Kembar siam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k bentuk baku |
||
Baris 1:
'''Kembar siam''' adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan 75% berjenis kelamin perempuan .
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker 1811-1874 yang lahir di Siam sekarang Thailand. Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir pada tahun 1100-an.
Baris 26:
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.
<!-- Kasus siam yang melekat pada bagian atas dan kepala dalam istilah kedokteran disebut [[capalopagus]]. Kemudian pada tubuh bagian bawah disebut [[parapagus]] dan untuk kembar siam yang lekat pada bagian punggung disebut [[pigopagus]].
[[Dicelopagus]] sebutan untuk kasus satu tubuh dengan dua kepala dan leher terpisah, kemudian [[isciopagus]] adalah lekat pada tubuh bagian bawah, [[efolotorakopagus]] lekat pada otak, dada dan kepala, [[torakopagus]] lekat pada dada, [[omfalopagus]] lekat pada pinggang hingga tulang bawah, dan [[craniopagus]] yakni kasus lekat pada kepala.
Baris 61:
* [[Ischiopagus]]: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)
* [[Ischio-omphalopagus]]: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
* [[Parapagus]]: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang
* [[Diprosopus]]: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.
Baris 82:
Kembar siam Perina Nurfarida dan Perani Nuraida lahir di [[RS Cipto Mangunkusumo]] [[Jakarta]] pada tanggal [[21 April]] [[2002]]. Bayi pasangan Nunik dan Dian tersebut termasuk tipe omfalofagus yang menyatu rongga perut dan panggulnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi penyatuan hati dengan penampang perlengketan 11,5 x 11
Meski kedua tulang panggul terpisah, mereka hanya memiliki satu [[ovarium]] dan satu [[uterus rudimenter]]. Bayi tersebut menjalani operasi dua tahap. Namun, kemudian mereka meninggal dunia setelah menjalani operasi tahap kedua, yakni pemisahan tubuh mereka pada tanggal [[26 Februari]] [[2003]].
Baris 93:
Tim dokter menyatakan Yuliana dan Yuliani meninggal akibat ''[[thorako ompalo fagus]]'' atau mengalami kegagalan bawaan fungsi-fungsi organ secara multiple. Kelainan itu antara lain otak bayi mengalami pembengkakan karena kekurangan oksigen. Selain itu, tulang dada dan leher keduanya saling menarik. Kedua bayi ini pun hanya memiliki satu kantung jantung, sementara paru-parunya mengembang tidak sempurna.
Faktor inilah yang antara lain membuat dokter sejak awal berkesimpulan bayi ini tak mungkin dipisahkan. Kalaupun dipaksa dipisahkan bayi kembar ini akan meninggal di meja operasi. Saat meninggal berat kedua bayi 5,5
=== Abdurrahman dan Abdurrohim ===
|