Kekaisaran Brasil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian |
k bentuk baku |
||
Baris 175:
* {{harvnb|Hahner|1978|pp=254–271}};
* {{harvnb||Barman|1999|p=319}};
* {{harvnb|Topik|2000|p=51}}.</ref> Di sisi lain, surat-surat yang ditulis oleh Pedro II menunjukkan bahwa dengan bertambahnya usia ia merasa lelah akan dunia, semakin terasingkan dari peristiwa-peristiwa terkini, dan sudut pandangnya menjadi pesimis.{{sfn|Barman|1999|p=298–299}} Ia tetap memperhatikan detail dalam menjalankan tugas resminya sebagai kaisar, walaupun
Ketiadaan penerus yang dapat memberikan arah baru bagi bangsa juga mengancam prospek jangka panjang monarki Brasil. Penerus Kaisar adalah putri tertuanya, [[Isabel, Putri Kekaisaran Brasil|Isabel]], yang tidak tertarik dan tidak berharap menjadi ratu.{{sfn|Barman|1999|pp=262–263}} Meskipun Konstitusi Brasil memperbolehkan perempuan naik takhta, masyarakat Brasil masih sangat tradisional dan didominasi oleh pria, dan menurut sudut pandang sebagian besar orang hanya laki-laki yang dapat menjadi kepala negara yang cakap.{{sfn|Barman|1999|p=130}} Pedro II,{{sfn|Barman|1999|p=262}} lingkar-lingkar penguasa{{sfn|Barman|1999|p=268}} dan rezim politik secara keseluruhan menganggap penerus perempuan sebagai penerus yang kurang tepat, dan Pedro II sendiri meyakini bahwa kematian dua putranya dan ketiadaan penerus laki-laki merupakan tanda-tanda bahwa kekaisaran sudah ditakdirkan untuk digantikan oleh bentuk pemerintahan lain.{{sfn|Barman|1999|p=262}}
Baris 319:
[[Berkas:Brasileiros do seculo XIX.png|jmpl|kiri|300px|[[Bangsa Brasil|Orang-orang Brasil]] pada abad ke-19. Baris pertama: [[Brasil kulit putih]]. Baris kedua: [[Pardo|Brasil kulit coklat]] (kiri ke kanan: dua perempuan [[mulatto]], dua perempuan ''[[Zambo|cafuzo]]'' dan seorang perempuan dan laki-laki ''[[caboclo]]''). Baris ketiga: tiga [[penduduk asli di Brasil|penduduk asli]] dari berbagai suku yang diikuti oleh orang-orang [[Afro-Brasil]] dari berbagai latar belakang etnis.]]
Semenjak pertengahan akhir abad ke-18, ketika Brasil masih dijajah, pemerintah mencoba mengumpulkan data populasi. Namun, hanya sedikit ''[[capitanias]]'' (belakangan disebut provinsi) yang memberikan informasi yang diminta.{{sfn|Vainfas|2002|p=131}} Setelah kemerdekaan, pemerintah mendirikan komisi statistik berdasarkan dekret yang dikeluarkan pada tahun 1829 dengan mandat untuk mengadakan sensus nasional.{{sfn|Vainfas|2002|p=131}} Komisi ini gagal melaksanakan tugasnya dan dibubarkan pada tahun 1834. Pada tahun-tahun berikutnya, pemerintah provinsi diberi tugas untuk mengumpulkan informasi sensus, tetapi laporan mereka
Sensus nasional yang sesungguhnya dengan cakupan yang luas dan menyeluruh dilaksanakan pada tahun 1872. Sensus melaporkan bahwa jumlah penduduk dan kota di Brasil masih sedikit, sehingga wilayah Brasil jarang penduduknya. Sensus menunjukkan bahwa Brasil memiliki jumlah penduduk sebesar 9.930.478 jiwa.{{sfn|Vainfas|2002|p=132}} Pemerintah sebelumnya membuat prakiraan sebesar 4.000.000 jiwa pada tahun 1823 dan 7.000.700 pada tahun 1854.{{sfn|Vainfas|2002|p=132}} Populasinya tersebar di 20 provinsi dan 641 munisipalitas (termasuk Munisipalitas Netral, ibu kota kekaisaran).{{sfn|Vainfas|2002|p=132}}
|