Jangan membunuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
k bentuk baku
Baris 3:
 
{{Serial Sepuluh Perintah Allah}}
'''Jangan membunuh'''&nbsp;([[Septuaginta|LXX]]: {{Templat:Lang|grc| οὐ φονεύσεις}}; [[bahasa Ibrani]]: {{Templat:Lang|he| לֹא [[:wikt:en:רצח|תִּרְצָח]] }} ''{{Templat:Lang|he-Latn|lo tirṣaḥ}}''; [[bahasa Inggris]]: ''You shall not [http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/murder murder]'', ''Thou shalt not [http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/kill kill]'' ([[Alkitab Versi Raja James|KJV]])) adalah suatu keharusan moral yang merupakan salah satu perintah dari [[Sepuluh Perintah Allah]] dalam&nbsp;[[Taurat]],<ref>{{Alkitab|Keluaran 20:1-21, Ulangan 5:1-23}}, ''Ten Commandments,'' New Bible Dictionary, Second Edition, Tyndale House, 1982 pp. 1174-1175</ref> secara khusus&nbsp;[[Kitab Keluaran|Kitab]] {{Alkitab|Keluaran 20:13}} dan [[Kitab Ulangan|Kitab]] {{Alkitab|Ulangan 5:17}}.
 
Keharusan untuk tidak membunuh ini adalah dalam konteks pembunuhan ''di luar hukum'' yang mengakibatkan&nbsp;"utang darah".<ref>{{en}} [https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0003_0_03145.html Bloodguilt, Jewish Virtual Library], Genesis 4:10, Genesis 9:6, Genesis 42:22, Exodus 22:2-2, Leviticus 17:4, Leviticus 20, Numbers 20, Deuteronomy 19, Deuteronomy 32:43, Joshua 2:19, Judges 9:24, 1 Samuel 25, 2 Samuel 1, 2 Samuel 21, 1 Kings 2, 1 Kings 21:19, 2 Kings 24:4, Psalm 9:12, Psalm 51:14, Psalm 106:38, Proverbs 6:17, Isaiah 1:15, Isaiah 26:21, Jeremiah 22:17, Lamentations 4:13, Ezekiel 9:9, Ezekiel 36:18, Hosea 4:2, Joel 3:19, Habakkuk 2:8, Matthew 23:30-35, Matthew 27:4, Luke 11:50-51, Romans 3:15, Revelation 6:10, Revelation 18:24</ref> [[Alkitab Ibrani]]&nbsp;memuat banyak peraturan yang melarang pembunuhan di luar hukum, tetapi juga memuat keharusan imperatif pembunuhan secara sah dalam konteks [[perang]], [[hukuman mati]], [[pembunuhan demi kehormatan]], dan&nbsp;[[pertahanan diri|pembelaan diri]].
Baris 10:
{{kembangkan bagian}}
=== Retzakh ===
[[Kata kerja]]&nbsp;[[bahasa Ibrani]]&nbsp;{{Templat:Lang|he| [[:wikt:en:רצח|רצח]] }}<span lang="he" contenteditable="false"> </span> (''r-ṣ-ḥ'', juga dialihaksarakan&nbsp;''retzakh, ratzákh, ratsakh, retzach, retsakh''&nbsp;dan sebagainya) adalah kata yang dalam teks aslinya diterjemahkan sebagai akar kata "bunuh", tetapi mempunyai makna luas, umumnya menggambarkan tindakan destruktif, termasuk "mematahkan, membanting hancur" sebagaimana pula "membantai, membunuh".
 
Menurut&nbsp;[[Kitab Bilangan]], membunuh orang di luar konteks perang dengan senjata, atau perkelahian tanpa senjata, dianggap sebagai&nbsp;''retzakh'',<ref>{{Templat:Ayat Alkitab|Bilangan|35:16-21|}}</ref>&nbsp;tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, tersangka tidak boleh meninggalkan kota, supaya tidak dianggap bersalah atas pembunuhan disengaja.<ref>{{Templat:Ayat Alkitab|Bilangan|35:22-26|}}</ref> [[Alkitab]] tidak pernah menggunakan kata&nbsp;''retzakh''&nbsp;dalam kaitan dengan perang.<ref>{{Templat:Ayat Alkitab|Yosua|10:19|}}</ref><ref>{{Templat:Ayat Alkitab|Yosua|10:28-32|}}</ref>
 
[[Kata kerja]] lain yang berarti "membunuh, membantai, menghancurkan, merusak" adalah ''h-r-g'', digunakan pada peristiwa [[Kain dan Habel|Kain membunuh Habel]] dalam {{Alkitab|Kejadian 4:8}}. Sewaktu Kain diusir ke dalam pembuangan, mengeluhkan bahwa "setiap orang yang bertemu aku akan membunuhku" pada {{Alkitab|Kejadian 4:14}}, ia kembali menggunakan kata kerja ini (''h-r-g''). Eliezer Segal mengamati bahwa [[Septuaginta]] mengunakan istilah ''harag'', dan bahwa [[Agustinus dari Hippo]] mengenalinya kalau istilah ini tidak mencakup perang dan hukuman mati. Kebanyakan terjemahan selanjutnya mengikuti [[Vulgata]] hasil terjemahan [[Hieronimus]], kendati Hieronimus memiliki akses ke para cendekiawan Yahudi. "Bahkan para penerjemah Yahudi tidak semuanya sepakat dalam mempertahankan perbedaan yang konsisten antara beragam akar kata Ibrani."<ref>{{en}} [http://people.ucalgary.ca/~elsegal/Shokel/001102_ThouShaltNotMurder.html Segal, Eliezer. "Thou Shalt Not Murder", ''Jewish Free Press'', October 19, 2000, p. 8]</ref> Pilihan kata ''occidere'' ([[bahasa Inggris]]: ''[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/kill kill]'', menyebabkan sesuatu/seseorang terbunuh) yang digunakan Hieronimus merefleksikan makna yang lebih luas.
Baris 43:
 
*the population of cities outside of the Promised Land, if they surrender, should be made tributaries and left alive (20:10-11)
 
*those cities outside of the Promised Land that resist should be besieged, and once they fall, the male population should be exterminated, but the women and children should be left alive (20:12-15)
 
*of those cities that were within the Promised Land, however, the population should be exterminated entirely (20:16-18), specifically "the Hittites, and the Amorites, the Canaanites, and the Perizzites, the Hivites, and the Jebusites" (20:16-18). Deuteronomy 25:19 further commands the extermination of the [[Amalekites]].
 
Baris 62 ⟶ 60:
{{quote|
 
482. Don't commit murder (Exodus 20:13)<br>
 
483. Don't accept ransom for life of the murderer (Numbers 35:31)<br>
 
484. Exile an accidental murderer (Numbers 35:25)<br>
 
485. Don't accept ransom from him (Numbers 35:32)<br>
 
486. Don't kill the murderer before trying him (Numbers 35:12)<br>
 
487. Save the pursued at the cost of the life of the pursuer (Deuteronomy 25:12)<br>
 
488. Don't show pity for the pursuer (Numbers 35:12)<br>
 
489. Don't stand idly by when you can save a life (Leviticus 19:16)<br>
 
490. Set aside cities of refuge for those who commit accidental homicide (Deuteronomy 19:3)<br>
 
491. Break the neck of the calf by the river (in ritual following unsolved murder) (Deuteronomy 21:4)<br>
 
492. Don't till by that river or sow there (Deuteronomy 21:4)<br>
 
493. Don't cause loss of human life (through negligence) (Deuteronomy 22:8)<br>
 
494. Build a parapet (in roof of house) (Deuteronomy 22:8)<br>
 
495. Don't mislead with advice which is a stumbling block (Leviticus 19:14)<br>
 
496. Help a man remove the load from his beast which can no longer carry it (Exodus 23:5)<br>
 
497. Help him load his beast (Deuteronomy 22:4)<br>
 
498. Don't leave him in a state of confusion and go on your way (Deuteronomy 22:4)
Baris 100 ⟶ 98:
Life is considered very precious, even sacred by Jewish teaching. The [[Talmud]] cites the prohibition of shedding innocent blood in Genesis 9:6 as the reason why the death penalty should be carried out against non-Jews as well as Jews, and while faithful Jews are required to obey [[613 Mitzvot]], gentiles are only obliged to obey the seven [[Noahide laws]], which include the prohibition of murder and establishment of a justice system to administer law honestly.<ref>Tractate Sanhedrin 57a, http://www.halakhah.com/sanhedrin/sanhedrin_57.html</ref> Rabbi Dr. Azriel Rosenfeld offers a representative modern summary of Jewish teaching regarding the command not to murder.
 
{{quote| Chapter 68. Murderer and Protection of Life - Rotze'ach u-Shemiras Nefesh<br>
 
It is forbidden to murder, as it says "You shall not murder" (Exodus 20:13, Deuteronomy 5:17).<br> A murderer must be put to death, as it says "He shall be avenged" (Exodus 21:20, see Leviticus 24:17,21); it is forbidden to accept compensation from him instead, as it says "You shall not take redemption for the life of a murderer...; and there shall be no atonement for the blood that was spilled... except the blood of him that spilled it" (Numbers 35:31-33). It is forbidden to execute a murderer before he has stood trial, as it says "And the murderer shall not die until he stands before the congregation for judgment" (Numbers 35:12). However, we are commanded to prevent an attempted murder by killing the would-be murderer if necessary, and it is forbidden to refrain from doing so, as it says "And you shall cut off her hand; you shall not be merciful" (Deuteronomy 25:12); and similarly for attempted fornication, as it says "[If the man seizes her and lies with her...] just as a man rises up against his friend and murders him, so is this thing"(Deuteronomy 22:26). It is forbidden to refrain from saving life when it is in one's power to do so, as it says "You shall not stand on your friend's blood"(Leviticus 19:16).|Rabbi Dr. Azriel Rosenfeld<ref>http://www.torah.org/learning/halacha-overview/chapter68.html</ref>}}
Baris 121 ⟶ 119:
{{main|Aborsi dan Gereja Katolik}}
 
''[[Katekismus Gereja Katolik]]'' (KGK) menyatakan: "Kehidupan manusia adalah kudus karena sejak awal melibatkan tindakan penciptaan oleh Allah dan selamanya tetap dalam hubungan khusus dengan Penciptanya. ... tidak ada seorang pun dapat mengklaim hak bagi dirinya sendiri dalam keadaan mana pun untuk secara langsung mengakhiri kehidupan manusia yang tidak bersalah."<ref name="Schreck310"/><ref name="Cat2258">{{en}} {{citation | last =Paragraph number 2258–2330 | title =Catechism of the Catholic Church | publisher = Libreria Editrice Vaticana| year = 1994| url = http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p3s2c2a5.htm |accessdate=27 December 2008}}</ref><ref name="Schreck310"/> [[Prinsip akibat ganda|Membunuh secara sengaja dan langsung]] manusia yang tidak bersalah dipandang sebagai suatu [[Dosa (Kristen)#Dosa berat|dosa berat]].<ref name="Cat2258"/> Bahkan bobot dosanya dianggap lebih berat lagi jika melakukan pembunuhan anggota keluarga seperti "[[infantisida|pembunuhan bayi]], [[fratrisida|pembunuhan saudara]], [[parrisida|pembunuhan orang tua]], pembunuhan pasangan hidup dan aborsi langsung yang dikehendaki."<ref name="Cat2258Schreck310"/><ref name="Schreck310Cat2258"/>
 
KGK menyatakan bahwa [[embrio]] yang terbentuk "sejak pembuahan harus diperlakukan sebagai pribadi". Dalam bahasa Latin, kata asli untuk "sebagai" adalah "''tamquam''", yang artinya "sebagaimana" atau "sama seperti".<ref>{{KGK|2274}}</ref> "Meskipun Gereja tidak mendefinisikan secara resmi kapan kehidupan manusia benar-benar dimulai, [Gereja] telah menempuh arah untuk mempertahankan bahwa kehidupan manusia ada dari saat pembuahan atau fertilisasi"; menghormati kehidupan di semua tahapan, bahkan potensi kehidupan, umumnya merupakan konteks dokumen-dokumen [[Gereja Katolik|Gereja]].<ref>Rausch, p.150</ref>
 
[[Aborsi dan Gereja Katolik|Aborsi]] telah secara khusus dan terus menerus dikutuk oleh Gereja sejak abad pertama.<ref name="Cat2258"/><ref>Kreeft, p. 232</ref> Keterlibatan langsung atau secara aktif dalam aborsi menyebabkan hukuman [[ekskomunikasi]] yang berlaku dengan sendirinya saat pelanggaran dilakukan (bahasa Latin: ''[[latae sententiae]]'', "hukuman [telah, yakni: otomatis] dikenakan").<ref name="Schreck310"/> KGK menekankan bahwa hukuman ini tidak dimaksudkan untuk membatasi belas kasihan, tetapi untuk menegaskan bobot kejahatan dan kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi yang telah dilakukan terhadap anak tersebut, sebagaimana terhadap orang tuanya dan masyarakat.<ref name="Cat2258Schreck310"/><ref name="Schreck310Cat2258"/> "Keterlibatan aktif" dalam aborsi tidak hanya sebatas pada sang ibu yang dengan kehendak bebasnya menghendaki, tetapi juga dokter, perawat dan siapa saja yang secara langsung membantu dalam melakukan tindakan tersebut. Gereja memiliki berbagai pelayanan rekonsiliasi, misalnya [[Priests for Life]], bagi mereka yang sungguh-sungguh bertobat dari dosa mereka atas keterlibatan aktif dalam aborsi.<ref>Kreeft, p. 233</ref>
 
Ajaran resmi Gereja mengizinkan perawatan dan prosedur medis yang dimaksudkan untuk melindungi atau memulihkan kesehatan sang ibu apabila ia akan berada dalam bahaya maut tanpa dilakukannya hal-hal tersebut,<ref>Posner, p. 278</ref> sekalipun prosedur tersebut menimbulkan suatu risiko kematian pada [[janin]] (lih. [[aborsi tidak langsung]]).<ref name="Kelly112"/> Contoh-contohnya seperti pengangkatan [[tuba fallopi]] dalam kasus [[kehamilan ektopik]], pengangkatan rahim yang terkena kanker pada saat kehamilan, dan [[apendektomi]].<ref name="Kelly112">Kelly, pp. 112–113</ref>
 
==== Penggunaan embrio untuk penelitian atau pembuahan ====
''United States Catechism for Adults'' memuat satu bagian khusus untuk membahas [[Fertilisasi in vitro|program 'bayi tabung']], penelitian [[sel punca]], dan [[kloning]] dalam kaitannya dengan perintah ini; karena hal-hal ini seringkalisering kali menyebabkan pengakhiran hidup embrio manusia maka dipandang sebagai suatu bentuk pembunuhan dengan kadar dosa yang berat.<ref name="USCat392"/> Penelitian [[sel punca embrionik]] disebut sebagai "suatu cara amoral untuk suatu hasil yang baik" dan "tidak dapat diterima secara moral."<ref name="USCat392"/> Para uskup Amerika Serikat mengutip ''Instruksi tentang Penghormatan pada Kehidupan Manusia dalam Asal Mulanya dan tentang Martabat Prokreasi'' yang dikeluarkan [[Kongregasi bagi Doktrin Iman|Kongregasi Ajaran Iman]]: "Tidak ada tujuan yang mulia sekalipun, seperti keuntungan masa mendatang untuk ilmu pengetahuan, untuk manusia lainnya, atau untuk masyarakat, yang dapat dengan cara apapun membenarkan dilakukannya eksperimen pada janin atau [[embrio]] manusia hidup, entah ia mampu bertahan hidup atau tidak, baik di dalam atau di luar tubuh ibunya." Para uskup tersebut menyampaikan bahwa penelitian [[sel punca dewasa]], menggunakan sel-sel yang diperoleh dengan penjelasan dan persetujuan sepenuhnya, adalah suatu bidang penelitian yang dapat diterima secara moral.<ref name="USCat392">USCCB, pp. 392–393</ref>
 
=== Bunuh diri, eutanasia ===
Baris 145 ⟶ 143:
Menurut ajaran Gereja, penghormatan atas kehidupan manusia mensyaratkan penghormatan tubuh sendiri, menghindari perilaku yang tidak sehat, penyalahgunaan terhadap makanan, alkohol, obat-obatan, obat-obatan terlarang, tato dan tindik tubuh.<ref name="Kreeft236"/> Gereja juga memperingatkan untuk tidak mengikuti kecenderungan perilaku yang "sibuk secara berlebihan dengan kesehatan dan kepuasan tubuh yang 'memberhalakan' kesempurnaan fisik, kebugaran, dan kesuksesan di bidang olahraga."<ref name="Schreck310"/>
 
Tindakan-tindakan penculikan, terorisme, dan penyiksaan dilarang keras, termasuk juga [[Sterilisasi (kedokteran)|sterilisasi]], amputasi dan mutilasi yang dilakukan bukan karena alasan medis terapeutik yang kuat.<ref name="Cat2258Schreck310"/><ref name="Schreck310Cat2258"/> Menurut KGK, masyarakat memiliki kewajiban moral agar berusaha menyediakan kondisi-kondisi hidup yang sehat bagi semua orang.<ref name="Kreeft236"/>
 
Keyakinan Gereja akan [[kebangkitan orang mati|kebangkitan badan]] menyebabkan adanya suatu larangan terhadap [[kremasi]] yang kemudian saat [[Konsili Vatikan II]] tahun 1960-an diubah secara pastoral dengan persyaratan kondisi-kondisi tertentu, misalnya tidak menyangkal keyakinan akan kebangkitan badan, tetapi kondisi-kondisi tersebut seringkalisering kali diabaikan bahkan oleh para klerus.<ref>{{en}} {{citation | last = Owen| first =Richard | title =Burial is best–but you can scatter your ashes if you must, rules Vatican | publisher = TimesOnline| url =http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/europe/article3168478.ece|accessdate=28 February 2009 | location=London | date=11 January 2008}}</ref> Menurut KGK, pemakaman orang yang telah meninggal dunia merupakan suatu [[Karya-karya Kasih|karya belas kasih]] jasmaniah yang mengharuskan perlakuan terhadap tubuh dengan rasa hormat dan kasih sehingga praktik-praktik seperti melarung abu jenazah yang dikremasi dan pemakaman di makam tak bertanda dilarang dalam Gereja Katolik. Donasi organ tubuh setelah kematian dan transplantasi organ dengan persyaratan tertentu, juga otopsi jenazah demi alasan hukum dan penyelidikan ilmiah diizinkan.<ref>{{en}} {{citation | last =Paragraph number 2299–2301 | title =Catechism of the Catholic Church | publisher = Libreria Editrice Vaticana| year = 1994| url = http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p3s2c2a5.htm |accessdate=28 February 2009}}</ref>
 
=== Perang dan pertahanan diri ===
Baris 170 ⟶ 168:
{{quote| You must not murder.(Exodus 20:13)
 
Q. What does this mean?<br>
 
A. We should fear and love God so that we may not hurt or harm our neighbor in his body, but help and befriend him in every bodily need [in every need and danger of life and body]. Martin Luther, The [[Small Catechism]]<ref>Martin Luther, The Small Catechism, The Fifth Commandment, http://www.ccel.org/ccel/luther/smallcat.text.i.5.html</ref>}}