Gereja daring: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k bentuk baku |
||
Baris 6:
=== Gereja secara daring ===
Pada awal munculnya internet, banyak kelompok pelayanan rohani yang mulai mengunggah informasi dan khotbah bagi para pengunjungnya. Dalam perkembangannya, metode pengajaran tersebut berkembang menjadi bentuk video, audio podcast, dan blog. Gereja daring masa kini merupakan sebuah alternatif baru sebagai pengembangan dari gereja konvensional yang melakukan pertemuan ibadahnya di dalam gedung gereja. Gereja ini bahkan mulai memanfaatkan layanan pos daring untuk interaksi antara pendeta dengan anggota gereja, atau menggunakan transmisi, kadang-kadang dengan menggunakan pra-rekaman siaran televisi. Gereja daring modern memberikan alternatif kegiatan bergereja yang sama bagi para anggotanya dengan jangkauan lebih luas,
Data statistik terkini menunjukkan peningkatan angka keluarnya orang muda dari gereja, terutama setelah mereka meninggalkan rumah dan hidup sendiri. Dalam sebuah studi pada tahun 2007, Lifeway Research menemukan bahwa 70% dari kaum [[Protestan]] muda dan dewasa antara 18-22 tahun berhenti menghadiri gereja secara teratur.<ref>BRETT MCCRACKEN, "[http://online.wsj.com/article/SB10001424052748704111704575355311122648100.html The Perils of 'Wannabe Cool' Christianity]" ''Wall Street Journal'' (Accessed August 13, 2010)</ref>
Baris 32:
== Istilah ==
Istilah gereja daring atau ''cyberchurch'' digunakan oleh pengembang web [[Tim Bednar]] dalam paper "We Know More Than Our Pastors" (Kami Tahu Lebih banyak Dari para Pendeta Kami). Ulasan dalam gerakan blogging tersebut memberi pengaruh pada pengalaman iman.<ref name="bednar-paper">Tim Bednar, "[http://www.scribd.com/doc/47331/We-Know-More-Than-Our-Pastors We Know More Than Our Pastors: Why Bloggers Are the Vanguard of the Participatory Church]" PDF (Accessed September 5, 2007)</ref> Seorang pelaku survei keagamaan dan penulis [[George Barna]] menggunakan istilah dalam bukunya yang berjudul ''Revolution'' untuk menggambarkan berbagai pengalaman rohani yang disampaikan melalui internet.<ref name="barna">George Barna, "Revolution" (Tyndale House, 2005, ISBN 1-4143-1016-1 )</ref> Barna melihat gereja daring atau ''cyberchurch'' sebagai salah satu masa depan dari bentuk gereja itu sendiri.<ref name="barna"
== Situs jejaring sosial ==
Orang-orang Kristen, seperti banyak pengguna internet, semakin banyak yang menggunakan situs jaringan sosial seperti [[Myspace|MySpace]], Xanga, dan [[Facebook]]. Situs ini menggabungkan banyak teknologi blogging, yang memungkinkan mereka untuk mengirim pesan satu sama lain dalam sistem, terhubung secara resmi sebagai teman, dan lain-lain. Koneksi ini bisa terwujud di dunia nyata maupun tidak, tapi banyak juga yang sekarang mempertimbangkan hubungan secara daring sebagai sesuatu bagian yang berarti dalam hidup mereka. Hal ini meningkatkan potensi pengaruh kehadiran umat Kristen dalam lingkungan ini. Kritik dari umat Kristen mengenai situs-situs tersebut telah berkembang, tetapi isinya lebih kepada pertanyaan seputar konten dan isu keamanan.<ref>John Kuhn, "[http://www.breakawaymag.com/AllTheRest/A000000536.cfm Should Myspace be Yourspace?]"
Sudah ada beberapa spekulasi dan eksperimen untuk memulai gereja dalam "lingkungan virtual". LifeChurch.tv mencoba membuka gereja daring dalam komunitas Facebook.<ref>Bobby Gruenewald, "[http://swerve.lifechurch.tv/2007/08/02/facebook-church/ Facebook Church]" ''Swerve http://swerve.lifechurch.tv'' (Accessed September 5, 2007)</ref> Demikian juga gereja lainnya, mulai muncul dalam bentuk gereja virtual di mana orang dapat hadir dan melakukan ibadah atau kegiatan penyembahan bersama-sama secara daring.<ref>Theodore Wright, "[http://www.dokimos.org/secondlife/ CyberChurch in Second Life]" ''Dokimos.org http://www.dokimos.org'' (Accessed September 5, 2007)</ref> Banyak gereja daring yang tetap mempertahankan unsur-unsur yang dapat ditemukan dalam tradisi gereja, seperti khotbah. Namun, mereka juga berusaha untuk beradaptasi dengan norma-norma sosial media digital, sepeti misalnya pengguna yang menghadiri gereja-gereja ini biasanya dikenal dengan nama pengguna mereka; dan ada sesi obrolan sebelum, setelah, atau bahkan selama pelayanan gereja daring berlangsung.<ref>Tim Hutchings. (2011) "Contemporary Religious Community And The Online Church."
== Multimedia daring ==
Baris 80:
* ''SimChurch: Being the Church in the Virtual World'' by Douglas Estes (Author)'' Zondervan, 2009) ISBN 0-310-28784-7''
* ''Under The Radar: Learning From Risk Taking Churches'' by Bill Easum and Bill Tenny-Brittian (Authors)'' Abingdon Press, 2005) ISBN 0-687-49373-0, a book citing Alpha Church for sacraments of Baptism and Holy Communion on the internet, p. 33.''
* Beniger, J. R. (2009). ''The control revolution: technological and economic origins of the information society.'' USA: Harvard University Press.
* Kartika, Y. (2014, Januari 5). ''Ibadah Online Nge-trend, Jemaat Kini Tak Perlu Ke Gereja''. Retrieved Oktober 21, 2016, from www.jawaban.com: <nowiki>http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/01/05/91/131227202257/Ibadah-Online-Nge-trend,-Jemaat-Kini-Tak-Perlu-Ke-Gereja</nowiki>
* Kencana, A. C. (2013, Februari). Buletin Pillar. ''Sejarah Gereja: Pembelajaran dari Gereja Mula-mula'', p.
* Ruben, B. D., & Stewart, L. P. (2006). ''Comunication and Human Behavior 5th Edition.'' USA: Pearson Education.
* Wuryanta, A. E. (2012). Digitalisasi Masyarakat: Menilik Kekuatan dan Kelemahan Dinamika Era Informasi Digital dan Masyarakat Informasi. ''UAJY'', 131-132.
|