Proyek Strategis Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k bentuk baku
Baris 75:
* Peraturan Presiden No 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur<ref>{{Cite web|url=http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/38TAHUN2015PERPRES.pdf|title=Peraturan Presiden No 38 Tahun 2015|last=|first=|date=|website=jdih.kemenkeu|access-date=5 Maret 2020}}</ref>
* Peraturan Presiden No 30 Tahun 2015 tentang Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum<ref>{{Cite web|url=http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/30TAHUN2015PERPRES.pdf|title=Peraturan Presiden No 30 Tahun 2015|last=|first=|date=|website=jdih.kemenkeu|access-date=5 Maret 2020}}</ref>
 
* Peraturan Presiden No 117 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No 100 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera<ref name=":9">{{Cite web|url=http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/117TAHUN2015PERPRES.pdf|title=Peraturan Presiden Republik Indonesia No 117 Tahun 2015|last=|first=|date=|website=jdih Kemenkeu|access-date=1 Februari 2020}}</ref>
* Peraturan Presiden No 146 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak di Dalam Negeri.<ref>{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41932/perpres-no-146-tahun-2015|title=Perpres No. 146 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak di Dalam Negeri|last=|first=|date=|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2020-02-01}}</ref>
Baris 181 ⟶ 180:
|}
[[Berkas:Sebaran Proyek Strategis Nasional 2016.png|jmpl|395x395px|Sebaran Proyek Strategis Nasional Tahun 2018. Berdasarkan Perpres No 56 Tahun 2018.]]
Beberapa kalangan sebetulnya telah mengapresiasi paradigma dan pendekatan pembangunan yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mengusung Indonesia Sentris menggantikan [[Jakartasentrisme|Jakarta Sentris]] dan konsep membangun dari pinggiran. Pembangunan infrastruktur sudah mulai tersebar ke berbagai pelosok Indonesia, dari [[Kota Sabang|Sabang]] sampai [[Kabupaten Merauke|Merauke]].<ref>{{Cite web|url=https://batamtoday.com/batam/read/120105/Pembangunan-Infrastruktur-untuk-Indonesiasentris|title=Pembangunan Infrastruktur untuk Indonesiasentris|last=|first=|date=|website=Batamtoday.com|language=id|access-date=2020-03-16}}</ref> Indonesia Sentris dilakukan dengan adanya Proyek Strategis Nasional yang tersebar di beberapa daerah, seperti pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra, pembangunan Pos Lintas Batas Negara, berbagai bendungan,<ref>{{Cite web|urlname=https":27"//katadata.co.id/infografik/2017/12/26/membangun-indonesia-sentris|title=Membangun Indonesia Sentris|last=|first=|date=2017-12-26|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-16}}</ref> dan pembangunan Palapa Ring.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191014201945-213-439457/rudiantara-sebut-pembangunan-palapa-ring-bukan-java-sentris|title=Rudiantara Sebut Pembangunan Palapa Ring Bukan Java-sentris|last=|first=|date=|website=CNNIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-16}}</ref>
 
Namun, berdasarkan data, sebaran Proyek Strategis Nasional sebagian besar masih terkonsentrasi di [[Jawa|Pulau Jawa]].<ref name=":25" /> Pulau ini menerima Proyek Strategis Nasional 93 proyek senilai Rp 1.065 triliun pada tahun 2017 kemudian menjadi 89 proyek senilai Rp 981,37 triliun pada tahun berikutnya.<ref name=":10" /><ref name=":34">{{Cite web|url=https://kalimantan.bisnis.com/read/20180219/244/739884/perspektif-proyek-strategis-siapa-menerima-manfaat|title=PERSPEKTIF : Proyek Strategis, Siapa Menerima Manfaat? {{!}} Kalimantan Bisnis.com|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-18}}</ref>
Baris 342 ⟶ 341:
 
==== Infrastruktur jalan ====
Dari 15 sektor Proyek Strategis Nasional berjumlah 223 proyek, sebanyak 71 dari 76 proyek jalan merupakan jalan tol dan sisanya lima proyek adalah proyek infrastruktur jalan nasional/jalan strategis. 71 proyek jalan tol tersebut sebagian besar terkait dengan [[Jalan Tol Trans Sumatra]] dan [[Jalan Tol Trans-Jawa|Jalan Tol Trans Jawa]]. Lima proyek lainnya terkait pembangunan proyek infrastruktur jalan strategis di Trans Morotai (selesai) sepanjang 231,8 &nbsp;km di [[Maluku Utara]]; Jalan [[Kota Palu|Palu]]-[[Parigi, Parigi Moutong|Parigi]] (selesai)<ref name=":30" /> sepanjang 83,6 &nbsp;km di [[Sulawesi Tengah]]; ''fly over'' dari dan menuju Teluk Lamong sepanjang 2,4 &nbsp;km di [[Jawa Timur]], Jalan Penghubung [[Gorontalo]]-[[Kota Manado|Manado]] (selesai) sepanjang 301,7 &nbsp;km di [[Gorontalo]]-[[Sulawesi Utara]], dan 7 ruas Trans [[Maluku]] (selesai).<ref>{{Cite web|url=https://kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/proyek-pembangunan-infrastruktur-jalan-nasionalstrategis-nasional-non-tol/|title=Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Nasional Strategis Nasional Non Tol|last=|first=|date=|website=KPPIP|access-date=10 Maret 2020}}</ref>
 
Pembangunan infrastruktur jalan mendapat porsi besar dalam Proyek Strategis Nasional, karena sejak 1978 hingga akhir tahun 2000-an, Indonesia hanya membangun rata-rata 20 kilometer jalan tol, jauh tertinggal dibandingkan Malaysia yang mampu membangun sepanjang 280 kilometer.<ref name=":32">{{Cite web|url=https://www.centreforpublicimpact.org/case-study/indonesias-trans-java-toll-road-infrastructural-development-project-2011-2019/|title=Indonesia's 'Trans-Java Toll Road' Infrastructural Development Project (2011-2019)|website=Centre for Public Impact (CPI)|language=en|access-date=2020-03-18}}</ref>
Baris 349 ⟶ 348:
{{Main article|Jalan Tol Trans Sumatra}}[[Jalan Tol Trans Sumatra]] merupakan jaringan jalan tol terpanjang di Indonesia, yakni mencapai 2.704 kilometer, yang menghubungkan [[Aceh]] hingga [[Lampung]]. [[Susilo Bambang Yudhoyono|Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]] melalui Peraturan Presiden No 100 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di [[Sumatra]], menugaskan PT [[Hutama Karya]] untuk membangun empat ruas [[Jalan Tol Trans Sumatra]], yakni [[Jalan Tol Medan–Binjai|Jalan Tol Medan-Binjai]], Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya, [[Jalan Tol Pekanbaru–Dumai|Jalan Tol Pekanbaru-Dumai]], dan [[Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar|Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar]].<ref>{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41530/perpres-no-100-tahun-2014|title=Perpres No. 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera|last=|first=|date=|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2020-03-05}}</ref>
 
[[Jalan Tol Medan–Binjai|Jalan Tol Medan-Binjai]] sepanjang 16,72 &nbsp;km menelan investasi sebesar Rp 1,6 triliun, terdiri atas tiga seksi, yakni Tanjung Mulia-Helvetia (seksi I), Helvetia-Semayang (seksi II), dan Semayang-Binjai (seksi III). Seksi II dan III telah beroperasi pada Oktober 2017, sedangkan seksi I, yakni Tanjung Mulia-Helvetia akan beroperasi pada pertengahan tahun 2020.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20200121/45/1192348/jalan-tol-medanbinjai-tersambung-seluruhnya-medio-tahun-ini|title=Jalan Tol Medan—Binjai Tersambung Seluruhnya Medio Tahun Ini {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-05}}</ref> Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya sepanjang 22 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 3,3 triliun, telah selesai dibangun dan beroperasi. [[Jalan Tol Pekanbaru–Dumai|Jalan Tol Pekanbaru-Dumai]] sepanjang 131,5 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 16,2 triliun ditargetkan beroperasi pertengahan 2020. Sementara itu, [[Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar|Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar]] sepanjang 140,9 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 16,7 triliun telah beroperasi Maret 2019.<ref name=":11">{{Cite web|url=http://www.hutamakarya.com/id/about-trans-sumatera|title=PT Hutama Karya (Persero)|website=www.hutamakarya.com|access-date=2020-03-05}}</ref>[[Berkas:Peta Jalan Tol Trans Sumatra.jpg|jmpl|453x453px|Peta Jalan Tol Trans Sumatra yang dikerjakan oleh Hutama Karya. Salah satu Proyek Strategis Nasional|al=]]
[[Jalan Tol Trans Sumatra]] kemudian ditambah menjadi 24 ruas jalan tol oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden No 117 Tahun 2015.<ref name=":9" /> Total kebutuhan dana investasi untuk membangun seluruh jaringan [[Jalan Tol Trans Sumatra]] adalah sebesar Rp 206,4 triliun. Tambahan jalan tol tersebut adalah:
 
Baris 371 ⟶ 370:
* Jalan Tol Bukit Tinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang
* Jalan Tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga
* Jalan Tol Batu Ampar-Muka Kuning-Bandara Hang Nadim.<br />
 
[[Menteri keuangan|Menteri Keuangan]] [[Sri Mulyani]] menilai, Jalan Tol Trans Sumatra akan berdampak pada penghematan sebesar Rp 2,23 triliun per tahun dari efisiensi kendaraan, sedangkan dampak permanen dari total efek bergandanya adalah sebesar Rp 769,5 triliun.<ref>{{Cite web|url=http://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-manfaat-trans-sumatera-rp-7695-t|title=Sri Mulyani: Manfaat Trans Sumatera Rp 769,5 T|last=|first=|date=2017-12-27|website=Kontan.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref>
Baris 380 ⟶ 379:
 
===== Jalan Tol Trans Jawa =====
{{Main article|Jalan Tol Trans Jawa}}[[Jalan Tol Trans-Jawa|Jalan Tol Trans Jawa]] adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di [[Jawa|Pulau Jawa]] sepanjang kurang lebih 1.167 &nbsp;km, terdiri dari 18 jalan tol, yang seluruhnya dikelola oleh [[Jasa Marga (perusahaan)|PT Jasa Marga Tbk]]. Ide pembangunan Jalan Tol Trans Jawa sebetulnya sudah tercetus sejak tahun 1995, namun pembangunannya tertunda pada tahun 1998 dan 2005 akibat krisis ekonomi saat itu. Pada akhir tahun 2000-an, sebanyak sembilan jalan tol yang telah beroperasi direncanakan tersambung dengan sembilan jalan tol baru. Kesembilan jalan tol baru tersebut adalah Cikampek-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Surabaya-Mojokerto.<ref name=":32" />[[Berkas:Trans Java Toll Road Map.svg|jmpl|550x550px|Peta Jalan Tol Trans Jawa]]
Dari 18 jalan tol Trans Jawa, sebanyak 11 jalan tol adalah Proyek Strategis Nasional, yakni [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek|Jakarta-Cikampek]] II ''Elevated'' sepanjang 64 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 16,22 triliun, [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek|Jakarta-Cikampek]] II sisi Selatan sepanjang 36,4 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 13,3 triliun, [[Jalan Tol Pejagan–Pemalang|Pejagan-Pemalang]] (selesai) sepanjang 57,5 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 6,84 triliun, [[Jalan Tol Pemalang–Batang|Pemalang-Batang]] (selesai) sepanjang 39,2 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 4,08 triliun, [[Jalan Tol Semarang–Batang|Batang-Semarang]] (selesai) sepanjang 75 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 11,05 triliun, [[Jalan Tol Semarang-Solo|Semarang-Solo]] (selesai) sepanjang 72,6 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 7,3 triliun, [[Jalan Tol Solo–Ngawi|Solo-Ngawi]] (selesai) sepanjang 90,1 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 5,1 triliun, [[Jalan Tol Ngawi–Kertosono|Ngawi-Kertosono]] (selesai) sepanjang 87 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 3,83 triliun, [[Jalan Tol Kertosono–Mojokerto|Kertosono-Mojokerto]] (selesai) sepanjang 40,5 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 3,48 triliun, [[Jalan Tol Surabaya–Mojokerto|Mojokerto-Surabaya]] (selesai) sepanjang 36,3 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 3,79 triliun, [[Jalan Tol Gempol–Pasuruan|Gempol-Pasuruan]] (selesai) sepanjang 34,15 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 2,7 triliun, [[Jalan Tol Gempol–Pandaan|Gempol-Pandaan]] sepanjang 14 kilometer (selesai), dan [[Jalan Tol Pasuruan–Probolinggo|Pasuruan-Probolinggo]] sepanjang 31,3 &nbsp;km dengan investasi sebesar Rp 3,55 triliun.<ref name=":10" /><ref name=":30" />
 
Dengan adanya Jalan Tol Trans Jawa, dampak langsung yang dirasakan adalah penghematan waktu perjalanan, biaya operasional kendaraan, berkurangnya kemacetan di jalan-jalan non-tol, dan mendorong mobilitas antar kota dengan menggunakan bus. Adapun dampak regionalnya adalah penyebaran pembangunan dengan pusat industri, manufaktur, dan perdagangan, tidak terpusat di daerah metropolitan dan perbaikan taraf hidup masyarakat dengan terbukanya peluang pekerjaan baru.<ref name=":32" />
Baris 399 ⟶ 398:
{{Main article|Kawasan Ekonomi Khusus}}
[[Berkas:Peta Sebaran Kawasan Ekonomi Khusus.png|jmpl|350x350px|Peta Sebaran Kawaasan Ekonomi Khusus]]
Di sektor ini terdapat 29 proyek terkait kawasan industri prioritas dan atau Kawasan Ekonomi Khusus. Dari 29 proyek tersebut, terdapat satu proyek yang dikeluarkan dari daftar, yakni percepatan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus Merauke, di Papua. Penyebabnya adalah karena proyek ini masih membutuhkan penyempurnaan kajian kelayakan proyek dan masalah pembebasan lahan yang tidak selesai.<ref name="liputan6.com">{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/3469720/beragam-alasan-14-proyek-ini-keluar-dari-daftar-psn|title=Beragam Alasan 14 Proyek Ini Keluar dari Daftar PSN|last=|first=|date=2018-04-19|website=Liputan6.com|language=id|access-date=2020-03-10}}</ref>
 
Sementara itu, kawasan ekonomi khusus (KEK) yang telah selesai dibangun hingga tahun 2019 adalah sebanyak 11 kawasan, yakni KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Lhokseumawe, KEK Tanjung Buton, KEK Kendal, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Bitung, KEK Morotai, dan KEK Belitung (Tanjung Kelayang). Adapun Kawasan Industri Dumai dan Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik juga telah berstatus selesai dibangun.<ref name=":31">{{Cite web|url=https://properti.kompas.com/read/2019/12/14/130000421/kaleidoskop--5-tahun-infrastruktur-indonesia|title=Kaleidoskop: 5 Tahun Infrastruktur Indonesia|last=|first=|date=|website=Kompas.com|language=id|access-date=2020-03-17}}</ref>
Baris 416 ⟶ 415:
Proyek Strategis Nasional sarana dan prasarana kereta api mencakup dua proyek utama, yakni kereta api antar kota sebanyak sembilan proyek dan kereta api dalam kota sebanyak tujuh proyek. Di sektor ini terdapat enam proyek sarana dan prasarana kereta api antar kota yang statusnya dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional, yakni jalur Kereta Api Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api, rel Kereta Api di Kalimantan Timur, Kereta Api Muara Enim-Pulau Baai, Kereta Api Tanjung Enim-Tanjung Api-Api, Kereta Api Jambi-Pekanbaru, dan Kereta Api Jambi-Palembang. Adapun untuk proyek kereta api dalam kota, terdapat satu proyek yang dikeluarkan dari daftar status Proyek Strategis Nasional, yakni Moda Transportasi Raya (MRT) Jakarta koridor East-West.<ref name=":28" />
 
Hingga Desember 2019, pencapaian dari sektor ini berupa beroperasinya jalur transportasi MRT, yakni di DKI Jakarta dan LRT pertama (Palembang) di Indonesia. Selain itu, pembangunan jalur rel kereta api pertama di Sulawesi telah mencapai 50 &nbsp;km.<ref name=":2" />
 
==== Energi ====
Baris 434 ⟶ 433:
RDMP Cilacap dengan perkiraan investasi US$ 5 miliar, rencananya akan dibangun melalui kerja sama PT Pertamina dengan porsi 55% dan Saudi Amraco 45% menemui ketidaksepakatan pada Desember 2019. Padahal, perjanjian kerja sama kedua pihak yang ditandatangani pada 2014 semula menargetkan RDMP bisa dimulai pada tahun 2021.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/12/12/pertamina-aramco-tak-sepakat-pengembangan-kilang-cilacap-diundur-lagi|title=Pertamina-Aramco Tak Sepakat, Pengembangan Kilang Cilacap Diundur Lagi|last=|first=|date=2019-12-12|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-05}}</ref> Ketika itu (tahun 2014), Saudi Aramco sepakat untuk untuk menggarap Kilang Minyak Cilacap, Balongan, dan Dumai, namun hingga setahun tidak ada realisasinya hingga diperpanjang untuk kedua kalinya dengan masa perjanjian berakhir Desember 2018.<ref>{{Cite web|url=https://beritagar.id/artikel/berita/saudi-aramco-batal-garap-dua-kilang-pertamina|title=Saudi Aramco Batal Garap Dua Kilang Pertamina|last=|first=|date=|website=Beritagar.id|access-date=2020-03-19}}</ref> Selanjutnya, kesepakatan Saudi Aramco dan Pertamina juga terganjal persoalan valuasi aset eksisting hingga dua tahun lamanya yang membuat perjanjian kerja sama diperpanjang untuk kedua kalinya pada Juni 2019 dan September 2019. Hingga Februari 2020, kerja sama Pertamina dengan Saudi Aramco masih terganjal, karena Saudi Aramco masih belum merespons skema baru yang ditawarkan Pertamina, yakni membangun pengembangan kilang baru tanpa menyertakan valuasi kilang lama.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/02/24/pertamina-tunggu-tawaran-aramco-untuk-kilang-cilacap-hingga-maret-2020|title=Pertamina Tunggu Tawaran Aramco untuk Kilang Cilacap hingga Maret 2020|last=|first=|date=2020-02-24|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref>
 
Pada tahun 2016, RDMP Kilang Minyak [[Kota Dumai|Dumai]] semula sempat diminati oleh Saudi Aramco<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/851834/saudi-aramco-pilih-investasi-di-kilang-cilacap|title=Saudi Aramco Pilih Investasi di Kilang Cilacap|last=Malik|first=Abdul|date=2017-03-02|website=Tempo|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> dan Abu Dhabi National Oil Company<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/12/28/bkpm-perusahaan-korea-berencana-investasi-rp-47-t-di-kilang-dumai|title=BKPM: Perusahaan Korea Berencana Investasi Rp 47 T di Kilang Dumai|last=|first=|date=2019-12-28|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> namun mereka membatalkan diri. Pertamina berencana mengumumkan ''framework agreement'' pada Desember 2019<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/q0l7wt423|title=Pertamina Umumkan Rekan Kerja Pembangunan Kilang Dumai|date=2019-11-07|website=Republika Online|access-date=2020-03-19}}</ref> Berdasarkan informasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kilang minyak ini diminati oleh investor Korea Selatan, meski Pertamina tidak mengonfirmasinya.<ref>{{Cite web|url=http://industri.kontan.co.id/news/investor-korsel-siap-kucurkan-rp-47-triliun-di-kilang-dumai-ini-tanggapan-pertamina|title=Investor Korsel siap kucurkan Rp 47 triliun di kilang Dumai, ini tanggapan Pertamina|last=|first=|date=2019-12-30|website=Kontan.co.id|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> Hingga Maret 2020, proses penawaran dengan investor dan tender revisi ''Bankable Feasibility Study'' masing berlangsung.<ref name="Prismono">{{Cite web|url=https://petrominer.com/ini-progres-proyek-kilang-pertamina/|title=Ini Progres Proyek Kilang Pertamina • Petrominer|last=Prismono|date=2020-03-02|website=Petrominer|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref>
 
Sementara itu, kemajuan pembangunan RDMP [[Kota Balikpapan|Balikpapan]] lebih baik dibandingkan kilang minyak lainnya. Pada November 2018, Pertamina menetapkan kontraktor pemenang tender konstruksi ''Engineering, Procurement and Construction'' (EPC), ''Inside Battery Limit'' (IBL) dan ''Outside Battery Limit'' (OSBL) pembangunan RDMP Balikpapan, yakni SK Engineering & Construction Co Ltd, Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri dan PT PP Tbk, senilai Rp 57,8 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20181210111550-4-45632/kontrak-epc-diteken-kilang-balikpapan-baru-rampung-2023|title=Kontrak EPC Diteken, Kilang Balikpapan Baru Rampung 2023|last=Arvirianty|first=Anastasia|date=|website=CNBCIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref> Pertamina juga telah menandatangan kontrak EPC fasilitas Lawe-Lawe senilai US$ 262 juta dengan PT Hutama Karya dan China Petroleum Pipeline Co Ltd (CPP) pada September 2019.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20190917/44/1149409/pertamina-gandeng-hutama-karya-dan-cpp-garap-fasilitas-rdmp-balikpapan|title=Pertamina Gandeng Hutama Karya dan CPP Garap Fasilitas RDMP Balikpapan|last=|first=|date=|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-19}}</ref> Pada awal 2020, pembangunan konstruksi kilang ini sudah mencapai 11,62% dan ditargetkan bisa mencapai di atas 25% pada akhir tahun 2020 dengan mengandalkan dana internal Pertamina sebesar US$ 1 miliar. Sementara itu, meski konstruksinya sudah berjalan, investor RDMP Balikpapan ini baru akan ditandatangani pada April 2020 antara Pertamina dengan Mubadala dengan nilai investasi mencapai US$ 3,3 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1509205/34/kilang-minyak-rdmp-balikpapan-kecipratan-investasi-uea-1580138739|title=Kilang Minyak RDMP Balikpapan Kecipratan Investasi UEA|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/01/16/percepat-pengembangan-kilang-balikpapan-pertamina-gandeng-mubadala|title=Percepat Pengembangan Kilang Balikpapan, Pertamina Gandeng Mubadala|last=|first=|date=2020-01-16|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20200121/44/1192379/kemajuan-konstruksi-rdmp-kilang-balikpapan-melebihi-target|title=Kemajuan Konstruksi RDMP Kilang Balikpapan Melebihi Target {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-19}}</ref>
Baris 442 ⟶ 441:
Di [[Kabupaten Tuban|Tuban]], rencana pembangunan kilang minyak GRR Tuban hasil kerja sama [[Pertamina|PT Pertamina]] dengan [[Rosneft|Rosneft Oil Company]] melalui PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia/PRPP (Pertamina 55% dan Rosneft 45%) dengan nilai investasi US$ 16 miliar atau Rp 225 triliun, sempat terkendala pembebasan lahan. Dari total kebutuhan lahan seluas 841 hektare lebih, sebanyak 340 ribu hektare berasal dari lahan milik [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup]] dan 493 hektare sisanya milik warga setempat. Masyarakat yang diwakili 17 warga<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190516120630-4-72893/digugat-17-warga-nasib-proyek-kilang-tuban-rp-230-t-terancam|title=Digugat 17 Warga, Nasib Proyek Kilang Tuban Rp 230 T Terancam|last=Arvirianty|first=Gustidha Budiartie & Anastasia|date=|website=CNBCIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-18}}</ref> kemudian mengajukan gugatan melawan Pemerintah Provinsi [[Jawa Timur]] ke [[Pengadilan Tata Usaha Negara]] (PTUN) [[Kota Surabaya|Surabaya]] atas penetapan lokasi tersebut dan hasilnya PTUN memenangkan gugatan warga. Terkait hal ini, selain mengajukan kasasi, Pertamina juga menyiapkan lahan pengganti yakni dengan berencana melakukan reklamasi yang studi kajiannya ditandatangani pada Mei 2019.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/05/14/izin-penentuan-lokasi-kilang-tuban-dinyatakan-batal-oleh-ptun|title=Proyek Kilang Tuban Pertamina Terganjal Pembatalan Izin Lahan di PTUN|last=|first=|date=2019-05-14|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref>
 
Pada 25 Juli 2019, dalam keputusan kasasinya, [[Mahkamah Agung]] memenangkan gugatan Pemprov Jatim dan Pertamina, sekaligus membatalkan keputusan PTUN.<ref>{{Cite web|url=http://bloktuban.com/2019/07/30/ma-kabulkan-kasasi-gubernur-jatim-gugatan-penlok-kilang-tuban/|title=MA Kabulkan Kasasi Gubernur Jatim Gugatan Penlok Kilang Tuban|last=|first=|date=|website=Bloktuban.com|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> Pada Februari 2020, Pertamina membayarkan ganti rugi 67% dari total 400 hektare lahan milik warga<ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/energi/d-4878070/pertamina-bayar-ganti-rugi-lahan-untuk-kilang-tuban-awal-februari|title=Pertamina Bayar Ganti Rugi Lahan untuk Kilang Tuban Awal Februari|last=Hamdani|first=Trio|date=|website=Detikfinance|language=id-ID|access-date=2020-03-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/harga-tanah-kilang-tuban-tembus-1-2-juta|title=Harga Tanah Kilang Tuban Tembus 1,2 Juta|website=SuaraBanyuurip.com|access-date=2020-03-18}}</ref> dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada April 2020.<ref>{{Cite web|url=https://investor.id/business/pembebasan-lahan-kilang-tuban-tuntas-april|title=Pembebasan Lahan Kilang Tuban Tuntas April|last=|first=|date=|website=Investor.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> Selain membebaskan lahan milik warga, Pertamina juga telah melakukan pembersihan lahan seluas 328 hektare milik Kementerian Lingkungan Hidup. Pertamina dan Rosneft juga telah menandatangani kontrak desain kilang pada 28 Oktober 2019 dengan Spanish Technicas Reunidas SA (TRSA)<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191101/44/1165929/pertamina-rosneft-tunjuk-trsa-desain-kilang-tuban|title=Pertamina-Rosneft Tunjuk TRSA Desain Kilang Tuban|last=|first=|date=|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-19}}</ref> dan per Maret 2020 dilakukan pelaksanaan ''Basic Engineering Design'' (BED), ''Front End Engineering Feed'' (FEED), dan konstruksi fasilitas pendukung.<ref>{{Cite web|url=https://petrominer.com/ini-progres-proyek-kilang-pertamina/|title=Ini Progres Proyek Kilang Pertamina • Petrominer|lastname="Prismono|date=2020-03-02|website=Petrominer|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}<"/ref> Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta pembangunan kilang ini bisa dipercepat tiga tahun lebih awal menjadi tahun 2023.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/q2wb82415|title=Proyek Kilang Tuban, Presiden Ultimatum Pertamina|date=2019-12-22|website=Republika Online|access-date=2020-03-18}}</ref>
 
Di [[Kota Bontang|Bontang]], rencana investasi pembangunan GRR Bontang dengan investor Overseas Oil and Gas/OOG (Oman) senilai Rp 197,58 triliun juga tidak menentu nasibnya, karena pemerintah dan Pertamina belum memutuskan apakah kerja sama tersebut berlanjut atau tidak, setelah batas waktu perjanjian kerja sama selesai pada Desember 2019. Sejak penandatanganan ''framework agreement'' OOG Oman dengan Pertamina pada Desember 2018<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191231/44/1185912/perusahaan-oman-oog-tegaskan-komitmen-di-kilang-bontang|title=Perusahaan Oman OOG Tegaskan Komitmen di Kilang Bontang {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-18}}</ref>, Pertamina secara tiba-tiba mengumumkan pencarian mitra baru<ref>{{Cite web|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/278303-di-balik-kandasnya-pembangunan-kilang-minyak|title=Di Balik Kandasnya Pembangunan Kilang Minyak|last=|first=|date=2019-12-17|website=Mediaindonesia.com|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> dan pemindahan lokasi dari Bontang ke Kuala Tanjung-Sumatra Utara atau Arun-Aceh. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah mempertimbangkan dua calon investor baru, yakni Mubadala dan Abu Dhabi National Oil Company.<ref>{{Cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2020/03/02/pertamina-kaji-pemindahan-kilang-baru-dari-bontang-ke-sumatera|title=Pertamina Kaji Pemindahan Kilang Baru dari Bontang ke Sumatera - Katadata.co.id|last=|first=|date=2020-03-02|website=Katadata.co.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref>
Baris 481 ⟶ 480:
==== PLBN & infrastruktur pendidikan ====
{{Main article|Universitas Islam Internasional Indonesia}}
Terdapat tujuh proyek pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang seluruhnya telah selesai dibangun pada tahun 2016. Tiga PLBN berlokasi di Kalimantan Barat, yakni Entikong seluas 8 hektare, Badau seluas 8,8 hektare, dan Aruk seluas 9,1 hektare. Di Nusa Tenggara Barat berlokasi di Motaain seluas 8 hektare, Motamassin seluas 11,3 hektare, dan Wini seluas 4,4 hektare, sedangkan di Skouw-Papua, seluas 10,7 hektare.<ref name=":27" /><ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20190401/45/906896/7-pos-lintas-batas-selesai-dibangun|title=7 Pos Lintas Batas Selesai Dibangun|last=|first=|date=|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-15}}</ref><ref name=":27" /> Pada tahun berikutnya, pos lintas batas negara tidak ada lagi dan digantikan dengan infrastruktur pendidikan. Pembangunan Kampus [[Universitas Islam Internasional Indonesia]] menjadi satu-satunya proyek infrastruktur pendidikan yang masuk dalam daftar status Proyek Strategis Nasional. Proyek ini baru masuk daftar Proyek Strategis Nasional pada tahun 2018, melalui Peraturan Presiden No 56 Tahun 2018.<ref name=":18" /> Kampus ini terletak di Cisalak, Depok, dengan area seluas 142,5 hektare dan menelan biaya pembangunan sebesar Rp 3,97 triliun, dan ditargetkan selesai pada Desember 2020.<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/1189276/jokowi-targetkan-universitas-islam-internasional-selesai-2020|title=Jokowi targetkan Universitas Islam Internasional selesai 2020|last=|first=|date=2019-12-02|website=Antara News|access-date=2020-03-10}}</ref>
 
Pemerintah telah menunjuk [[Komaruddin Hidayat]] sebagai rektor Universitas Islam Internasional Indonesia. Pada tahun 2020, penerimaan mahasiswa baru dibuka untuk program pasca-sarjana sebanyak 250 mahasiswa dan program doktor sebanyak 50 mahasiswa.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4788851/kampus-uiii-mulai-beroperasi-september-2020|title=Kampus UIII Mulai Beroperasi September 2020|last=Haq|first=Muhammad Fida Ul|date=|website=Detiknews|language=id-ID|access-date=2020-03-10}}</ref>
Baris 505 ⟶ 504:
Proyek perumahan yang berstatus Proyek Strategis Nasional pada tahun 2016 adalah pembangunan 603.516 rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Rinciannya pada tahap I adalah 2.332 unit rusunawa di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]], 2.396 unit rusunawa di [[Pasar Rumput (Transjakarta)|Pasar Rumput]], dan 500 unit rusunawa di [[Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur|Pondok Kelapa]]. Sementara itu, lokasi pembangunan tahap II sebanyak 98.020 unit dan 173.803 unit tahap III belum ditentukan.<ref name=":21">{{Cite web|url=http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/perpres/2016/Perpres_3_2016_(3).pdf|title=Peraturan Presiden Republik Indonesia No 3 Tahun 2016|last=|first=|date=|website=Jdih.dephub.go.id|access-date=1 Februari 2020}}</ref> Kementerian Pekerjaan Umum akan menyerahkan Rusunawa Pasar Rumput kepada DKI Jakarta pada akhir 2019 untuk selanjutnya dikelola oleh Perumda Pasar Jaya, dengan tarif sewa berkisar Rp 800 ribu hingga Rp 1,3 juta.<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/25/07543781/tarif-sewa-rusunawa-pasar-rumput-ditaksir-rp-800000-hingga-rp-13-juta|title=Tarif Sewa Rusunawa Pasar Rumput Ditaksir Rp 800.000 hingga Rp 1,3 Juta|last=|first=|date=|website=Kompas.com|language=id|access-date=2020-03-15}}</ref>
 
Pada tahun 2017, proyek perumahan ini diganti menjadi pembangunan rumah susun di Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan DKI Jakarta, pembangunan rumah khusus di wilayah perbatasan (secara nasional) dan pembangunan bantuan rumah swadaya (secara nasional).<ref name=":18" /><ref name=":22">{{Cite web|url=https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175250/Peraturan%20Presiden%20Nomor%2058%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Presiden Republik Indonesia No 58 Tahun 2017|last=|first=|date=|website=Setkab.go.id|access-date=1 Februari 2020}}</ref><ref name=":18" />
 
==== Kelautan ====
Baris 519 ⟶ 518:
[[Tanggul Laut Raksasa Jakarta|Tanggul laut raksasa Jakarta]] mengacu kepada National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tahap A di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] dan keseluruhan tanggul laut dengan investasi mencapai Rp 600 triliun. Tujuannya untuk mencegah pesisir DKI Jakarta tenggelam akibat permukaan daratannya diprediksi akan lebih rendah dari permukaan laut pada tahun 2030.<ref>{{Cite web|url=https://www.dw.com/id/presiden-jokowi-jakarta-tenggelam-tanpa-tanggul-raksasa/a-19222934|title=Presiden Jokowi: Jakarta Tenggelam Tanpa Tanggul Raksasa {{!}} DW {{!}} 28.04.2016|last=Welle|first=Deutsche|date=|website=DW.com|language=id-ID|access-date=2020-03-15}}</ref> Tanggul laut raksasa Jakarta dicanangkan pembangunannya pada Oktober 2014 dengan melibatkan pemerintah Indonesia-[[Belanda]] dan masuk menjadi Proyek Strategis Nasional tahun 2016 (tahap A) dan kemudian skala proyek ini diperluas hingga sampai [[Banten|Provinsi Banten]], dan [[Jawa Barat]] sejak tahun 2017.<ref name=":21" /><ref name=":22" />
 
Proyek ini terdiri dari dua tahap, yakni tahap A berupa penguatan tanggul di pesisir pantai sepanjang 37 &nbsp;km lebih dan membangun 17 pulau buatan dan tahap B berupa pembangunan tanggul laut raksasa seluas 32 &nbsp;km, terdiri atas bandara, pelabuhan, jalan tol, permukiman, industri, pengelolaan sampah, penampungan air, dan wilayah hijau, seluas 4.000 hektare.<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesia-investments.com/id/proyek/kemitraan-publik-swasta/tanggul-laut-raksasa-jakarta-pengembangan-terpadu-pesisir-ibukota-negara/item2307|title=Tanggul Laut Raksasa Jakarta; Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara {{!}} Indonesia Investments|website=www.indonesia-investments.com|access-date=2020-03-15}}</ref> Per Oktober 2019, dari rencana sepanjang 37 &nbsp;km, tanggul yang telah terbangun baru mencapai 9,3 &nbsp;km, sehingga Kementerian Pekerjaan Umum bersama Dinas Sumber Daya Air harus membangun sisanya lagi, setelah pengembang reklamasi mengundurkan diri.<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/11/14555971/pengembang-reklamasi-undur-diri-proyek-tanggul-laut-ncicd-diambil-alih|title=Pengembang Reklamasi Undur Diri, Proyek Tanggul Laut NCICD Diambil Alih PUPR dan DKI Halaman all|last=|first=|date=|website=Kompas.com|language=id|access-date=2020-03-15}}</ref>
 
Konstruksi pembangunan tanggul laut raksasa direncanakan mulai dilakukan tahun 2021.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20190730/45/1130198/tanggul-laut-raksasa-jakarta-dibangun-2021-biayanya-rp500-triliun|title=Tanggul Laut Raksasa Jakarta Dibangun 2021, Biayanya Rp500 Triliun {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-15}}</ref> Studi kelayakan proyek ini dilakukan bekerjasama dengan [[Korea Selatan]], sedangkan pembiayaan proyek berasal dari [[Belanda]] yang telah sepakat memperpanjang nota kesepahaman kerja sama yang telah berakhir pada Juli 2020.<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/1256839/ri-belanda-sepakat-perpanjang-proyek-tanggul-raksasa-jakarta|title=RI-Belanda Sepakat Perpanjang Proyek Tanggul Raksasa Jakarta|last=|first=|date=2019-10-07|website=Tempo|language=id|access-date=2020-03-15}}</ref>
Baris 527 ⟶ 526:
Pada tahun 2016, terdapat 15 Proyek Strategis Nasional yang dibatalkan statusnya dan dikeluarkan dari daftar PSN.<ref>{{Cite web|url=https://kppip.go.id/berita/assesment-tahunan-terhadap-pembangunan-proyek-infrastruktur-prioritas/|title=Assesment Tahunan Terhadap Pembangunan Proyek Infrastruktur Prioritas|date=2020-02-28|website=KPPIP|language=id-ID|access-date=2020-02-29}}</ref> Sementara itu, pada tahun 2017, terdapat 14 Proyek Strategis Nasional yang dibatalkan statusnya, sehingga total sepanjang periode 2016-2017 terdapat 29 Proyek Strategis Nasional yang dibatalkan statusnya.
 
Ke-29 Proyek Strategis Nasional yang dibatalkan status PSN-nya sepanjang 2016 dan 2017 adalah:<ref name=":287" /><ref name=":7liputan6.com" /><ref>{{Cite web|urlname=https"://www.liputan6.com/bisnis/read/3469720/beragam-alasan-14-proyek-ini-keluar-dari-daftar-psn|title=Beragam28" Alasan 14 Proyek Ini Keluar dari Daftar PSN|last=|first=|date=2018-04-19|website=Liputan6.com|language=id|access-date=2020-03-10}}</ref>
 
* Jalan Tol Waru (Aloha) - Wonokromo - Tanjung Perak, di Jawa Timur, sepanjang 18,2 kilometer, dengan nilai investasi Rp 11,11 triliun. Proyek ini dikeluarkan dari statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak menginginkan proyek ini yang membuat Rencana Tata Ruang dan Wilayah tak kunjung direvisi untuk mengakomodir proyek ini.
Baris 564 ⟶ 563:
Sejak diluncurkan pada tahun 2016 hingga Desember 2019, sebanyak 92 Proyek Strategis Nasional telah rampung, dengan nilai investasi mencapai Rp 467,4 triliun.<ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/infrastruktur/28/12/2019/sepanjang-2019-30-proyek-strategis-nasional-selesai-dibangun/|title=Sepanjang 2019, 30 Proyek Strategis Nasional Selesai Dibangun|last=|first=|date=2019-12-28|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2020-01-31}}</ref> Jumlah proyek yang telah selesai ini setara dengan 41% dari total 223 proyek yang termuat dalam Peraturan Presiden No 56 Tahun 2018, sedangkan dari sisi nilai investasi kontribusinya mencapai 11,4% dari total investasi keseluruhan proyek sebesar Rp 4.092 triliun.<ref name=":6">{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/uang/baru-41-persen-proyek-strategis-nasional-yang-rampung-hingga-akhir-2019.html|title=Baru 41 Persen Proyek Strategis Nasional yang Rampung Hingga Akhir 2019|last=|first=|date=|website=Merdeka.com|language=id|access-date=2020-01-31}}</ref>
 
Beberapa proyek yang telah selesai adalah jalan tol sepanjang 964 &nbsp;km, beroperasinya transportasi MRT dan LRT pertama kalinya di Indonesia, pembangunan kereta api pertama di Pulau Sulawesi sepanjang 50 &nbsp;km, lima bandara, dua pelabuhan hub internasional dengan tambahan kapasitas 22,5 juta TEU's, 15 bendungan dengan pasokan air baku sebesar 1,1 miliar m³ dan dapat mengairi persawahan seluas 120 ribu hektare, dan potensi produksi listrik 113 MW. Jaringan irigrasi yang dibangun dapat mengairi area persawahan seluas 865,4 ha, proyek palapa ring paket barat, tengah dan timur, proyek hulu migas, yakni Masela, Jambaran-Tiung Biru, dan Tangguh Train 3.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://kppip.go.id/berita/kppip-laporkan-capaian-psn-hingga-desember-2019/|title=Pencapaian PSN hingga Desember 2019|last=|first=|date=|website=KPPIP|access-date=5 Maret 2020}}</ref>
 
=== Tahun 2016 ===
Baris 570 ⟶ 569:
Pada tahun 2016, terdapat 20 Proyek Strategis Nasional yang telah selesai, dengan nilai Rp 33,3 triliun. Proyek Strategis Nasional yang telah selesai terdiri atas tujuh bandara, satu jalan tol, enam bendungan, satu pelabuhan, satu jalur pipa gas dan empat Pos Lintas Batas Negara (PLBN).<ref name=":3">{{Cite web|url=https://kppip.go.id/sorotan-media/infografis/kemajuan-proyek-strategis-nasional-agustus-2019/|title=Kemajuan Proyek Strategis Nasional-Agustus 2019|last=|first=|date=|website=KPPIP|access-date=31 Agustus 2020}}</ref>
 
Ke-20 Proyek Strategis Nasional tersebut adalah [[Jalan Tol Gempol–Pandaan|Jalan Tol Gempol-Pandaan]], [[Jawa Timur]], sepanjang 13,61 &nbsp;km; tujuh bandar udara, yakni [[Bandar Udara Sentani|Bandara Sentani]] ([[Kota Jayapura|Jayapura]]), [[Bandar Udara Internasional Juwata]] ([[Kota Tarakan|Tarakan]]), [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno|Bandar Udara Fatmawati-Soekarno]] ([[Bengkulu]]), [[Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie]] ([[Kota Palu|Palu]]), [[Bandar Udara Matahora]] ([[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]]), [[Labuan Bajo, Komodo, Manggarai Barat|Labuan Bajo]] ([[Pulau Komodo]]) dan Terminal 3 Soekarno Hatta; Pelabuhan Terminal Peti Kemas 1, Kalibaru, DKI Jakarta; Pipa Gas Belawan-Sei Mengkei, Sumatera Utara; empat PLBN Entikong (Kalimantan Barat), Mota'ain, Motamassin (Nusa Tenggara Timur), dan Skouw (Papua); enam bendungan, yakni Bendungan Paya Seunara (Sabang), Rajui (Pidie), Jatigede (Sumedang), Bajulmati (Banyuwangi), Nipah (Madura), Titab (Buleleng).<ref name=":4">{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/889486/20-proyek-strategis-nasional-selesai-dibangun|title=20 Proyek Strategis Nasional Selesai Dibangun|last=Priyanto|first=Wawan|date=2017-07-07|website=Tempo.co|language=id|access-date=2020-01-31}}</ref>
 
=== Tahun 2017 ===
Baris 578 ⟶ 577:
Kesepuluh Proyek Strategis Nasional tersebut adalah:<ref name=":8">{{Cite web|url=https://economy.okezone.com/read/2018/04/18/320/1888096/10-proyek-strategis-nasional-rp61-5-triliun-sudah-rampung-cek-daftarnya|title=10 Proyek Strategis Nasional Rp61,5 Triliun Sudah Rampung, Cek Daftarnya|last=|first=|date=2018-04-18|website=Okezone|language=id-ID|access-date=2020-02-29}}</ref>
 
* [[Jalan Tol Soreang–Pasirkoja|Jalan Tol Soreang-Pasirkoja]], [[Jawa Barat]], sepanjang 11 &nbsp;km
* [[Jalan Tol Surabaya–Mojokerto|Jalan Tol Surabaya-Mojokerto]], [[Jawa Timur]], sepanjang 36,3 &nbsp;km
* [[Jalan Tol Akses Tanjung Priok]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], sepanjang 16,7 &nbsp;km, dengan nilai investasi sebesar Rp 6,2 triliun
* [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II|Bandar Udara Internasional Raden Inten II]], [[Lampung]]
* Pengembangan Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East Wilayah Kerja Muara Bakau, Kalimantan Timur
Baris 595 ⟶ 594:
Ke-32 Proyek Strategis Nasional tersebut adalah:<ref name=":3" />
 
* [[Jalur kereta api Prabumulih–Kertapati|Kereta Api Prabumulih-Kertapati]] (32 &nbsp;km)
* [[Bendungan Raknamo]]
* [[Bendungan Tanju]]
* [[Jalan Tol Palembang–Indralaya|Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya]] (22 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Pejagan–Pemalang|Jalan Tol Pejagan-Pemalang]] (57,5 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Solo–Ngawi|Jalan Tol Solo-Ngawi]] (90,1 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Pemalang–Batang|Jalan Tol Pemalang-Batang]] (39,2 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Ngawi–Kertosono|Jalan Tol Ngawi-Kertosono]] (87 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Kertosono–Mojokerto|Jalan Tol Kertosono-Mojokerto]] (40,5 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Semarang–Solo|Jalan Tol Semarang-Solo]] (72,6 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Semarang–Batang|Jalan Tol Batang-Semarang]] (75 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Gempol–Pasuruan|Jalan Tol Gempol-Pasuruan]] (34,2 &nbsp;km)
* [[Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi|Jalan Tol Medan-Kualanamu-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi]] (62 &nbsp;km)
* [[Bendungan Rotiklot]]
* [[Waduk Logung|Bendungan Logung]]
Baris 636 ⟶ 635:
* Empat bandara, yakni [[Bandar Udara Sultan Babullah|Bandara Sultan Baabullah]]-[[Kota Ternate|Ternate]] dengan investasi senilai Rp 1,35 triliun, [[Bandar Udara Tjilik Riwut|Bandara Tjilik Riwut]]-[[Kota Palangka Raya|Palangkaraya]] (Rp 322,5 miliar), [[Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor|Bandara Syamsuddin Noor]] (Rp 2,31 triliun), dan [[Bandar Udara Internasional Kertajati|Bandara Kertajati]] (Rp 4,916 triliun);
* Empat bendungan, yakni [[Bendungan, Gondang, Tulungagung|Bendungan Gondang]] (Rp 680,5 miliar), Bendungan Muara Sei Gong (Rp 258,9 miliar), Bendungan Mila (Rp 107 miliar), dan Bendungan Sindang Heula (Rp 484,9 miliar);
* Sembilan jalan, yakni Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140,9 &nbsp;km) senilai Rp 16,79 triliun, Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 &nbsp;km) senilai Rp 11,86 triliun, Jalan Tol Pematang Panggang-Kayu Agung (85 &nbsp;km) senilai Rp 10,08 triliun, Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,2 &nbsp;km) senilai Rp 3,48 triliun, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (36,4 &nbsp;km) senilai Rp 16,22 triliun, Jalan Lingkar Trans Morotai (231,84 &nbsp;km) senilai Rp 273 miliar, Jalan Palu-Parigi (83,6 &nbsp;km) senilai Rp 1,1 triliun, Jalan Penghubung Gorontalo-Manado (301,7 &nbsp;km) senilai Rp 3,9 triliun, dan Jalan Trans Maluku 7 ruas senilai Rp 964 miliar;
* Enam kawasan ekonomi khusus, yakni Kawasan Industri Batulicin Rp 2,12 triliun, KEK Maloy Batuta Trans Provinsi Kalimantan Rp 3,4 triliun, KEK Bitung Rp 2,3 triliun, KEK Morotai Rp 6,8 triliun, KEK Belitung (Tanjung Kelayang) Rp 1,3 triliun, dan KEK Sorong Rp 3,1 triliun;
* Dua kereta, yakni penyelenggaran perkeretaapian umum di DKI Jakarta senilai Rp 7,34 triliun dan Kereta Api Akses Bandara Adi Soemarno senilai Rp 924,8 miliar;
Baris 668 ⟶ 667:
 
=== Pembebasan lahan ===
Pembebasan lahan juga menghambat Proyek Strategis Nasional kilang minyak. Sebagai contoh, dari enam kilang minyak, tiga di antaranya, yakni Kilang Cilacap, Kilang Tuban, dan Kilang Bontang, mengalami hambatan pembebasan lahan.<ref name="republika.co.id">{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/prja3e423|title=Lahan Jadi Kendala Progres Pembangunan Kilang Pertamina|date=2019-05-15|website=Republika Online|access-date=2020-03-10}}</ref> Di [[Kabupaten Tuban|Tuban]], 17 warga setempat mengajukan gugatan terhadap penetapan lokasi (penlok) Kilang Minyak Tuban, yang menelan investasi Rp 230 triliun, ke [[Pengadilan Tata Usaha Negara]] (PTUN) dan berhasil menang.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190516120630-4-72893/digugat-17-warga-nasib-proyek-kilang-tuban-rp-230-t-terancam|title=Digugat 17 Warga, Nasib Proyek Kilang Tuban Rp 230 T Terancam|last=Arvirianty|first=Gustidha Budiartie & Anastasia|date=|website=CNBCIndonesia.com|language=id-ID|access-date=2020-03-10}}</ref> [[Gubernur Jawa Timur]] kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dengan keputusan Mahkamah Agung mengesahkan penetapan lokasi terhadap proyek Kilang Tuban.<ref>{{Cite web|url=https://radarbojonegoro.jawapos.com/read/2019/08/01/149030/ma-kabulkan-kasasi-penlok-kilang|title=MA Kabulkan Kasasi Penlok Kilang|last=|first=|date=2019-08-01|website=Radarbojonegoro.jawapos.com|language=id|access-date=2020-03-10}}</ref> Setelah menang di kasasi, PT Pertamina sudah mulai melakukan pembayaran ganti rugi untuk 400 hektare lahan milik warga pada Februari 2020. Adapun total kebutuhan lahan proyek kilang minyak Tuban adalah 800 hektare dengan rincian 400 hektare lahan milik warga dan 400 hektare lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup.<ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/energi/d-4878070/pertamina-bayar-ganti-rugi-lahan-untuk-kilang-tuban-awal-februari|title=Pertamina Bayar Ganti Rugi Lahan untuk Kilang Tuban Awal Februari|last=Hamdani|first=Trio|date=|website=Detikfinance|language=id-ID|access-date=2020-03-10}}</ref>
 
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina membutuhkan lahan tambahan untuk perluasan Kilang Minyak Cilacap dan kebutuhan lahan tersebut akan dipenuhi dengan skema tukar-menukar lahan dengan Kementerian Lingkungan Hidup, yang saat ini tengah dalam proses negosiasi. Di Bontang, Pertamina juga membutuhkan total lahan seluas 900 hektare, namun yang baru terpenuhi seluas 400 hektare.<ref>{{Cite web|urlname=https://"republika.co.id"/share/prja3e423|title=Lahan Jadi Kendala Progres Pembangunan Kilang Pertamina|date=2019-05-15|website=Republika Online|access-date=2020-03-10}}</ref>
 
Meski terhambat pembebasan lahan, Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional mengklaim pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional hingga Desember 2019 telah mencapai sekitar 38 ribu hektare, terdiri atas 60 proyek jalan tol seluas 16.582 hektare, 16 jaringan rel kereta api seluas 728,6 hektare, 12 proyek irigasi seluas 768,02 hektare, 26 pembangunan bendungan seluas 7.949 hektare, dua kawasan ekonomi khusus (KEK) seluas 8.183 hektare, pembangunan pos lintas batas negara seluas 50,2 hektare, 13 proyek infrastruktur kelistrikan seluas 4.131 hektare, dan 1 kilang minyak seluas 43,01 hektare.<ref>{{Cite web|url=https://economy.okezone.com/read/2020/03/14/320/2183401/pengadaan-tanah-untuk-proyek-strategis-nasional-38-000-ha-ini-daftarnya|title=Pengadaan Tanah untuk Proyek Strategis Nasional 38.000 Ha, Ini Daftarnya|last=|first=|date=2020-03-14|website=Okezone.com/|language=id-ID|access-date=2020-03-17}}</ref>
Baris 688 ⟶ 687:
Komite Percepatan dan Penyiapan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) juga berperan dalam penyiapan proyek. Salah satunya dengan menyusun dan melakukan sosialisasi tentang standar pra studi kelayakan atau ''outlined business case'' (OBC). Pihak KPPIP juga telah membentuk Panel Konsultan di bidang penyiapan proyek, hukum, keuangan, manajemen proyek, dan pengadaan tanah/penilaian proyek. Kelima fungsi konsultan tersebut diisi oleh masing-masing tujuh konsorsium konsultan lokal dan internasional agar dapat membantu PJPK.<ref name=":20" />
 
Penyiapan dokumen prastudi kelayakan berperan strategis dalam memastikan sebuah proyek layak secara teknis, ekonomis, finansial dan tidak memiliki risiko maupun dampak negatif sosial lingkungan. Ketidakakuratan dalam membuat dokumen prastudi kelayakan berupa analisis ekonomi seperti kesalahan dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, ketidakcermatan dalam menentukan asumsi ''debt-to-equity ratio'' (DER), penghitungan ''interest during construction'', pengabaian perkiraan harga, ketidakakuratan estimasi pendapatan dan biaya, ketidakkonsisten arus kas nominal dan riil, Ketidakakuratan tentang timing arus kas, seringkalisering kali menyebabkan sebuah proyek menjadi tidak layak secara ekonomis.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20200301/45/1207537/kppip-saring-usulan-proyek-strategis-nasional|title=KPPIP Saring Usulan Proyek Strategis Nasional {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-03-16}}</ref>
 
=== Pendanaan ===