Sejarah astrologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k bentuk baku
Baris 76:
 
=== Mesopotamia ===
Daerah Mesopotamia seringkalisering kali disebut sebagai tempat lahirnya peradaban manusia, dikarenakan banyak dari gagasan dan teknologi dari peradaban kuno di daerah ini yang kemudian diadopsi ke dalam peradaban modern.<ref>{{Cite news|url=https://www.ancient.eu/Mesopotamia/|title=Mesopotamia|newspaper=Ancient History Encyclopedia|access-date=2017-12-15}}</ref> Pada tulisan-tulisan di [[kuneiform]] (sejenis prasasti) yang ditemukan, diketahui bahwa sejak akhir abad ke-30 SM, peradaban di Mesopotamia telah mengidentifikasi dan membuat daftar yang berisi nama "bintang" dan konstelasinya di langit.<ref>{{Cite book|url=https://www.amazon.com/History-Horoscopic-Astrology-Herschel-Holden/dp/0866904638|title=A History of Horoscopic Astrology|last=Holden|first=James Herschel|date=1996-10-01|publisher=American Federation of Astrologers, Inc.|isbn=9780866904636|edition=2nd edition|location=Tempe, Ariz|language=English}} Hlmn. 1</ref> Bintang dalam pengertian kebudayaan Mesopotamia adalah segala objek tampak yang ada di langit termasuk planet, komet, meteor, ataupun bintang dan konstelasinya. Dari berbagai kajian arkeoastronomi, benda-benda langit diketahui mempunyai peran yang sangat penting dalam tradisi Mesopotamia terutama untuk yang berkaitan dengan kepercayaan dan ritual peribadataan masyarakat.<ref name=":19">{{Cite book|url=http://www.springer.com/gp/book/9781461461401|title=Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy {{!}} Clive L.N. Ruggles {{!}} Springer|language=en}} Hlm. 1836-1839</ref> Salah satu tradisi peninggalan peradaban Mesopotamia yang paling terkenal adalah tradisi ramal-meramal atau pembacaan pertanda dengan merujuk fenomena-fenomena yang terjadi di langit. Tradisi ini juga diperkirakan telah muncul bersamaan dengan saat catatan-catatan mengenai pengamatan bintang dibuat, yakni di awal abad ke-30 SM dan kemudian menjadi cikal-bakal [[astrologi]] oleh masyarakat modern. Saat ini, terdapat ratusan peninggalan kuneiform yang menjelaskan berbagai pertanda atau ramalan yang dapat disimpulkan dari pengamatan benda-benda langit.<ref name=":18" />
 
Bukti-bukti peninggalan lain yang berupa catatan sejarah mengenai pembacaan pertanda astrologi secara komprehensif dan sistematis diberi nama ''Enuma Anu Enlil.'' Catatan ini berasal dari kurun abad ke-16 dan terdiri dari 70 tablet kuneiform yang menjelaskan sekitar 7.000 pertanda yang dapat diamati di langit.<ref name=":3" /><ref name=":19" /> Pada masa ini penggunaan ilmu astrologi hanya untuk hal-hal yang bersifat aplikatif seperti untuk meramal musim, cuaca atau yang berkaitan dengan politik. Pada abad ke-7 SM aplikasi dari astrologi di peradaban Mesopotamia semakin meluas, terdapat simbol-simbol astrologi yang merepresentasikan aktivitas-aktivitas masyarakat yang dilakukan berdasarkan musim seperti bertani, berburu dan menangkap ikan, atau mempersiapkan cadangan air untuk musim kemarau.<ref name=":19" /> Hal ini kemudian berlanjut dan pada abad ke-4 SM, perkembangan metode matematis membuat peradaban Mesopotamia telah mampu memprediksi pergerakan planet dengan akurasi tertentu yang mana kemudian membuat bermunculannya catatan-catatan yang lebih mendetail mengenai pergerakan benda-benda langit.<ref name=":3" /><ref name=":19" />
Baris 133:
Dalam kebudayaan Maya, '''Matahari''' merupakan salah satu benda langit paling penting.<ref name=":6">{{Cite web|url=http://yucatantoday.com/maya-sun-moon-and-stars/?lang=en|title=The Maya, the Sun, the Moon and the Stars {{!}} Yucatan Today|website=yucatantoday.com|language=en-US|access-date=2017-12-15}}</ref><ref name=":7">{{Cite news|url=https://www.thoughtco.com/ancient-maya-astronomy-2136314|title=How Does Ancient Mayan Astronomy Portray the Sun, Moon and Planets?|newspaper=ThoughtCo|access-date=2017-12-15}}</ref> Matahari disimbolisasikan dalam beberapa jenis hewan seperti, burung makau merah, burung kolibri, dan puma.<ref name=":7" /><ref>{{Cite book|url=http://www.springer.com/gp/book/9781461461401|title=Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy {{!}} Clive L.N. Ruggles {{!}} Springer|language=en}} Hlmn. 686</ref> Dewa Matahari dalam kepercayaan Maya bernama Kinich Ahau. Kinich Ahau merupakan salah satu dewa terkuat dalam kepercayaan Maya dan dikaitkan dengan Itzamna, salah satu sosok pencipta dalam kepercayaan Maya.<ref name=":7" /> Kinich Ahau akan bersinar sepanjang hari sebelum berubah bentuk menjadi jaguar di malam hari untuk melewati ''XibalbaI,'' nama dari dunia bawah dalam kepercayaan Maya.<ref>{{Cite book|url=http://www.springer.com/gp/book/9781461461401|title=Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy {{!}} Clive L.N. Ruggles {{!}} Springer|language=en}}Hlmn. 686-687</ref>
 
'''Bulan''' dalam kebudayaan masyarakat Maya hampir memiliki peran yang sama pentingnya dengan Matahari.<ref name=":7" /><ref name=":8">{{Cite news|url=https://www.thoughtco.com/ix-chel-mayan-goddess-moon-fertility-death-171592|title=Was there a Shrine to the Moon Goddess Ix Chel on Cozumel Island?|newspaper=ThoughtCo|access-date=2017-12-15}}</ref> Umumnya Bulan diidentikan dengan unsur feminin dalam kebudayaan Maya, meskipun terdapat juga penggambaran maskulin dari bulan dalam peninggalan-peninggalan seni di Meksiko tengah bahkan terdapat juga penggambaran yang menggambarkan Bulan memiliki unsur maskulin dan feminin sekaligus. Penggambaran feminin dari Bulan adalah Dewi Ix Chel yang juga merupakan istri dari sosok pencipta Itzamna.<ref name=":6" /><ref name=":0">{{Cite book|url=http://www.springer.com/gp/book/9781461461401|title=Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy {{!}} Clive L.N. Ruggles {{!}} Springer|language=en}}Hlmn 689-690</ref> Dewi Ix Chel seringkalisering kali dihubungkan dengan aktivitas yang biasanya dilakukan atau hanya terjadi pada kaum wanita seperti menenun, memintal, dan melahirkan. Sementara itu, penggambaran maskulin Bulan dalam kebudayaan masyarakat maya berkaitan dengan peran laki-laki dalam masyarakat seperti bermain bola, atau kependetaan. Seperti matahari dan planet-planet, dinasti Maya juga seringkalisering kali mengklaim bahwa mereka merupakan titisan dari bulan.<ref name=":8" /><ref name=":0" /> Dalam kebudayaan masyarakat Maya, dalam bahasan etnografis, bulan juga dikaitkan dengan pertanian jagung, dan keterkaitan ini dibuktikan dengan gambar-gambar yang ditemukan pada peradaban Maya klasik yang menunjukan bahwa kemunculan bulan bersamaan dengan aspek feminin dan maskulin dari dewa-dewa pertanian jagung. Pada peradaban Maya klasik, Dewi Bulan dalam kepercayaan masyarakat maya seringkalisering kali digambarkan sebagai sosok yang muda. Ahli astronomi pada peradaban Maya kuno juga telah mampu menganalisis dan memprediksi pergerakan bulan dengan sangat akurat seperti perubahan fasenya dan terjadinya gerhana bulan.<ref name=":0" />
 
'''Venus''' merupakan salah satu planet yang sangat penting bagi peradaban Maya.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://www.archaeology.org/issues/44-1211/features/304-uxmal-venus|title=An Eye on Venus - Archaeology Magazine|last=ZORICH|first=ZACH|website=www.archaeology.org|language=en-gb|access-date=2017-12-15}}</ref> Venus digunakan sebagai acuan dari salah satu jenis kalender mereka dan juga pergerakannya dihubungkan dengan berbagai pertanda. Venus merupakan perlambang dari ritual perang, pertempuran hebat dan penghancuran total.<ref>{{Cite news|url=https://news.nationalgeographic.com/2016/08/maya-calendar-dresden-codex-venus-tables-archaeology-science/|title=Have We Been Misreading a Crucial Maya Codex for Centuries?|date=2016-08-23|access-date=2017-12-12}}</ref> Ditemukan berbagai simbol planet Venus yang terpampang bersama simbol ular langit atau perwujudan manusia dari ular langit tersebut yang diberinama Quetzalcoatl.<ref name=":9">{{Cite book|url=http://www.springer.com/gp/book/9781461461401|title=Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy {{!}} Clive L.N. Ruggles {{!}} Springer|language=en}} Hlmn. 684-685</ref> Pada wilayah kerajaan Maya kuno di Meksiko tengah, Dewa Angin yang merupakan bagian dari Venus diberi nama Eheacatl-Quetzalcoatl, dan diyakini bersemayam di kuil-kuil pemujaan yang berbentuk bulat. Dari Kodex Dresden peninggalan Bangsa Maya, ditemukan lima variasi dari Bintang Fajar, namun lima variasi dari planet Venus ini hanya digambarkan oleh satu sosok dewa yaitu Tlauhuizcalpantecuhtli.<ref name=":9" /> Setiap variasi dari penggambaran Tlauhuizcalpantecuhtli menunjukan Venus di berbagai musim yang berbeda. Penggambaran Venus lainnya pada periode klasik dari peradaban Maya ditemukan di reruntuhan [[Palenque]].<ref name=":9" /> Dari legenda lokal dapat diidentifikasi keterkaitan Venus dalam tritunggal dewa-dewa dalam kebudayaan Maya. Planet Venus dilambangkan sebagai sosok tertua dari tiga dewa-dewa ini, '''Jupiter''' merupakan saudara tengah, dan Matahari merupakan sosok termuda. Planet-planet ini kemungkinan menjadi objek pemujaan pada kebudayaan Mesoamerika pra-Columbus. Monster yang menggambarkan planet Mars juga ditemukan di salah satu kodex peninggalan bangsa maya pascaklasik. Dalam peradaban klasik maya, '''Mars''' dilambangkan oleh seekor rusa langit. K'awil, yang dikenal sebagai sosok dewa garis keturunan bangsawan seringkalisering kali dikaitkan dengan ritual-ritual yang melibatkan planet Jupiter dan Saturnus. Ka'wil kemungkinan digambarkan di Meksiko bagian tengah sebagai Tezcatlipoca, dewa langit malam yang memiliki hubungan terhadap berbagai planet dan juga rasi bintang Ursa Mayor.<ref name=":9" />
 
Bangsa Maya mengenal '''Bima Sakti''' sebagai sebuah jalan, sungai, atau tempat peristirahatan arwah yang telah meninggal.<ref name=":1">{{Cite book|url=http://www.springer.com/gp/book/9781461461401|title=Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy {{!}} Clive L.N. Ruggles {{!}} Springer|language=en}} Hlmn. 684</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.history.org/foundation/journal/autumn12/beginnings.cfm|title=Beginnings and Endings Of the Maya and the Milky Way, Powhatans and the Giant Hare, Prophecies and Time|website=www.history.org|access-date=2017-12-15}}</ref> Namun, bukti-bukti sejarah juga menunjukan Bangsa Maya dengan kebudayaan yang lebih kontemporer memvisualisasikan Bima Sakti sebagai suatu ular raksasa, atau ditemukan juga ikonografi yang menggambarkan Bima Sakti sebagai reptil dari periode klasik Bangsa Maya (300-900 M). "Monster Kosmis" Bima Sakti ini merupakan simbolisasi dari dunia bawah pada peradaban Maya dimana monster ini tidak digambarkan sendiri sebagai suatu pita di langit melainkan bersama simbol-simbol lainnya seperti matahari, bulan, dan venus.<ref name=":1" /><ref name=":10">{{Cite web|url=http://www.mayankids.com/mmkbeliefs/worldtree.htm|title=the world tree, milky way :mayankids::|website=www.mayankids.com|access-date=2017-12-15}}</ref> Sebuah pita langit sebagai simbolisasi monster kosmis ini juga muncul pada kodex-kodex peradaban Maya praklasik, seperti pada Kodex Dresden dimana dewa dari planet Venus dipasangkan dengan dewa pertambahan usia. Kodex praklasi lainnya adalah kodeks Paris yang menggambarkan zodiak Bangsa Maya terdiri dari 13 konstelasi bintang yang menggambarkan, menunjukan lima konstelasi dengan nama hewan yang terletak pada pita langit ini.<ref name=":1" />