Kerusuhan Ürümqi Juli 2009: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
k Latar belakang: bentuk baku
Baris 46:
Pada umumnya, orang Uighur dan sebagian besar pemerintah Han tidak sepakat bahwa kelompok tersebut memiliki klaim sejarah besar pada wilayah Xinjiang: Uighur meyakini leluhur-leluhur mereka adalah orang asli di wilayah tersebut, sementara kebijakan pemerintah menganggap Xinjiang pada masa sekarang masuk ke Tiongkok sejak sekitar tahun 200&nbsp;SM.<ref name="Gladney" /> Menurut kebijakan RRT, Uighur diklasifikasikan sebagai [[etnis minoritas di Tiongkok|Minoritas Nasional]] ketimbang kelompok orang asli—dalam kata lain, mereka diangkat tidak lebih dari pribumi di Xinjiang ketimbang Han, dan tak memiliki hak-hak istimewa atas tanah tersebut di bawah hukum.<ref name="Gladney"/> Republik Rakyat tersebut memimpin [[Migrasi ke Xinjiang|migrasi jutaan orang Han ke Xinjiang]], yang mendominasi wilayah tersebut secara ekonomi dan politik.<ref name=CACI/><ref>{{cite news |url=http://www.theglobeandmail.com/news/opinions/new-frontier-same-old-problems/article1208363/ |first=Wenran |last=Jiang |date=6 July 2009| accessdate=18 January 2010 | work=The Globe and Mail |title=New Frontier, same problems |page=parag. 10|quote=But just as in Tibet, the local population has viewed the increasing unequal distribution of wealth and income between China's coastal and inland regions, and between urban and rural areas, with an additional ethnic dimension. Most are not separatists, but they perceive that most of the economic opportunities in their homeland are taken by the Han Chinese, who are often better educated, better connected, and more resourceful. The Uyghurs also resent discrimination against their people by the Han, both in Xinjiang and elsewhere.}}</ref><ref name=Timeboom>{{cite news | title=Why the Uighurs feel left out of China's boom | last=Ramzy | first=Austin | url=http://www.time.com/time/world/article/0,8599,1910302,00.html?iid=sphere-inline-sidebar | work=Time | date=14 July 2009 | accessdate=5 September 2009}}</ref><ref name=winsandloses>{{cite web | title=How China Wins and Loses Xinjiang | date=9 July 2009 | accessdate=5 September 2009 | last=Larson | first=Christina | url=http://www.foreignpolicy.com/articles/2009/07/09/how_china_wins_and_loses_xinjiang?page=0,0&obref=obinsite | work=[[Foreign Policy]]}}</ref>
 
Para nasionalis Uighur seringkalisering kali mengklaim bahwa 5% populasi Xinjiang pada 1949 adalah Han, yang 95% lainnya adalah Uighur, melupakan keberadaan [[orang Kazakh|Kazakh]], [[orang Hui|Hui]], [[orang Mongol|Mongol]], [[orang Xibe|Xibe]] dan lain-lain, dan menghiraukan fakta bahwa orang-orang Han telah meliputi sekitar sepertiga populasi Xinjiang pada 1800, pada zaman [[Dinasti Qing]].<ref>{{harvnb|Bovingdon|2010|p=197}}</ref> Profesor Sejarah Tiongkok dan Asia Tengah di Universitas Georgetown, James A. Millward menyatakan bahwa orang-orang luar negeri seringkalisering kali salah mengira bahwa [[Urumqi]] aslinya adalah kota Uighur dan Tiongkok menghancurkan karakter dan budaya Uighur-nya, tetapi, Urumqi didirikan sebagai kota Tionghoa oleh Han dan Hui (Tungan), dan Uighur yang menjadi orang baru di kota tersebut.<ref>[https://books.google.com/books?id=MC6sAAAAIAAJ&pg=PA133#v=onepage&q&f=false Millward 1998], p. 133.</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=MC6sAAAAIAAJ&pg=PA134#v=onepage&q&f=false Millward 1998], p. 134.</ref> meskipun beberapa orang berusaha untuk memberikan penggambaran yang salah terhadap keadaan sejarah Qing dalam sorotan situasi pada zaman migrasi Han ke Xinjiang, dan klaim bahwa pemukiman Qing dan kebun-kebun negara adalah sebuah rencana anti-Uighur untuk merampas tanah mereka, Profesor James A. Millward menyatakan bahwa koloni-koloni pertanian Qing pada kenyataannya tidak ada yang dimiliki Uighur, dan semenjak Qing melawan pemukiman Han di Cekungan Tarim Uighur dan pada kenyataannya mengarahkan para pemukim Han untuk bermukim di Dzungaria yang non-Uighur dan kota baru Urumqi sebagai gantinya, sehingga kebun-kebun negara yang dimukimkan 155.000 Tionghoa Han dari 1760-1830 semuanya berada di Dzungaria dan Urumqi, dimana hanya terdapat jumlah orang Uighur yang tidak siginifikan, selain oase-oase Cekungan Tarim.<ref>[https://books.google.com/books?id=8FVsWq31MtMC&pg=PA104#v=onepage&q&f=false Millward 2007], p. 104.</ref>
 
Pada permulaan abad ke-19, 40 tahun sebagai penaklukan kembali Qing, terdapat sekitar 155.000 Han dan Tionghoa Hui di utara Xinjiang dan sempat lebih dari dua kali lipat dari jumlah Uighur di selatan Xinjiang.<ref>Millward, James A. (2007). ''Eurasian crossroads: A history of Xinjiang''. ISBN 978-0-231-13924-3. p. 306</ref> Sebuah sensus Xinjiang di bawah kekuasaan Qing pada awal abad ke-19 menyatakan bahwa pembagian etnis pada populasi terdiri dari 30% [[Tionghoa Han|Han]] dan 60% [[suku bangsa Turkic|Turkic]], sementara secara tajam berubah menjadi 6% Han dan 75% Uighur dalam sensus 1953, tetapi keadaan sama pada demografi era Qing kembali terjadi pada tahun 2000 dimana Han meliputi 40,57% dan Uighur meliputi 45,21%.<ref name="ddx">{{cite journal |url=http://www.eastwestcenter.org/fileadmin/stored/pdfs/EWCWwp001.pdf |title=Demographics and Development in Xinjiang after 1949 |first=Stanley |last=Toops |date=May 2004 |page=1|issue=1 |periodical=East-West Center Washington Working Papers |publisher=[[East–West Center]]}}</ref> Profesor Stanley W. Toops menyatakan bahwa kadaan demografi saat ini mirip dengan awal periode Qing di Xinjiang. Di utara Xinjiang, Qing membawa kolonis-kolonis Han, Hui, Uighur, Xibe, dan Kazakh setelah mereka [[genosida Zunghar|menumpas Mongol Zunghar Oirat]] di wilayah tersebut, dimana sepertiga populasi Xinjiang meliputi Hui dan Han di bagian utara, sementara sekitar dua per tiga Uighur di Cekungan Tarim, selatan Xinjiang.<ref>[https://books.google.com/books?id=GXj4a3gss8wC&pg=PA243#v=onepage&q&f=false ed. Starr 2004], p. 243.</ref>