Ciherang, Dramaga, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Transportasi: bentuk baku
Baris 27:
Mereka yang berjalan biasanya menempuh jalur aspal melintasi berbagai kampung. dari Stanplas berturut-turut ada Kampung Gang Comel, Kampung Kidul, Kampung Ciherang Listrik, Kampung Gonggo, Kampung Tegal Loceng tempat latihan olahraga sekolahku majas, Pasar Dramaga, SDN Margajaya 1, dan Caringin rumah temenku. banyak orang memilih jalan pintas menyebrang jembatan di atas sungai, di belakang Asrama Gilang kencana IPB. Di belakang asrama ini terdapat sebuah derah bernama tegal Loceng, berupa tegalan atau lapangan berumput dan ada menara lonceng warisan Belanda berdiri di sana. Orang-orang zaman dahulu mengatakan lonceng tersebut berfungsi sebagai jam. Sebab pada jam-jam tertentu, pemerintah Kolonial Belanda membunyikannya, entah apa tujuannya. Tegalannya sendiri sering dipakai latihan perang sekitar tahun 1950-an.
 
Jalan aspal di Ciherang selalu diperbaiki, namun lebih sering tampak berlubang-lubang parah lagi beberapa bulan setelah perbaikan, terutama sepanjang Jalan di dekat Pasar Dramaga. Pasar ini dulu lebih dikenal sebagai pasar Jumat. Kini pasar tersebut lebih semrawut karena di pertigaannya dikepung oleh berbagai toko dan pedagang kaki lima. padahal sekitar tahun 2000-an, ruko di seberang jalan menuju Desa Petir hanyalah rumah tinggal yang asri. Namun kini sudah menjadi ruko beras, warung telekomunikasi, penjaja buah, warung nasi, dan klinik dokter. Akibatnya seringkalisering kali arus angkutan terhenti karena kemacetan orang dan manusia.
 
 
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}