Gunung Tambora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tangguh Arya (bicara | kontrib)
→‎Ekosistem: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 163:
Tim penelitian yang dipimpin oleh [[botani|ahli botani]] [[Swiss]], Heinrich Zollinger, tiba di pulau Sumbawa tahun 1847.<ref>{{cite web|title=Heinrich Zollinger|url=http://www.zollinger-genealogy.com/FamousZollingers/heinrichzollinger.php|publisher=Zollinger Family History Research|accessdate=14 November|accessyear=2006}}</ref> Misi Zollinger adalah untuk mempelajari letusan dan pengaruhnya terhadap ekosistem lokal. Ia adalah orang pertama yang memanjat ke puncak gunung Tambora setelah letusan gunung tersebut. Gunung tersebut masih tertutup oleh asap. Ketika Zollinger memanjat, kakinya tenggelam beberapa kali melalui kerak permukaan tipis menuju lapisan hangat yang seperti [[sulfur]]. Beberapa tumbuh-tumbuhan kembali tumbuh dan beberapa pohon diamati di lereng yang lebih rendah. Hutan ''[[Casuarina]]'' dicatat pada 2.200-2.550 m.<ref name="Zollinger2">Zollinger (1855) cited by Trainor (2002).</ref> Beberapa ''[[Imperata cylindrica]]'' juga dapat ditemukan.
 
Penduduk mulai tinggal di gunung Tambora pada tahun [[1907]]. Penanaman [[kopi]] dimulai pada tahun [[1930-an]] di lereng bagian barat laut gunung Tambora, di desa Pekat.<ref name="Boers1995">{{cite journal|title=Mount Tambora in 1815: A Volcanic Eruption in Indonesia and its Aftermath|last=de Jong Boers|first=B.|journal=Indonesia|volume=60|date=1995|pages=37–59|url=http://e-publishing.library.cornell.edu:80/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1106964023}}</ref> [[Hutan hujan]] yang disebut ''Duabangga moluccana'' telah tumbuh dengan ketinggian 1.000-2.800 [[meter|m]].<ref name="Boers1995"/> Penanaman tersebut mencakupi daerah seluas 80.000 hektare (800&nbsp;km²). Hutan hujan ditemukan oleh tim [[Belanda]], dipimpin oleh Koster dan De Voogd tahun 1933.<ref name="Boers1995"/> Mereka memulai perjalanan di "daerah hampir tandus, kering dan panas" dan mereka memasuki "hutamhutan hebat" dengan "raksasa hutan yang besar dan megah". Pada ketinggian 1.100 m, mereka memasuki hutan [[montane]]. Pada ketinggian 1.800 m, mereka menemukan ''[[Dodonaea viscosa]]'' yang didominasi oleh pohon ''Casuarina''. Di puncak, mereka menemukan sedikit ''[[Anaphalis|Anaphalis viscida]]'' dan ''[[Wahlenbergia]]''.
 
56 spesies burung ditemukan tahun 1896, termasuk ''[[Crested White-eye]]''.<ref name="Trainor2002">{{cite journal|title=Birds of Gunung Tambora, Sumbawa, Indonesia: effects of altitude, the 1815 catalysmic volcanic eruption and trade|last=Trainor|first=C.R.|volume=18|journal=Forktail|date=2002|pages=49–61|url=http://www.orientalbirdclub.org/publications/forktail/18pdfs/Trainor-Tambora.pdf}}</ref> 12 spesies lainnya ditemukan pada tahun [[1981]]. Beberapa penelitian ahli ilmu hewan menemukan spesies burung lainnya di gunung, menghasilkan ditemukannya lebih dari 90 spesies burung. [[Kakatua-kecil Jambul-kuning]], [[Murai Asia]], [[Tiong Emas]], [[Ayam hutan Hijau]] dan [[Perkici Pelangi]] diburu untuk dijual dan dipelihara oleh penduduk setempat. [[Gosong berkaki-jingga]] diburu untuk dimakan. Eksploitasi burung menyebabkan berkurangnya populasi burung. ''Yellow-crested Cockatoo'' hampir punah di pulau Sumbawa.<ref name="Trainor2002"/>