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k bentuk baku
Baris 169:
[[Berkas:Titelblatt 12 Artikel.jpg|jmpl|''[[Dua Belas Pasal]]'', 1525.]]
 
Terlepas dari keberhasilannya di Wittenberg, Luther tidak berhasil membendung radikalisme yang berkembang luas di daerah sekitarnya. Para pengkhotbah seperti nabi Zwickau [[Nikolaus Storch]] dan [[Thomas Müntzer]] mendapat dukungan di kalangan para petani dan penduduk-kota yang miskin antara tahun 1521 dan 1525. Sebelumnya, sejak abad ke-15, pernah terjadi beberapa pemberontakan berskala lebih kecil oleh kaum tani.<ref>{{en}} Michael Hughes, ''Early Modern Germany: 1477–1806'', London: Macmillan, 1992, {{ISBN|0-333-53774-2}}, 45.</ref> Pamflet-pamflet Luther yang menentang Gereja dan hierarki, yang seringkalisering kali diekspresikan dengan fraseologi "liberal", menyebabkan banyak petani percaya bahwa ia akan mendukung serangan terhadap kelas atas pada umumnya.<ref>{{en}} A. G. Dickens, ''The German Nation and Martin Luther'', London: Edward Arnold, 1974, {{ISBN|0-7131-5700-3}}, 132–33. Dickens cites as an example of Luther's "liberal" phraseology: "Therefore I declare that neither pope nor bishop nor any other person has the right to impose a syllable of law upon a Christian man without his own consent".</ref> Berbagai pemberontakan pecah di [[Franken]], [[Schwaben]], dan [[Thüringen]] pada 1524, bahkan menarik dukungan dari para bangsawan yang tidak puas, banyak dari mereka yang terbelit utang. Karena mendapat momentum dalam kepemimpinan para tokoh radikal seperti Müntzer di Thüringen, serta Hipler dan Lotzer di wilayah barat daya, pemberontakan-pemberontakan tersebut berubah menjadi perang.<ref>Hughes, 45–47.</ref>
 
Luther disebut bersimpati dengan beberapa keluhan kaum tani tersebut, seperti yang ia tunjukkan dalam tanggapannya terhadap [[Dua Belas Pasal]] pada Mei 1525, namun ia mengingatkan para pihak yang dirugikan untuk mematuhi otoritas sekuler.<ref>Hughes, 50.</ref> Selama suatu kunjungan di Thüringen, ia menjadi sangat marah ketika menyaksikan aksi pembakaran yang meluas atas berbagai biara, kediaman uskup, dan perpustakaan. Dalam ''[[Melawan Gerombolan Petani Bernafsu Mencuri dan Membunuh]]'', yang ditulis sekembalinya Luther ke Wittenberg, ia memberikan interpretasinya tentang ajaran Injil terkait kekayaan, mengecam kekerasan tersebut sebagai pekerjaan iblis, dan meminta para bangsawan untuk menundukkan para pemberontak layaknya "seseorang harus membunuh seekor anjing gila"<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=tArdeVW8qcgC |title=History of Political Theory: An Introduction |volume=I |author=George Klosko |publisher=Oxford University Press |year=2012 |isbn=0199695423 |page=344}}</ref>:
Baris 190:
Beberapa imam dan mantan anggota [[ordo keagamaan Katolik|tarekat religius]] telah terlebih dahulu menikah, termasuk [[Andreas Karlstadt]] dan Justus Jonas, namun pernikahan Luther menjadi suatu indikasi resmi perkawinan klerikal di kalangan rohaniwan Protestan.<ref>{{en}} Lohse, Bernhard, ''Martin Luther: An Introduction to his Life and Work,'', translated by Robert C. Schultz, Edinburgh: T & T Clark, 1987, {{ISBN|0-567-09357-3}}, 32; Brecht, 2:196–97.</ref> Ia telah sejak lama mengecam kaul-kaul [[selibat]] dengan landasan biblis, namun keputusannya untuk menikah mengejutkan banyak orang, setidaknya Melanchthon, yang menyebutnya sembrono.<ref>Brecht, 2:199; Wilson, 234; Lohse, 32.</ref> Luther pernah menulis surat kepada [[George Spalatin]] pada 30 November 1524, "Saya tidak akan pernah mengambil istri, sebagaimana saya rasakan saat ini. Bukan berarti saya tidak sadar akan seks atau kedagingan saya (karena saya bukan kayu ataupun batu); tetapi pikiran saya jelas tidak menyukai ikatan perkawinan karena saya setiap hari mengharapkan kematian seorang penganut bidah."<ref>{{en}} Schaff, Philip. [http://www.ccel.org/ccel/schaff/hcc7.ii.v.ii.html "Luther's Marriage. 1525."], ''History of the Christian Church, Volume VII, Modern Christianity, The German Reformation''. § 77, rpt. Christian Classics Ethereal Library. Retrieved 17 May 2009; Mullett, 180–81.</ref> Sebelum menikah, Luther telah hidup dengan makanan yang paling sederhana, dan ia mengaku kalau tempat tidurnya yang berjamur tidak dibuat dengan benar selama berbulan-bulan pada suatu waktu.<ref>Marty, 109; Bainton, Mentor edition, 226.</ref>
 
Luther dan istrinya pindah ke suatu kediaman bekas biara, "[[Lutherhaus|Biara Hitam]]", hadiah pernikahan dari [[Johann dari Sachsen|Johann, Elektor Sachsen]] yang baru (1525–32). Mereka mengawali apa yang tampaknya menjadi suatu pernikahan yang bahagia dan sukses, kendati seringkalisering kali kekurangan uang.<ref>Brecht, 2: 202; Mullett, 182.</ref> Katharina melahirkan enam orang anak (3 putra dan 3 putri): Hans&nbsp;– Juni 1526; [[Elisabeth Luther|Elisabeth]]&nbsp;– 10 Desember 1527, yang meninggal beberapa bulan kemudian; [[Magdalena Luther|Magdalena]]&nbsp;– 1529, yang meninggal dalam pelukan Luther pada 1542; Martin&nbsp;– 1531; [[Paul Luther|Paul]]&nbsp;– Januari 1533; serta Margaretha&nbsp;– 1534; dan ia membantu pasangan tersebut memperoleh nafkah dengan bertani sembari menerima orang-orang memondok.<ref>Oberman, 278–80; Wilson, 237; Marty, 110.</ref> Luther bercerita kepada [[Michael Stifel]] pada 11 Agustus 1526: "Katie-ku dalam segala hal begitu ringan tangan dan menyenangkanku sehingga aku tidak akan menukar kemiskinanku dengan kekayaan [[Kroisos|Croesus]]."<ref>{{en}} Bainton, Mentor edition, 228; Schaff, [http://www.ccel.org/ccel/schaff/hcc7.ii.v.ii.html "Luther's Marriage. 1525."]; Brecht, 2: 204.</ref>
 
{{Lutheranisme}}
Baris 239:
{{listen|filename=Ein' Feste Burg.ogg|title=Ein feste Burg dinyanyikan dalam bahasa Jerman|description="Ein feste Burg" dinyanyikan dengan aransemen isometrik melodi tradisionalnya yang lebih dikenal luas.}}
 
Luther adalah seorang [[himnodis]] yang produktif, yang menulis himne-himne seperti "Ein feste Burg ist unser Gott" ("[[Allahmu Benteng Yang Teguh]]"), berdasarkan [[Mazmur 46]], dan "[[Vom Himmel hoch, da komm ich her]]" ("Jauh dari Sorga datangKu"), berdasarkan Lukas 2:11–12.<ref>{{en}} For a short collection see [http://www.projectwittenberg.org/pub/resources/text/wittenberg/wittenberg-luther.html#sw-hymn online hymns]</ref> Luther mempertalikan seni tinggi dan musik rakyat, juga segenap kelas, rohaniwan dan awam, pria, wanita, dan anak-anak. Sarana pilihannya untuk pertalian ini adalah nyanyian himne-himne Jerman dalam kaitannya dengan ibadah, sekolah, rumah, dan bidang publik.<ref name="Christopher Boyd Brown 2005">{{en}} Christopher Boyd Brown, ''Singing the Gospel: Lutheran Hymns and the Success of the Reformation''. (2005)</ref> Ia seringkalisering kali mengiringi himne-himne yang dinyanyikan dengan sebuah [[kecapi]], kelak diciptakan kembali sebagai [[waldzither]] yang menjadi suatu [[daftar alat musik nasional|alat musik nasional]] Jerman pada abad ke-20.<ref>{{de}} {{cite web|accessdate=23 March 2014|title=Waldzither – Bibliography of the 19th century|publisher=Studia Instrumentorum|url=http://www.studia-instrumentorum.de/MUSEUM/zistern.htm|quote=Es ist eine unbedingte Notwendigkeit, dass der Deutsche zu seinen Liedern auch ein echt deutsches Begleitinstrument besitzt. Wie der Spanier seine Gitarre (fälschlich Laute genannt), der Italiener seine Mandoline, der Engländer das Banjo, der Russe die Balalaika usw. sein Nationalinstrument nennt, so sollte der Deutsche seine Laute, die Waldzither, welche schon von Dr. Martin Luther auf der Wartburg im Thüringer Walde (daher der Name Waldzither) gepflegt wurde, zu seinem Nationalinstrument machen. – Liederheft von C. H. Böhm (Hamburg, March 1919)}}</ref>
 
Himne-himne Luther kerap distimulasi oleh peristiwa-peristiwa tertentu dalam hidupnya dan Reformasi Protestan yang tengah berlangsung. Hal itu bermula sejak ia mendengar eksekusi [[Johann Esch dan Heinrich Voes]], orang-orang pertama yang dieksekusi oleh [[Dewan Brabant]] karena menganut pandangan Lutheran, menggerakkan Luther untuk menulis himne "Ein neues Lied wir heben an", yang umumnya dikenal dalam bahasa Inggris melalui terjemahan John C. Messenger dengan judul dan baris pertamanya yang berbunyi "Flung to the Heedless Winds" serta dinyanyikan untuk lagu populer [[Ibstone]] yang digubah pada 1875 oleh Maria C. Tiddeman.<ref>{{en}} {{cite journal|url=http://www.hymntime.com/tch/htm/f/l/u/flungtot.htm |magazine=Hymntime |title=Flung to the heedless winds |accessdate=7 October 2012 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20131014171540/http://www.hymntime.com/tch/htm/f/l/u/flungtot.htm |archivedate=14 October 2013 |df= }}</ref>