Formasi falangs: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
k bentuk baku
Baris 24:
Hoplite phalanx dari periode Archaic dan Klasik di Yunani (sekitar 750-350 SM) adalah formasi di mana hoplite akan berbaris dalam barisan dengan jarak rapat. Hoplites akan menyentuhkan perisai mereka bersama, dan beberapa jajaran pertama tentara akan menjulurkan tombak mereka di atas barisan pertama perisai. Dengan begitu formasi phalanx menampilkan suatu dinding perisai dan banyak ujung tombak ke arah musuh, membuat serangan frontal terhadap formasi ini jauh lebih sulit. Hal ini juga memungkinkan lebih banyak prajurit terlibat secara aktif dalam pertempuran (bukan hanya mereka yang berada di barisan depan).
 
Pertempuran antara dua formasi phalanx biasanya terjadi di medan terbuka, dan datar dimana prajurit lebih mudah untuk maju sambil tetap berada dalam formasi. Medan yang berat atau daerah berbukit akan mempersulit para prajurit dalam mempertahankan barisan yang kokoh sehingga akan membuat tujuan penggunaan formasi phalanx tidak tercapai. Akibatnya, pertempuran antara negara-negara kota Yunani tidak terjadi di tempat-tempat yang mungkin menurut pandangan modern ataupun di tempat-tempat yang sebenarnya merupakan titik-titik strategis yang jelas. Sebaliknya, seringkalisering kali, kedua belah pihak yang bermusuhan akan menemukan medan yang paling cocok dimana konflik bisa diselesaikan.<ref>Victor Davis Hanson, Hoplites: The Classical Greek Battle Experience. 1991. p. 88-89</ref>
 
Formasi phalanx biasanya bergerak maju dengan kecepatan berjalan, meskipun ada kemungkinan bahwa mereka mempercepat langkah pada beberapa meter terakhir. Salah satu alasan utama untuk pendekatan lambat ini adalah untuk mempertahankan formasi. Jika formasi phalanx kehilangan bentuknya saat mendekati musuh maka formasi itu menjadi percuma. Jika hoplites dari phalanx ini menambah kecepatan pada bagian akhir dari gerak maju, itu dimaksudkan untuk mendapat momentum atas musuh di awal tabrakan.<ref>Victor Davis Hanson, Hoplites: The Classical Greek Battle Experience. 1991. p. 90-91</ref> Herodotus menyatakan, tentang pasukan Yunani pada Pertempuran Marathon, bahwa "Mereka adalah orang Yunani pertama yang kami tahu yang menyerbu musuh dengan cara berlari". Banyak sejarawan yakin bahwa inovasi ini dipicu oleh keinginan mereka untuk meminimalkan korban dari panah-panah Persia. Kedua pihak yang berseteru akan bertabrakan, kemungkinan mematahkan banyak tombak dari baris depan. Pertempuran kemudian akan bergantung pada keberanian orang-orang di garis depan, sementara orang-orang di belakang mempertahankan tekanan ke depan pada barisan depan dengan perisai mereka. Dalam pertempuran, seluruh formaasi akan terus menekan maju mencoba mendobrak formasi musuh; dengan demikian ketika dua formasi phalanx bertemu, pertempuran pada dasarnya menjadi pertandingan dorong.
Baris 38:
Setiap individu hoplite membawa perisai di lengan kiri, dimana perisainya tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga prajurit di sebelah kirinya. Ini berarti bahwa prajurit paling kanan dalam formasi phalanx hanya setengah-terlindungi. Dalam pertempuran, formasi phalanx lawan akan mengeksploitasi kelemahan ini dengan mencoba menyerang sayap kanan musuhnya. Itu juga berarti bahwa, dalam pertempuran, suatu formasi phalanx itu akan cenderung bergeser ke kanan (karena prajurit hoplites akan berusaha untuk tetap berada di belakang perisai rekan mereka). Prajurit hoplites paling berpengalaman sering ditempatkan di sisi kanan phalanx, untuk menghindari masalah ini. Beberapa kelompok, seperti Sparta di Nemea, mencoba menggunakan fenomena ini untuk keuntungan mereka. Dalam kasus ini phalanx akan mengorbankan sisi kiri mereka, yang biasanya terdiri dari tentara sekutu, dalam upaya untuk mengepung musuh dari sayap. Namun tampaknya strategi ini jarang berhasil, karena jarang disinggung dalam literatur Yunani kuno.<ref>Victor Davis Hanson, Hoplites: The Classical Greek Battle Experience. 1991. p. 91-92</ref>
 
Setiap baris phalanx dikomandoi seorang pemimpin, dan seorang perwira di baris belakang, ''ouragos'' (artinya pemimpin baris belakang), yang bertugas mempertahankan keteraturan di baris belakang. Dengan demikian Phalanx merupakan contoh formasi militer di mana elemen-elemen individual pertempuran dikorbankan untuk kebaikan bersama. Prajurit hoplites harus mempercayai rekan mereka untuk melindungi mereka, dan bersedia untuk melindungi rekan mereka; dengan demikian kekuatan sebuah phalanx diukur dari elemennya yang paling lemah. Efektivitas phalanx, sebab itu, tergantung pada seberapa baik hoplites bisa mempertahankan formasi dalam pertempuran, dan seberapa baik mereka bisa berdiri menahan posisi, terutama ketika sedang melawan phalanx lain. Untuk alasan ini, formasi phalanx sengaja diorganisir menjadi kelompok teman-teman dan keluarga, sehingga memberikan insentif psikologis untuk mendukung rekannya, dan mengancam dengan rasa malu bila si prajurit panik atau mencoba melarikan diri. Makin disiplin dan makin berani suatu pasukan maka semakin besar kemungkinan untuk menang - seringkalisering kali pertempuran antara negara-negara-kota Yunani diselesaikan bila satu pihak melarikan diri dari pertempuran. Kosakata Yunani ''dynamis'', "semangat tempur", menggambarkan dorongan yang membuat prajurit-prajurit hoplite tetap berada dalam formasi.
 
''"Lihatlah mereka, para pemberani, berdiri bahu-membahu, untuk maju dalam barisan yang rapat, yang terkuat berdiri di depan, sedikit dari mereka akan menjadi korban, mereka mengorbankan diri menyelamatkan teman mereka di baris belakang, tetapi bila tumbuh ketakutan di hati mereka, semua keunggulan akan hilang. '' ''Tidak ada yang bisa menggambarkan dengan kata-kata musibah itu, yang menimpa seorang prajurit, bila ia telah dikuasai ketakutan. '' ''Karena itu merupakan suatu pemandangan sedih bila melukai punggung orang yang kabur dari perang. '' ''Sungguh memalukan mayat yang tertutup debu, terluka di punggung oleh ujung tombak. "'' Tyrtaeus: ''Lagu Perang Dari Tyrtaeus''
Baris 101:
Bidang lain yang penting yang harus diperhatikan menyangkut kecenderungan psikologis para hoplites. Karena kekuatan sebuah phalanx tergantung pada kemampuan hoplites untuk menjaga garis depan mereka, menjadi penting bahwa suatu phalanx dapat dengan cepat dan efisien menggantikan tentara yang gugur di jajaran depan. Jika phalanx gagal untuk melakukan hal ini dengan cara terstruktur, phalanx musuh akan memiliki kesempatan untuk mendobrak barisan yang, sering kali, menyebabkan kekalahan dengan cepat. Ini kemudian menyiratkan bahwa barisan hoplites yang lebih dekat ke depan harus siap secara mental untuk menggantikan rekan mereka yang gugur dan beradaptasi dengan posisi baru tanpa mengganggu struktur garis depan.<ref name="Victor Davis Hanson 1991" />
 
Terakhir, sebagian besar tentara berbasis-phalanx cenderung tidak memiliki eselon pendukung di belakang garis utama pertempuran. Ini berarti bahwa menembus garis depan pertempuran atau menghantam salah satu sayap yang seringkalisering kali menjamin kemenangan.
 
== Penurunan ==