Allah jang Palsoe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26:
| theatricalia_id =
}}
'''''P''''' ({{IPA-id|aˈlah ˈjaŋ palˈsu|}}; [[Ejaan yang Disempurnakan|EYD]]: '''''Allah yang Palsu''''') adalah dramadorama panggung enam bagian tahun 1919 karya penulis [[Cina Indonesia|etnis Tionghoa]] [[Kwee Tek Hoay]]. Lakon berbahasa Melayu ini berkisah tentang dua bersaudara, satu taat dengan moral dan kehormatan pribadinya, satu lagi mencintai harta dan mengutamakan keuntungan pribadi. Selama lebih dari satu dasawarsa, keduanya akhirnya tahu bahwa uang (Allah yang palsu) bukanlah jalan menuju kebahagiaan. Bagian lakon yang lain menunjukkan identitas nasionalis Cina dan penggambaran sifat-sifat negatif wanita.
 
Lakon panggung pertama Kwee Tek Hoay, ''Allah jang Palsoe'', ditulis sebagai tanggapan [[realisme (sastra)|realis]] terhadap teater [[bangsawan]] dan stambul. Pertunjukan perdananya sukses secara komersial, namun versi terbitannya merugi. Pada tahun 1930, meski dianggap sulit, lakon ini dipentaskan oleh sejumlah grup sandiwara Tionghoa. ''Allah jang Palsoe'' juga menginspirasi dua karya terakhir Kwee Tek Hoay, lakon panggung ''Korbannja Kong-Ek'' (1926) dan novel ''[[Boenga Roos dari Tjikembang (novel)|Boenga Roos dari Tjikembang]]'' (1927). Tahun 2006, naskahnya diterbitkan kembali dengan ejaan baru oleh [[Yayasan Lontar]].