Pengusiran penduduk Jerman setelah Perang Dunia II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Migrasi yang dipaksakan menjadi Migrasi paksa |
k →top: bentuk baku |
||
Baris 3:
Pada masa akhir [[Perang Dunia II]] dan masa setelah perang, pendudukan Jerman dan keturunan Jerman diusir dari berbagai negara Eropa Timur dan dikirim ke wilayah Jerman dan Austria yang tersisa. Setelah tahun 1950, beberapa orang Jerman yang diusir pindah ke Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara lainnya. Kawasan-kawasan yang terkena dampak pengusiran ini meliputi [[bekas wilayah timur Jerman]] yang dianeksasi oleh [[Republik Rakyat Polandia|Polandia]] dan [[Uni Soviet]] setelah perang, serta orang-orang Jerman yang tinggal di [[Republik Polandia Kedua|Polandia]], Cekoslowakia, Hongaria, Rumania, Yugoslavia, dan [[negara-negara Baltik]] pada masa sebelum perang. Sebelumnya [[Nazi]] [[Generalplan Ost|telah membuat rencana]]—untuk memusnahkan orang Slavia dan Yahudi dari Eropa Timur dan memukimkan kawasan tersebut dengan orang-orang Jerman, walaupun rencana ini belum sempat terwujud akibat kekalahan Nazi.<ref name="Schmuhl">Hans-Walter Schmuhl. The Kaiser Wilhelm Institute for Anthropology, Human Heredity, and Eugenics, 1927–1945: crossing boundaries. Volume 259 of Boston studies in the philosophy of science. Coutts MyiLibrary. SpringerLink Humanities, Social Science & LawAuthor. Springer, 2008. {{ISBN|1-4020-6599-X}}, 9781402065996, hlm. 348–349</ref><ref>[http://www.yadvashem.org/odot_pdf/Microsoft%20Word%20-%206247.pdf Yad Vashem, Generalplan Ost]</ref> Pengusiran orang-orang Jerman pada masa setelah perang mengubah persebaran etnis dan geopolitik Eropa Timur dan merupakan [[dampak Perang Dunia II|dampak langsung Perang Dunia II]]. Pengusiran ini merupakan bagian dari upaya untuk membuat negara-negara homogen secara etnis dalam perbatasan-perbatasan yang telah ditetapkan seusai perang.<ref name="a">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=wOsSG0K8hCYC&q=%22mass+expulsions+from+Eastern+Europe%22#v=snippet&q=%22mass%20expulsions%20from%20Eastern%20Europe%22&f=false|title=Nationhood in German legislation|publisher=Cambridge University Press|work=Memory and Power in Post-War Europe: Studies in the Presence of the Past|date=2002|accessdate=30 January 2015|author=Jan-Werner Müller|pages=254–256|ISBN=052100070X}}</ref> Antara 1944 dan 1948, sekitar 31 juta orang Jerman ('Volksdeutsche') serta warga negara Jerman ('Reichsdeutsche') telah dipindah secara permanen atau sementara dari Eropa Tengah dan Timur.<ref>Paul Robert Magocsi, ''[https://books.google.com/books?id=8iPa2Q1HtP8C&pg=PA281#v=onepage&q=Magocsi%2031%20million%201945&f=false Historical Atlas of East Central Europe]'', University of Washington Press (1993), pp. 164-68; {{ISBN|0295972483}}. Porter, ''The Ghosts of Europe''.</ref>
Pada masa itu, banyak sekolah yang ditutup, rumah sakit penuh dengan pasien. Di saat itu orang-orang mulai melakukan usaha untuk mencari anggota keluarga yang terpisahkan walaupun
Selain pengusiran, warga Jerman juga berbondong-bondong untuk kembali ke Jerman karena adanya kekejaman yang dilakukan oleh negara-negara yang bersangkutan, sebagai contoh Rusia dengan Tentara Merahnya melakukan perkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap warga Jerman di wilayah Prusia Timur. Hal ini juga salah satu hal yang melatar belakangi perpindahan secara besar-besaran warga Jerman. Selain itu, semisal dari negara Ceko banyak warga Jerman yang disiksa serta diperlakukan secara tidak manusiawi, dengan dilukai atau bahkan digambari dengan Swastika sebagai bentuk ejekan terhadap Jerman. Dalam suatu pembantaian sekitar 100 warga Jerman menjadi korban kekejaman aksi balas dendam ini.
|